30 September 2011

Hayden: "GP11.1 Sudah Mencapai Potensi Maksimumnya"

Walaupun baru tiga kali membalap dengan menggunakan update terbaru GP11.1, Nicky Hayden sudah bisa menyimpulkan bahwa motor Ducati Desmosedici GP11.1 telah mencapai potensi tertingginya.

Ducati pertama kali memperkenalkan GP11.1 pada akhir Juni di Assen untuk dipakai oleh Valentino Rossi yang kesulitan dalam mencapai hasil yang signifikan dengan motor GP11 sengaja disiapkan untuk menghadapi musim ini.

GP11.1 memiliki fitur girboks seamless shift terbaru, sistem suspensi belakang baru, swingarm dan mesin yang dimodifikasi agar tidak melanggar regulasi 800cc yang saat ini berlaku.

Hayden mengendarai GP11.1 pertama kalinya pada sesi latihan di Laguna Seca pada akhir Juli sebelum akhirnya memutuskan untuk menunda debutnya bersama GP11.1 hingga dia mendapatkan lebih banyak waktu dan pengalaman untuk menguji motor versi terbaru itu.

Kemudian Hayden menggunakan GP11.1 sejak balapan Indianapolis, namun Kentucky Kid ini hanya berhasil membawa pulang 11 poin dari ketiga balapan terakhirnya bersama GP11.1. Dari sini terlihat seolah GP11.1 telah mencapai performa maksimumnya, artinya GP11.1 tidak banyak membawa kemajuan dari sisi performa.


"Ya, kelihatannya motor ini sudah berada pada potensi tertingginya. Tentunya Ducati menguji beberapa komponen dan kami tahu kalau kami harus membuat perubahan besar karena kami tertinggal jauh dari para rival."

Rossi telah menguji sasis full amuminium twin spar di Jerez pada hari jumat yang lalu. Sepertinya Ducati mulai percaya pada Rossi untuk merambah pada cara yang lebih konvensional dalam memperbaiki masalah front-end yang menghambat Rossi sepanjang musim 2011 ini.

Rossi telah mencoba membalap dengan konsep terbaru aluminium pada Grand Prix Aragon akhir pekan lalu, namun konsep ini tidaklah sasis konvensional full twin spar seperti yang digunakan oleh Honda, Yamaha, dan Suzuki.

"Mereka telah menguji coba aluminium dan aku fikir itu bukanlah masalah material. Aku rasa lebih kepada kekakuan dan fleksibilitas. Kamu bisa membuat carbon menjadi lebih lembut ataupun lebih kaku, jadi aku rasa bukan disitu masalahnya. Aku sudah pernah menguji banyak swingarm berbahan aluminium dan carbon fiber, kamu bisa mendapatkan salah satunya jika kamu menginginnya."
Baca Selengkapnya...

27 September 2011

HRC Yakin Dovi Akan Membalap Untuk Honda LCR

Manajemen HRC yakin bahwa bos tim satelit LCR, Lucio Cecchinello akan sukses dalam menyelesaikan negosiasi panjangnya bersama Andrea Dovizioso agar pembalap Italia ini tidak beralih ke tim Yamaha yang menjadi rival utama Honda saat ini.

Spekulasi mencuat pada Grand Prix Aragon dimana Yamaha Tech 3 menawarkan kontrak secara formal kepada Dovizioso untuk bergabung dengan tim yang disponsori oleh Monster Energy Drink pada musim depan.

Tawaran kepada Dovi dan Bautista kemungkinan besar akan membuat pembalap Irlandia, Eugene Laverty, kehilangan peluangnya untuk mengendarai YZR-M1 1000cc pada musim depan. Cecchinello mungkin juga berfikir kalau Laverty tidak cukup berpengalaman di kelas MotoGP.



Cecchinello sangat ingin mendapatkan Dovi setelah musim 2011 ini yang menjadi malapetaka dengan juara dunia Moto2, Toni Elias. Saat ini bos tim LCR ini berusaha mengamankan dukungan pabrikan dari Honda untuk Dovizioso serta meyakinkan sponsornya untuk menggelontorkan investasi tambahan demi mendapatkan Dovizioso, mantan juara dunia 125cc yang saat ini berada di posisi ketiga klasemen pembalap MotoGP.

