26 October 2013

Kabut Mengganggu Jadwal GP Jepang

Dengan dibatalkannya semua sesi latihan bebas pada hari Jumat, maka revisi jadwal yang sangat fleksibel pun diumumkan dengan mengambil beberapa skenario untuk Sabtu dan Minggu nanti.

Kalau di Australia akhir pekan lalu disebabkan oleh permukaan trek yang abrasif terhadap ban, di Jepang kali ini disebabkan oleh kondisi basah dan berkabut hingga menurunkan jarak pandang yang menyebabkan helikopter medis tidak bisa terbang ke trek balap sesuai dengan peraturan yang berlaku di Jepang.

Berikut komentar Mike Webb selaku Race Director pada kejuaraan MotoGP World Championship.

"Tanpa helikopter medis pada tempat evakuasi maka tidak ada alternatif yang dapat dilakukan dan Grand Prix tidak bisa dijalankan sebab ketika ada resiko pembalap yang cedera berat maka tidak akan bisa ditangani dengan baik."

"Helikopter sudah stand by terus dan mencoba untuk mendapatkan izin untuk terbang ke sirkuit sejak Kamis. Ketika izin diberikan maka helikopter akan tiba di sirkuit dalam waktu 10 menit, jadi kita bisa menunggu hingga waktu terakhir yang memungkinkan sebelum membatalkan sesi latihan bebas."

"Masalah besarnya adalah lokasi. Motegi lebih dari satu jam jika ditempuh lewat darat menuju ke rumah sakit yang disertifikasi oleh MotoGP. Kami juga diberitahu bahwa hal ini tidak aman jika ada pembalap yang mengalami cedera serius. Banyak alternatif terlah diajukan seperti ambulan yang sebagian menggunakan jalan darat, kemudian lewat udara ataupun dengan pusat medis yang lebih dekat. Tidak ada solusi masuk akal yang bisa ditemukan."

"Prakira cuaca Sabtu adalah lebih terang, tapi jika helikopter masih tidak bisa terbang hingga Sabtu sore, maka helikopter akan dibongkar dan dikirimkan ke sirkuit dengan jalan darat dan dirakit ulang untuk dipakai pada hari Minggu. Masalahnya bukan pada hujan, tapi visibilitas."
Baca Selengkapnya...

Rossi Mengunjungi 'Kawan Lama' di Jepang

Valentino Rossi kembali berkumpul dengan teman lamanya yang kini bertugas di kantor pusat Yamaha yang berada di Iwata. The Doctor mengambil bagian dalam talk show dengan Masao Furusawa yang memimpin proyek MotoGP yang terseok-seok pada tahun 2003 dahulu, musim sebelum Rossi bergabung bersama Yamaha dan masih membalap untuk Honda.

Kehadiran Rossi dan kerja sama yang baik dengan Furusawa akhirnya merubah nasib Yamaha dengan mengumpulkan 4 gelar MotoGP dan gelar kelima dengan Jorge Lorenzo hingga Furusawa pensiun pada akhir tahun 2010 ketika Rossi pindah ke Ducati yang ternyata membawa nasib buruk.

Yamaha menyapu bersih gelar pada kategori pembalap, tim, maupun konstruktor pada tahun 2008, 2009, dan 2010. Kemudian pada tahun 2012 Lorenzo menambah satu lagi gelar untuk kategori pembalap dengan mengendarai M1 'big bang' yang terinspirasi dari Furusawa. Berikut komentar Rossi setelah bertemu kangen dengan teman-temannya di markas besar Yamaha.

"Aku sangat gembira kembali ke kantor pusat Yamaha di Iwata dan berjumpa dengan banyak teman lama. Dukungan selalu fantastis, jadi berada di sini merupakan hal yang sangat menyenangkan."

Podium akhir pekan lalu di Australia merupakan podium Rossi keenam pada musim ini dan Rossi juga berada di peringkat ketiga pada uji coba Motegi yang digelar beberapa waktu yang lalu.

"Motegi merupakan tempat yang aku suka, ini adalah trek yang sangat bagus. Kami akan melihat potensi pada Jumat pagi dan tentunya akan memberikan 100% untuk menghasilkan performa yang baik."

