06 July 2009

Pedrosa mengakhiri paceklik Honda


Setelah 18 balapan MotoGP tanpa kemenangan, akhirnya Dani Pedrosa berhasil menahan laju Valentino Rossi dengan selisih waktu 0,344 detik pada saat menyentuh garis finis dan mendapatkan kemenangan spesialnya. Pedrosa adalah satu-satunya pembalap Honda yang pernah memenangkan balapan Grand Prix dengan menggunakan mesin 800cc, pembalap mungil ini terakhir menang pada putaran ke tujuh pada musim 2008 dan setelah itu ia mengalami rentetan cidera yang membuatnya tidak bisa memberikan hasil terbaiknya kepada Repsol Honda.

Sementara itu perhatian utama tertuju kepada para perebut gelar seperti Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Casey Stoner. Dimana Lorenzo dan Stoner mengalami highside yang cukup mengerikan pada saat kualifikasi, namun pada Pedrosa segera mengambil alih perhatian pada saat meroket dari posisi empat menuju posisi pertama pada tikungan pertama. Para sobat semua tentunya sudah pada tau kalo Pedrosa merupakan salah satu pembalap yang memiliki skill terbaik untuk meluncur pada saat lampu start padam.



Di pertengahan balapan pembalap Repsol Honda ini mampu membuat gap sebesar 3,3 detik di depan Rossi, Stoner dan Lorenzo. Namun dengan perebutan posisi kedua memanas dengan Lorenzo yang menyalip Stoner di tikungan terakhir dengan 10 lap tersisa, kemudian mengejar Rossi. Lorenzo yang mengalami pergeseran tulang selangka dan patah pada tulang kaki kanannya pada saat kualifikasi, berusaha untuk mengulangi serangannya pada Stoner terhadap Rossi dengan lima lap tersisa, sayang Lorenzo tidak dapat menguasai motornya pada saat berusaha menyalip Rossi – beruntung X-Fuera masih dapat mengontrol motornya.

Pedrosa yang tinggal berjarak 1,5 detik kini harus waspada dan mengamankan serangannya dari Valentino Rossi, hal ini terlihat pada saat anggota timnya memberikan kode agar Pedrosa mampu bertahan dari gempuran Rossi yang memakin memperpendek gap. Rossi yang berusaha keras untuk memperpendek gap dengan cara ngotot di Corkscrew akhirnya mampu lebih cepat dari Pedrosa sebesar 1,2 detik, sayang hal ini tidak dilakukan Rossi dari awal, sehingga Rossi sampai di belakang motor Pedrosa pada tikungan terakhir. Hal ini tentunya juga tidak akan membuahkan hasil jika Rossi terus ngotot merangsek dari dalam tikungan, malah akan membahayakan dirinya dan Pedrosa. Akhirnya sebagai pembalap yang berpengalaman Rossi menunjukkan bahwa lebih bijaksana untuk menahan diri, daripada akan mengorbankan keseluruhan balapan.

Pedrosa menyentuh garis finis dan mengambil kemenangan ketujuhnya di kelas MotoGP, sementara Lorenzo dengan penuh keajaiban mampu finis dengan gap 1,9 detik. Rossi mengukuhkan dirinya di puncak klasemen pembalap sementara dengan jarak 9 poin terhadap Lorenzo dan 16 poin terhadap Stoner, dan 59 poin terhadap Pedrosa yang mangkal di posisi ke-4 klasemen.

Arsip Sobat46