Biaya sewa mesin Honda RC213V meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan biaya sewa mesin RC212V berkapasitas 800cc saat ini, sementara rumor mengenai biaya untuk membeli seamless shift gearbox untuk tim satelit yaitu antara 600 hingga 700 ribu Euro.

Kita semua tahu kalau Dovi tidak akan mendapatkan peluang untuk kembali membalap dengan tim pabrikan Honda dan inilah saatnya bagi Dovi untuk membangun hubungan baik dengan pabrikan lain untuk masa depannya.

Manajer Dovi, Simone Batistella, telah melakukan pembicaraan dengan Tech 3, Aspar Ducati, dan Suzuki, tapi bos HRC, Livio Suppo, mengatakan, "Kami tahu bahwa opsi pertama Lucio adalah Dovi dan kami sedang mencoba mendapatkan deal. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi kami mencoba yang terbaik untuk mendapatkan kesepakatan bersama."

"Semoga saja sponsor Lucio akan menyadari kalau mereka mendapatkan kesempatan besar untuk melakukan langkah besar pada tahun depan setelah musim yang sulit ini. Dari HRC, kami mencoba membantu sebisa mungkin dari sisi teknis untuk memberikannya dukungan penuh dan aku berharap kita bisa melakukannya. Semua orang melakukan yang terbaik, termasuk Andrea."
Baca Selengkapnya...

25 September 2011

Pernat: "Stoner Buruk Untuk Ducati"

Saat ini posisi Stoner semakin kokoh di klasemen pembalap MotoGP dengan keunggulan 44 poin terhadap pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo, yang semakin pasrah. Pembalap Australia ini bersiap untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP keduanya di Phillip Island. Balapan di Aragon memberikan kemenangan ke-31 bagi Stoner pada kelas premier, setara dengan kemenangan Eddie Lawson, pembalap Amerika dengan kemenangan terbanyak. Namun Carlo Pernat punya pendapat lain mengenai Stoner. Menurutnya kesuksesan Stoner pada tahun 2007 di Ducati hanyalah sukses yang semu yang pada kenyataannya lebih membahayakan Ducati karena telah mengirim pabrikan Italia ini pada jurang keterpurukan seperti yang kita lihat saat ini. Lho, apa hubungannya? Mari kita dengar komentar 'pedas namun jujur' dari Pernat.

"Di Aragon kita melihat dengan jelas technical superiority motor Honda yang artinya kejuaraan telah berakhir. Tapi hal ini tidak mengecilkan pengaruh dari Stoner karena tanpa dia gelar juara akan jatuh pada Lorenzo lagi, karena pada akhirnya Dani tidak mampu untuk membawa pulang gelar juara dunia untuk Honda. Jadi Honda itu pintar karena telah mengontrak Casey."



"Sementara itu Valentino berada pada kondisi yang berlawanan. Dia mengatakan bahwa tidak ada satu modifikasi pun yang membawa perubahan. Jadi sekarang mereka membangun motor seperti yang diinginkan Ducati dan Valentino belajar mengendarainya, padahal sebaiknya mereka melakukan hal sebaliknya. Rossi mengatakan bahwa 'Bangunlah motor seperti yang aku inginkan!' Sejauh ini Ducati hanya mencoba melakukan perubahan instan yang tidak cukup memberi solusi. Dengan mesin Jepang, kamu mengendarai motor, dengan Ducati kamu mengendarai mesin."

"Sekedar provokasi, sebenarnya Stoner itu buruk untuk Ducati. Kejuaraan 2007 membawa Ducati pada langkah yang salah seperti kondisi mereka pada saat ini, dengan motor yang tidak seorang pun yang dapat mengendarainya dan telah mematikan karir banyak pembalap. Itulah kenapa aku mengatakan kalau Stoner buruk untuk Ducati. Kamu bisa melihatnya dari hasil Ducati saat ini."

Semoga Ducati sadar dengan hal ini dan benar-benar mempercayakan proyeknya pada Rossi. Sebenarnya Ducati saat ini sangat beruntung karena mereka hanya harus siap dengan suntikan dana saja untuk melakukan pengembangan motor. Mereka telah memiliki orang-orang terbaik, kombinasi Rossi, Burgess, dan Preziosi itu lebih dari cukup untuk menciptakan sebuah motor yang ditakuti oleh para rivalnya.
Baca Selengkapnya...