"Semua orang menduga kondisi akan basah. Kami belum mengalami balapan hujan sejak di Le Mans tahun ini. Jadi kami sangat beruntung selama ini dan kelihatannya akhir pekan ini kita harus membayarnya. Ini menarik. Aku pikir aku bisa kompetitif dengan M1 pada kondisi basah."

Namun sayang sekali sebab semua uji coba yang seharusnya digelar pada hari Jumat harus dibatalkan karena cuaca basah dan yang paling utama adalah jarak pandang menurun drastis karena berkabut.
Baca Selengkapnya...

25 October 2013

Marquez: Tim Kini Lebih Termotivasi

Marquez menyatakan bahwa tim Repsol Honda saat ini lebih termotivasi daripada sebelumnya. Kesalahan pit stop memberikan pelajaran berharga pada tim pabrikan Honda untuk lebih hati-hati di masa yang akan datang.

Keraguan ditimbulkan dari peraturan darurat yang dikeluarkan oleh Race Direction dan revisi peraturan terbaru secara mendadak sesaat setelah sesi warm up pagi hari sebelum balapan dilaksanakan.

Berikut komentar Marquez yang berjiwa ksatria dan tidak menyalahkan timnya.

"Kita semua manusia. Setiap orang bisa melakukan kesalahan. Hal terpenting adalah sekarang motivasi tim jadi jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Aku merasa baik dan tim juga merasa nyaman."

Marquez akan membalap di Jepang pada akhir pekan ini dengan selisih poin yang terpangkas dari 43 menjadi 18 poin terhadap Lorenzo yang berusaha menghantui di posisi kedua.

"Saat ini yang paling penting adalah untuk mendapatkan gelar. Tidak penting dimana. Tapi sekarang Jorge semakin dekat. Dia membalap dengan sangat bagus di Phillip Island. Aku bertarung dengannya dan gaya berkendaranya sangat bagus."

"Sekarang kita lihat bagaimana kami menghadapi keadaan. Kami memiliki dua balapan penting, jadi aku berharap bisa bertarung untuk mendapatkan kemenangan atau podium pada kedua balapan."

Jika berhasil menjadi juara dunia MotoGP pada tahun ini, Marquez akan kembali mengulangi prestasi Kenny Roberts yang diukir pada tahun 1978 silam sebagai rookie pertama yang bisa menjadi juara dunia.
Baca Selengkapnya...

24 October 2013

Mengenang Marco Simoncelli (Bagian 1)

Tanggal 23 Oktober 2011, dua tahun yang lalu, Marco Simoncelli yang merupakan juara dunia 250cc kehilangan kesempatan hidup pada balapan GP Malaysia.

Berikut yang tertulis pada hari pemakanannya. 'Ciao Marco'...

Marco Simoncelli: 1987-2011

Bintang MotoGP, Marco Simoncelli, terbaring di kampung halamannya di Coriano, Rimini, Italia setelah kehilangan hidupnya pada lap kedua Grand Prix Malaysia di sirkuit Sepang.

Cepat, tak gentar dan tidak memberi ampun di trek balap, Simoncelli adalah seorang pembalap dalam pengertian yang paling murni. Rambut dan senyum yang keluar dari kepribadian 'raksasa yang baik hati' ini melengkapi image dari pemberontak abadi dalam balapan.

Carlo Pernat yang merupakan manajernya menggambarkan Simoncelli sebagai "seorang pembalap dari era silam" dan pembalap berusia 24 tahun sayangnya harus bergabung dengan banyak pembalap dari masa sebelumnya yang harus membayar harga tertinggi untuk mengejar mimpi balapnya.

Pandangan sekilas pada Simoncelli menunjukkan bahwa dia tidak menjalani kehidupan seperti biasanya dan pemuda Italia yang periang ini memiliki hubungan yang dekat dengan fans dari seluruh dunia, menentang kepercayaan sebagian orang bahwa popularitas sepadan dengan hasil yang didapatkannya.

Simoncelli memang belum memenangkan balapan di kelas MotoGP, tapi terlihat bahwa suatu hari akan mewarisi peran Valentino Rossi sebagai pembalap yang paling dikenal dan mungkin akan memiliki karakter yang paling populer, terutama dengan semakin berkembangannya bahasa Inggrisnya.

