Jika Valentino Rossi berada pada kondisi terbaiknya, pasti dia selalu memberikan tontonan yang mengasyikkan. The Doctor selalu ingat bahwa fans bukan hanya menginginkan kemenangannya, tapi juga pertunjukan yang seru dari dirinya.
Baik fans Rossi ataupun bukan, jika selalu mengikuti jalannya balapan kelas premier, maka kemungkinan besar mengingat beberapa kejadian yang mendebarkan dalam sejarah MotoGP seperti momen Rossi menyalip Lorenzo di tikungan terakhir saat lap terakhir pada Grand Prix Catalunya 2009. Kejadian ini menjadi salah satu momen terbaik pada balapan MotoGP era 800cc.
Satu lagi kejadian yang akan selalu dikenang oleh fans The Doctor adalah ketika Rossi berhasil mempecundangi Stoner di Grand Prix Amerika pada tahun 2008. Walaupun sempat keluar trek dan terjatuh, namun Stoner masih bisa mendapatkan posisi kedua di akhir balapan. Tapi jelas Stoner tidak bisa menyelamatkan dirinya dari rasa malu akibat dipecundangi oleh The Doctor.
Nah, sejak insiden inilah mulai tumbuh benih kebencian terhadap Rossi, sampai Stoner pun menolak untuk berjabat tangan dengan Rossi di park ferme. Tidak hanya sampai di situ, insiden antara Rossi dan Stoner juga terjadi di GP Jerez pada tahun 2010 yang membuat mereka berdua keluar dari trek dan tidak bisa melanjutkan balapan. Insiden ini membuat Stoner berkomentar, "Apa ambisimu mengalahkan talentamu?" Dengan demikian, semakin buruk saja hubungan di antara mereka.
Menanggapi hal tersebut, berikut komentar Rossi kepada majalah Dainese's Legends mengenai pertarungan di Grand Prix Amerika.
Rossi menambah koleksi tropi juara dunianya yang keenam pada tahun 2008 dan yang ketujuh pada tahun 2009 serta kehilangan kans untuk bertarung mendapatkan gelar MotoGP 2010, setelah mengalami patah tulang kaki saat latihan Grand Prix Italia. Berkaca pada perubahan yang terjadi di MotoGP, Rossi merasa bahwa balapan dan kompetitornya saat ini terlalu serius.
Tahun depan Rossi akan mencoba untuk menghidupkan lagi kariernya dengan kembali ke tim pabrikan Yamaha di samping juara dunia MotoGP dua kali. Rossi akan berusia 34 tahun pada Grand Prix pembuka di Qatar nanti, namun kecanduan akan kemenangannya tidak bisa disembuhkan.
Rossi memengang rekor kemenangan sepanjang masa di kelas premier dengan mengoleksi 79 kemenangan sejak debutnya pada tahun 2000 hingga kemenangan terakhirnya di Sepang 2010.
Baik fans Rossi ataupun bukan, jika selalu mengikuti jalannya balapan kelas premier, maka kemungkinan besar mengingat beberapa kejadian yang mendebarkan dalam sejarah MotoGP seperti momen Rossi menyalip Lorenzo di tikungan terakhir saat lap terakhir pada Grand Prix Catalunya 2009. Kejadian ini menjadi salah satu momen terbaik pada balapan MotoGP era 800cc.
Satu lagi kejadian yang akan selalu dikenang oleh fans The Doctor adalah ketika Rossi berhasil mempecundangi Stoner di Grand Prix Amerika pada tahun 2008. Walaupun sempat keluar trek dan terjatuh, namun Stoner masih bisa mendapatkan posisi kedua di akhir balapan. Tapi jelas Stoner tidak bisa menyelamatkan dirinya dari rasa malu akibat dipecundangi oleh The Doctor.
Nah, sejak insiden inilah mulai tumbuh benih kebencian terhadap Rossi, sampai Stoner pun menolak untuk berjabat tangan dengan Rossi di park ferme. Tidak hanya sampai di situ, insiden antara Rossi dan Stoner juga terjadi di GP Jerez pada tahun 2010 yang membuat mereka berdua keluar dari trek dan tidak bisa melanjutkan balapan. Insiden ini membuat Stoner berkomentar, "Apa ambisimu mengalahkan talentamu?" Dengan demikian, semakin buruk saja hubungan di antara mereka.
Menanggapi hal tersebut, berikut komentar Rossi kepada majalah Dainese's Legends mengenai pertarungan di Grand Prix Amerika.
"Stoner mulai membenciku hanya karena dia kalah. Setelah itu dia selalu berbicara mengenai masa lalu, balapan Laguna, karena dia tidak cukup jantan untuk mengerti bahwa saat itu dia kalah!"
Rossi menambah koleksi tropi juara dunianya yang keenam pada tahun 2008 dan yang ketujuh pada tahun 2009 serta kehilangan kans untuk bertarung mendapatkan gelar MotoGP 2010, setelah mengalami patah tulang kaki saat latihan Grand Prix Italia. Berkaca pada perubahan yang terjadi di MotoGP, Rossi merasa bahwa balapan dan kompetitornya saat ini terlalu serius.
"Dalam beberapa tahun terakhir MotoGP menjadi terlalu serius, begitu juga dengan pambalap. Di masa lalu lebih condong kepada keberanian, namun sekarang semua orang lebih serius dan sangat atletis. Mereka menjalani diet dan banyak berlatih serta tidak memiliki kehidupan yang normal. Aku pikir itu juga penting untuk bisa bersenang-senang!"
Tahun depan Rossi akan mencoba untuk menghidupkan lagi kariernya dengan kembali ke tim pabrikan Yamaha di samping juara dunia MotoGP dua kali. Rossi akan berusia 34 tahun pada Grand Prix pembuka di Qatar nanti, namun kecanduan akan kemenangannya tidak bisa disembuhkan.
"Rasa kemenangan itu berbeda dari semua hal. Itu seperti obat bius. Ini adalah alasan utama balapan. Sayangnya hanya bertahan sebentar, tiga atau empat jam. Keesokan harinya kamu butuh kemenangan lagi. Itu tidak pernah berhenti."
Rossi memengang rekor kemenangan sepanjang masa di kelas premier dengan mengoleksi 79 kemenangan sejak debutnya pada tahun 2000 hingga kemenangan terakhirnya di Sepang 2010.