21 September 2011

100 Kemenangan Buat Repsol Honda

Tim Repsol Honda mengkonfirmasi statusnya sebagai tim tersukses dalam balapan Grand Prix dengan kemenangannya yang ke-100 di kelas premiere di Aragon. Hubungan kerjasama antara pabrikan Jepang ini dengan perusahaan minyak Spanyol, Repsol, telah dimulai dengan sebuah kemenangan pada tanggal 26 Maret, tepatnya 16 tahun yang lalu. Di kala itu, Mick Doohan mendapatkan kemenangan pertamanya dari 35 kemenangannya bersama Repsol Honda dengan kostum biru-orange.

Kemenangan terakhir Repsol Honda kembali ditorehkan oleh pembalap Australia, Casey Stoner, yang merupakan kemenangan ke-100 bagi tim yang memiliki beberapa nama besar pembalap seperti: Valentino Rossi, Max Biaggi dan Alex Criville. Saat ini Repsol Honda telah mengumpulkan delapan tropi juara dunia.



Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, Doohan merupakan pembalap tersukses dengan 35 kemenangan, diikuti oleh Rossi dengan 20 kemenangan, Pedrosa dan Criville masing-masing 14 kemenangan, Stoner 8 kemenangan, Okada 4 kemenangan, Hayden 3 kemenangan dan Dovizioso serta Ukawa masing-masing 1 kemenangan.

Ada empat pembalap yang pernah menang dengan selama membalap di tim kolaborasi Jepang-Spanyol ini, Doohan mendapatkan 4 juara dunia, Vale mendapatkan 2 juara dunia, Criville dan Hayden masing-masing mendapatkan 1 juara dunia. Mugello, Donington Park, Jerez dan Assen merupakan sirkuit dimana pembalap dari tim Repsol Honda paling banyak mendapatkan kemenangan, yaitu 7 kemenangan.
Baca Selengkapnya...

20 September 2011

Uccio: "Rossi Berusaha Kembali Ke Jalan Kemenangan"

Teman akrab Valentino Rossi berbicara panjang lebar kepada Mediaset Premium pada hari sabtu pagi yang lalu, ternyata Uccio bersikap positif dan terbuka ketika memberikan penjelasan kepada salah satu stasiun televisi Italia mengenai hubungan Valentino Rossi dengan Ducati.

"Aku senang karena mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan situasi saat ini dan aku rasa ini adalah saat yang telat untuk mengungkapkannya, terutama kepada para fans yang menderita sepertiku. Ini adalah tahun yang sulit. Selama ini Vale memiliki masalah dengan feeling pada Ducati, dimana motor tidak memberikan warning. Motor ini sangat lembut. Beban terarah ke bagian depan, tapi kemudian terhambat di depan dengan tiba-tiba dan yang anehnya kemudian motor menjadi sangat kaku. Dengan unit sasis depan yang baru, kami bisa bilang kalau ini adalah sebuah motor baru. Bedanya dengan motor konvensional adalah Ducati tidak memiliki frame, tapi dengan modifikasi terbaru ini kami telah meningkat selama akhir pekan dan ini membuat Valentino senang."

Dari luar sih tidak terlihat banyak perubahan...

"Dari pengalamanku, aku sudah melihat banyak hal-hal sederhana yang membuat perbedaan dalam MotoGP. Kamu harus bekerja dengan baik pada komponen yang bermasalah."

Apakah menurutmu perubahan yang diminta Valentino akan menyebabkan masalah jika bertentangan dengan filosofi yang diadopsi untuk motor produksi masal?

"Aku tidak tahu apapun mengenai motor produksi masal. Ducati adalah perusahaan yang cerdas dan Filippo Preziosi adalah yang pertama mengatakan bahwa jika Ducati ingin membuat motor kemenangan maka mereka harus mendengarkan Valentino. Bukan karena namanya, tapi karena dia adalah salah satu pembalap terbaik yang pernah ada dalam mengembangkan motor. Filippo mengerti apa yang diminta oleh Valentino dan dia sudah melakukan perubahan besar pertamanya dalam dua bulan ini. Ini adalah perubahan yang sangat signifikan karena jumlah pekerjaan yang terlibat. Hal ini membuktikan kalau Preziosi dan Ducati mendengarkan dan mengikuti Valentino."

Tapi diantara Valentino dan Preziosi juga ada tim...

"Jeremy Burgess telah memenangkan kejuaraan dunia selama 30 tahun. Tim kami ingin menang, mereka bekerja sangat keras. Jeremy memiliki jalur langsung kepada Preziosi. Benar bahwa tim dan Jeremy tidak terlalu yakin dengan proyek ini, tapi karena mereka melihat revolusi di Ducati untuk mencoba mengikuti petunjuk dari Valentino, situasi jadi berubah total. Jeremy sedikit kecewa ketika Ducati konsentrasi pada proyek carbon fiber karena dia sangat mengerti motor dan dia tahu kalau proyek ini tidak akan menang dalam waktu singkat.

Tapi bukankah seolah-olah Ducati membangun full frame untuk Valentino?

"Itu tidak benar. Unit sasis depan yang baru ini merupakan langkah ke depan yang signifikan. Sekarang Ducati bisa mulai dari sini dan terus mengembangkannya, membuatnya cukup rigid berdasarkan feedback Valentino. Melewati hambatan ini untuk menjadi kencang tidaklah mustahil dan ini belum terlambat."

Seberapa lama motivasi Valentino akan bertahan?

"Motivasinya akan bertahan sampai dia mulai menang lagi. Dia berusaha untuk kembali ke jalan kemenangan dan aku mengatakan hal yang sama karena itulah yang sebenarnya. Dia tidak kembali ke motorhome miliknya sampai pukul 20.30 malam karena dia sibuk meeting dengan para engineer. Kemua pada pukul 8.30 pagi dia kembali bersama para engineer lagi. Vale sangat mendorong mereka semua. Kamu bisa melihat mereka kelelahan saat meeting, tapi Valentino masih tetap semangat berbicara. Sekarang dalam fikirannya adalah dia ingin menang dengan motor ini dan biasanya dia menyelesaikan apa yang dia lakukan. Ada banyak potensi, mereka hanya perlu untuk menemukan arah yang tepat, bekerja keras dan hasilnya akan terlihat."
Baca Selengkapnya...

16 September 2011

Debut Aluminium Di Aragon

Revolusi yang sangat dinantikan akhirnya tiba. Ducati mengucapkan selamat tinggal pada carbon fiber dan beralih menggunakan aluminium. Aluminium digunakan sebagai material pembangun sasis yang diuji oleh Valentino Rossi di Mugello pada pekan lalu ini akan melakukan debut pada akhir pekan ini di Aragon. Ini bukanlah sasis dengan desain Deltabox, melainkan lebih pada suatu struktur yang sangat mirip dengan yang digunakan pada Desmosedici sebelumnya.

"Filosofi motornya tidak berubah - kata Rossi - tapi sekarang komponen sasis bagian depan terbuat dari aluminium dengan sedikit perubahan bentuk. Kami selangkah maju dengan evolusi motor untuk memahami bagaimana kelakuan GP12."


"Perubahan terlihat tanpa perlu merubah setup motor. Di Mugello kami hanya mengganti komponen sasis tanpa menyentuh hal lainnya dan aku lebih cepat daripada menggunakan versi sebelumnya (GP11.1). Aku mendapatkan feeling yang lebih baik pada front end dan motor terasa lebih gesit. Kami masih punya banyak pekerjaan dan ketika kamu membuat perubahan besar maka kamu butuh paling sedikit 4 atau 5 kali percobaan untuk mendapatkan solusi yang tepat. Ini akan membutuhkan waktu, jadi kami telah memutuskan untuk menganggap balapan akhir pekan ini seperti sesi latihan."

Ducati yang sebelumnya menguji versi aluminium dari struktur carbon fiber dengan Vittoriano Guareschi menemukan bahwa udara di dalam kotak udara mendekati temperatur 100°C. Rossi memberi komentar mengenai hal ini, "Masalah panas tidak muncul di Mugello, tapi ini adalah masalah yang bisa dipecahkan."

Walaupun masih diselimuti oleh berbagai masalah, tapi Tim Ducati tetap berfokus untuk menyongsong musim 2012.

"Kami akan terus bekerja seperti yang pernah aku jelaskan sebelumnya. Kami tidak merubah setup terlalu drastis dan kami akan membuat perbandingan antara komponen sasis baru dengan yang lama di sasis carbon fiber. Aku tidak mengharapkan keajaiban karena pembalap lain juga saat ini sangat cepat dengan motor yang bekerja dengan baik. Stoner dan Hayden bisa membalap dengan baik pada tahun lalu, tapi aku mengalami balapan yang buruk. Kelihatannya Ducati cocok untuk trek ini, kita lihat saja nanti."
Baca Selengkapnya...

14 September 2011

Preziosi: "Vale Memberi Feedback Yang Sangat Jelas"

Sulit mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Ducati pada Grand Prix Aragon nanti. Setelah balapan terakhir di Misano, Vale memberikan kesan kalau dia dan timnya akan lebih berfokus pada hasil dalam waktu dekat ini. Uji coba di Mugello pada pekan lalu membuka jalan baru untuk pengembangan dan karena pabrikan Italia ini sudah bekerja mempersiapkan 2012, maka bukan tidak mungkin mereka akan menggunakan beberapa update komponen yang sudah tersedia dalam waktu dekat ini.

Filippo Preziosi memberikan pernyataan di Misano, "Kami belum tahu solusi apa yang pada akhirnya akan kami pakai. Kami akan membandingkan semua opsi yang ada dan kemudian mengambil keputusan berdasarkan keinginan pembalap."

Kemudian Preziosi menambahkan, "Vale memberikan feedback yang sangat jelas dan dia memberitahukan kami bagaimana kelakuan motor. Kesulitannya adalah mengetahui bagaimana cara merubah feedback menjadi suatu desain dan menemukan pengembangan yang bisa meningkatkan performa komponen."

Bagian dari pengembangan ini juga ditujukan pada seamless transmission yang belakangan menjadi problematika bagi Rossi.

"Kami kira kami telah menemukan solusi agar setiap pembalap bisa menurunkan gigi seperti yang mereka inginkan," tukas direktur teknis Italia ini.

Preziosi juga mengklarifikasi tentang filosofi Ducati terhadap kompetisi. "Tim balap mengembangkan ide dan kemudian kami mengimplementasikannya untuk perusahaan."

Walaupun tahun ini menjadi musim yang sulit, Preziosi masih merasakan hal positif dengan hubungannya dengan manajemen. "Aku senang bekerja di perusahaan yang membiarkan para engineer dan desainernya bebas berkarya seperti yang mereka butuhkan."
Baca Selengkapnya...

12 September 2011

Desmosedici 2002 Hingga 2011

Pada 1 Agustus 2002 silam Sirkuit Mugello digetarkan oleh suara Ducati Desmosedici pertama, senjata pabrikan Italia yang akan digunakan untuk melawan motor Jepang yang akan membalap di rumah mereka dalam kelas MotoGP. Mesin Desmosedici memiliki layout V4 90° dengan menggunakan desmodromic valve sebagai sistem pemasukan bahan bakar ke ruang bakar, sistem desmodromic ini sudah digunakan oleh Ducati sejak tahun 1968. Salah satu yang berbeda dari pabrikan Jepang terletak pada chassis, dimana poros swingarm Desmosedici langsung menempel pada casing mesin sehingga mesin menjadi penumpu utama.

Di tangan Loris Capirossi dan Troy Bayliss, proyek ini terbukti berhasil dari awal. Motor baru ini langsung naik podium pada balapan pertamanya di Suzuka pada tahun 2003 dan diikuti oleh kemenangan setelah 6 balapan, dimana Capirex menjadi yang pertama menyentuh garis finish di Barcelona.

Musim 2004 tidak membawa kepuasan karena tidak ada satupun kemenangan dan hanya mendapatkan dua podium, hal ini membawa perubahan pilihan ban bagi Ducati dari Michelin menjadi Bridgestone. Selanjutnya pada tahun 2005 Capirex mendapatkan 2 kemenangan dengan total 4 podium.

Pada tahun 2006 yang menjadi musim terakhir bagi era 990cc, Loris Capirossi memenangkan tiga balapan yang kemudian terhambat oleh cidera di Barcelona. Pada penutup musim 2006 Troy Bayliss ikut balapan dengan menjadi wild card di seri Valencia dan secara mengejutkan memenangkan balapan.

Tahun 2007 merupakan debut mesin berkapasitas 800cc, tapi proyek Desmosedici tidak dirombak secara radikal dan ternyata GP7 cocok dengan gaya berkendara Stoner yang merupakan pendatang baru di Ducati. Pembalap bernomor 27 ini memenangkan 10 balapan dan membawa tropi juara dunia musim 2007.

Desmosedici terakhir yang menggunakan trellis frame adalah GP8 yang berhasil memberikan 6 kali kemenangan pada Stoner selama musim 2008 tapi motor ini malah tidak bisa dikendarai dengan baik oleh Marco Melandri. Pada akhir musim muncullah revolusi: Prototype Ducati beralih dari trellis frame menjadi desain karbon "monocoque".

Debut GP9 yang menggunakan sasis berbahan karbon dianggap berhasil setelah ditebus dengan hadiah kemenangan di Qatar dan diikuti oleh 3 kemenangan pada musim 2009 ini. Tahun berikutnya, 2010, situasi jauh lebih sulit bagi Stoner dan Ducati pada awal musim. Namun mereka masih bisa memenangkan 3 dari 6 seri balapan terakhir pada musim itu.

Tahun 2011 ini Rossi dan Hayden masing-masing baru mencatatkan 1 podium dengan menggunakan GP11. Rossi menyatakan adanya keterbatasan struktural pada Desmosedici dan proses pengembangan motor pun dipercepat. Akhirnya muncullah GP11.1 yang debut pada seri ketujuh di Assen, Belanda. Pada awalnya hanya Rossi yang menggunakan versi teranyar ini, kemudian Hayden beralih ke versi terbaru sejak seri Indianapolis dan meninggalkan GP11 selamanya.

Perbedaan yang paling terlihat dari kedua versi Desmosedici adalah pada rear end dimana swingarm pada GP11 hanya disematkan pada mesin, sementara pada GP11.1 suspensi juga terhubung pada unit tempat duduk bagian atas.

Hingga saat ini semua hasil pemikiran dan keringat dari tim Rossi dan tim Ducati memang belum membuahkan hasil, tapi yakinlah kalau keadaan pasti akan berubah :) 
Baca Selengkapnya...

09 September 2011

Los MiniBikers - Grand Prix San Marino

Setelah lama tak berkreasi akhirnya Los MiniBikers menelurkan humor dari Grand Prix San Marino. Video berikut ini akan menampilkan balapan dari yang berbeda, penuh dengan humor. Kamu akan melihat Lorenzo mengeluarkan kalkulator untuk menghitung selisih dan peluangnya untuk mengejar poin Stoner.

Trio Italiano yang terdiri dari Valentino Rossi, Marco Simoncelli dan Andrea Dovizioso juga menjadi sorotan. Agedang yang paling lucu adalah ketika Capirex menukar motornya di pit dan setelah beberapa saat dia kembali masuk pit dan menendang motornya.

Well, monggo di tonton aja :)


Baca Selengkapnya...

08 September 2011

Faktor Penghambat Rossi dan Ducati

Musim ini memang bukanlah musim yang indah bagi Rossi, setiap berita yang muncul selalu saja menyajikan informasi mengenai kesulitan Valentino Rossi dan Ducati untuk mengatasi masalah pada front end Desmosedici.

Saking peliknya masalah pada front end Ducati dan dari awal musim 2011 dan Rossi selalu bergumul dengan masalah ini, Rossi menjawab dengan penuh canda seperti di bawah ini ketika jurnalis menanyakan kondisi terbaru GP11.1.

"Aku selalu mengatakan hal yang sama (masalah front end), jadi kamu bisa menggunakan salah satu wawancara sebelumnya saja."

"Front end tidak memberikan perasaan yakin yang aku butuhkan, terutama ketika melakukan trail braking, aku kehilangan banyak waktu disana. Kami kehilangan 0,2 hingga 0,3 detik di setiap tikungan."

Kesulitan Rossi juga diperparah dengan komponen ban keras.

"Motor Ducati bekerja lebih baik dengan komponen soft, terutama jika dibandingkan dengan Yamaha."

Faktor lain yang membuat Rossi lebih sulit dalam mengendarai Desmosedici yaitu karena Rossi memiliki karakter berkendara yang berlawanan dengan gaya berkendara Stoner.

"Gaya Casey tidak terlalu menitikberatkan pada front end motor dan ukuran badannya memungkinkan untuk bisa menggunakan posisi duduk yang berbeda. Mencoba untuk berkendara sepertinya akan menjadi suatu masalah, tapi barangkali bisa berguna untuk mencoba tidak terlalu menitikberatkan pada ban depan."

Pembatasan uji coba juga merupakan suatu penghambat dalam menyelesaikan masalah di motor Ducati.

"Waktu uji coba dikurang menjadi sangat sedikit dan aku tahu kalau beberapa pabrikan lain juga kecewa atas hal ini. Kami memiliki banyak komponen untuk diuji, tapi kami tidak bisa melakukannya. Tidak memiliki kesempatan untuk melakukan uji coba lebih sering lagi membuat pekerjaan kami lebih lambat 10 kali lipat."

Rossi memang belum mendapatkan kepuasan di MotoGP pada musim ini, mungkin situasi akan berbeda di WSBK karena Checa mengundang Rossi untuk balapan di Imola.

"Aku sangat ingin melakukannya dan disana ada kesempatan aku merasa
lebih senang daripada disini - canda Rossi - tapi tidak ketika musim MotoGP masih berlangsung. Pada tahun 2009 aku hampir saja mengikuti balapan WSBK, sayangnya Yamaha mengatakan 'tidak'. Tapi di masa yang akan datang siapa tahu?"

Dari pernyataan Rossi di atas kita bisa menyimpulkan bahwa Rossi memiliki keinginan untuk membalap di superbike setelah mengakhiri kariernya di MotoGP nanti. Namun kita berharap Valentino Rossi lebih lama membalap di MotoGP.
Baca Selengkapnya...

06 September 2011

Misano 2011 Dengan Desain Helm Spesial 'Misuh'

Valentino Rossi menggunakan helm dengan desain spesial pada home race-nya di Misano. Kali ini Rossi menggunakan ilustrasi yang menggambarkan isi fikirannya.

"Ini mewakili apa yang terjadi dalam fikiranku saat aku berkendara. Ini adalah cara untuk menertawai diri sendiri."

Dalam akun Twitter, Alex Briggs yang merupakan mekanik Rossi memberikan komentar bahwa desain helm Rossi memiliki arti WTF alias What The Fuck!

Humor memang selalu menjadi senjata bagi Rossi untuk melawan kesulitannya, tapi kita akan sedikit lebih serius untuk membahas mengenai masalah spesifik pada motor Rossi.

"Keadaan sedikit lebih baik hari ini. Kami sedikit merubah setelan tanpa membuat perubahan besar. Pada fast lap terakhir, aku terhalang oleh De Puniet pada sektor terakhir, padahal aku bisa setengah detik lebih cepat."

Apa masalahmu hari ini?

"Aku kehilangan banyak waktu ketika mengerem saat kondisi motor rebah. Aku mengalami masalah sama seperti saat di Indianapolis kemarin. Ketika menurunkan gigi sering tersangkut di netral. Ini adalah sesuatu yang tidak terduga yang bisa membuatmu masuk tikungan tanpa engine brake. Ini juga situasi yang harus kami tangani ke depannya."

Bisakah kamu melihat dimana kekuatan pembalap lain ketika mengikutinya?

"Aku lihat bahwa Honda memiliki perangkat elektronik yang sangat canggih. Hal ini dikombinasikan dengan mesin yang mengirimkan tenaga yang bagus sehingga sangat stabil saat melakukan akselerasi. "

Bagaimana dengan Ducati?

"Dibandingkan dengan Yamaha, Ducati sangat membutuhkan fisik terutama saat merubah arah, sementara kamu bisa mengendarai Yamaha hanya dengan ujung jarimu. Aku harus sedikit merubah gaya berkendaraku, merubah line-ku ketika di tikungan."

Bagian manakah dari GP11.1 yang akan kamu gunakan untuk musim 2012?

"Pastinya adalah rear end. Terutama lengan ayun karena bekerja dengan sangat baik."
Baca Selengkapnya...

03 September 2011

Brembo: "Hard Braking di Sirkuit Misano"

Sirkuit Misano Adriatico yang memiliki panjang lintasan 4,18 kilometer ini terkenal dengan beberapa bagian treknya yang cukup sempit, terutama untuk mesin bertenaga besar kelas MotoGP. Layout trek ini sangat membutuhkan skill teknis untuk menaklukkannya, terlepas dari itu tentunya motor dengan balance yang baik lah yang akan mengantarkan pembalap menuju podium.

Zona pengereman 02 membutuhkan gaya pengereman yang paling besar hingga 1,4 gravitasi. Pada zona ini motor dipaksa melambat dari kecepatan 195 km/jam hingga kecepatan turun menjadi 90 km/jam hanya dalam waktu 4,1 detik.

Sementara itu, perbedaan terbesar antara top speed dan kecepatan saat memasuki tikungan terjadi pada akhir trek lurus, yaitu pada zona pengereman 01, dimana pembalap bisa mendapatkan top speed hingga 265 km/jam dan mengerem untuk memasuki tikungan pertama dengan kecepatan 130 km/jam.


Zona Pengereman 01
Kecepatan awal: 265 km/jam
Kecepatan akhir: 130 km/jam
Jarak pengereman: 233 meter
Waktu pengereman: 4,6 detik

Zona Pengereman 02
Kecepatan awal: 195 km/jam
Kecepatan akhir: 90 km/jam
Jarak pengereman: 136 meter
Waktu pengereman: 4,1 detik

Zona Pengereman 03
Kecepatan awal: 285 km/jam
Kecepatan akhir: 90 km/jam
Jarak pengereman: 270 meter
Waktu pengereman: 5,8 detik

Zona Pengereman 04
Kecepatan awal: 255 km/jam
Kecepatan akhir: 90 km/jam
Jarak pengereman: 211 meter
Waktu pengereman: 5,1 detik

Zona Pengereman 05
Kecepatan awal: 267 km/jam
Kecepatan akhir: 150 km/jam
Jarak pengereman: 250 meter
Waktu pengereman: 4,7 detik

Zona Pengereman 06
Kecepatan awal: 198 km/jam
Kecepatan akhir: 85 km/jam
Jarak pengereman: 128 meter
Waktu pengereman: 3,8 detik

Zona Pengereman 07
Kecepatan awal: 196 km/jam
Kecepatan akhir: 115 km/jam
Jarak pengereman: 123 meter
Waktu pengereman: 3,1 detik
Baca Selengkapnya...

02 September 2011

Pernat, Italiano Yang Sportif

Carlo Pernat adalah seorang yang sportif karena mau mengakui kesalahannya. Belakangan ini manajer asal Italia ini meminta maaf secara terbuka kepada Stoner karena telah salah menilainya pada masa lalu. Kemenangan Stoner di Indianapolis sangat impresif bagi beberapa orang di paddock. Berikut komentar Pernat.

"Aku pernah bilang bahwa Stoner berada pada kondisi yang kacau. Aku rasa aku harus meminta maaf kepada pembalap ini. Sebelumnya kita sering mengatakan kalau dia sangat cepat, tapi lemah secara mental. Tapi sekarang setelah melihat apa yang terjadi di Ducati, ternyata inilah akar masalahnya. Masalah Stoner terletak pada Ducati. Tapi walaupun demikian, dia masih memenangkan satu gelar juara dunia."

"Saat ini motor yang sama telah membuat Valentino terlihat seperti pembalap biasa. Ketika aku mendengarnya mengatakan kalau dia ingin bertahan dengan Barbera (saat balapan), hal itu sangat mengejutkan."

"Sejarah Ducati terdiri dari Gibernau, Melandri, Hayden, Capirossi dan sekarang Rossi. Hal itu harus membuatmu berfikir kalau Stoner diremehkan. Momen yang paling memuaskan baginya pasti ketika Pedrosa mengaku bisa belajar sesuatu dari Casey. Kedatangan Stoner di Honda merupakan pelengkap yang baik, karena HRC belum pernah memenangkan balapan 800cc sebanyak ini dan sekarang mereka dominan. Kejuaraan tahun ini praktis telah berakhir dan Stoner memenangkannya. Jika dia mau, Casey bisa memenangkan banyak gelar juara dunia. Masalahnya para pembalap saat ini terlalu banyak mendapatkan tekanan. Walaupun jika pembalap lainnya mendapatkan motor yang sama, Stoner akan tetap bisa menang. Aku minta maaf Casey atas pendapatku dulu menganai dirimu."
Baca Selengkapnya...

Arsip Sobat46