Di sirkuit, gaya berkendara Simoncelli yang agresif sering mengganggu pendekatan taktis dengan akurasi tinggi pada motor 800cc. Simoncelli lebih suka untuk menyerang setiap tikungan seperti dia sedang berusaha untuk lebih cepat daripada sebelumnya dan bertarung dengan sengit pada posisi manapun. Tidak ada yang dilewatkan dan setiap kesempatan diambilnya. Itu adalah mentalitas pejuang sejati yang memimpikan hasil yang akan dimilikinya.

Kelemahannya adalah terlalu banyak kecelakaan dan Simoncelli memiliki beragam perseteruan dengan Race Direction. Yang paling akhir adalah pertengkaran kontroversial dengan Dani Pedrosa di Le Mans pada bulan May. Akibatnya Simoncelli menuai beragam kritik dari beberapa rekan pembalap, Simoncelli dan pendukungnya merasa bahwa dia diperlakukan berbeda atas kesalahan kecil di masa silam. Sesuai dengan hasil polling yang dilakukan salah satu situs balap, kebanyakan fans menyatakan bahwa penalti ride-through pada Simoncelli yang membuatnya kehilangan peluang untuk mendapatkan podium pertamanya dinilai tidak adil.

Tapi pembalap manapun yang melakukan kesalahan besar sebenarnya karena berusaha terlalu keras dan seharusnya tidak untuk dibenci, paling tidak oleh orang-orang yang tidak harus membalap bersamanya. Ini adalah harga terbesar yang harus dihadapi dunia balap suatu waktu dan ini adalah dorongan yang diperlukan menuju puncak.

Bersambung ke Bagian 2.
Baca Selengkapnya...

21 October 2013

Komentar Lorenzo, Pedrosa dan Rossi terhadap Balapan dengan Pit Stop

Balapan kering pertama yang mengharuskan pembalap masuk pit stop memberikan nuansa tersendiri pada GP Australia, namun ketiga pembalap terdepan yang mendapatkan podium menentang ide untuk menggunakan format ini untuk digunakan pada setiap balapan akhir pekan.

Pit stop ini diperkenalkan sebagai tindakan darurat yang diambil ketika Bridgestone mengalami masalah panas berlebihan pada ban mereka sebagai akibat dari lapisan aspal baru Phillip Island. Dunlop memilih untuk memangkas jumlah lap menjadi setengahnya pada kelas Moto2, sementara MotoGP memilih untuk mempertahankan sebanyak mungkin lap dengan memaksa semua pembalap untuk masuk pit dan mengganti motornya dengan motor cadangan dalam 10 lap pertama dari total 19 lap balapan.

Mari kita simak komentar dari para podium finisher yang dimulai dari Jorge Lorenzo yang menempati podium utama.

"Menurutku balapan dengan pit stop jelas bukanlah opsi yang bagus. Semua jadi lebih buruk dan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan balapan normal. Rem karbon di ban depanku terlalu dingin ketika aku keluar dari pit, tapi yang paling berbahaya adalah di lajur pit, karena jika kamu terpisah empat atau lima detik di depan pembalap lain ketika masuk pit, maka kamu akan bertemu sesudah kamu mengganti motor."

"Ini sangat berbahaya. Tabrakan pada kecepatan 60 km/jam dalam pit saja bisa membuat kerusakan yang besar. Pada balapan basah memang peraturannya untuk melakukan pit stop, tapi pada kondisi kering menurutku bukanlah opsi yang terbaik."

Dani Pedrosa yang berada di posisi runner up juga setuju dengan pendapat Lorenzo.

"Hari ini oke karena suatu keadaan yang darurat, tapi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Ada lapisan aspal baru yang sangat mencengkeram dan kamu harus merubah semuanya di kejuaraan untuk melakukan balapan seperti ini. Aku melihat balapan motor sebagai satu kesatuan."

Sementara Valentino Rossi yang berhasil mengamankan podium ketiga agaknya setuju dengan ide pit stop pada setiap balapan walaupun Rossi merasa format seperti biasanya lebih baik.

"Menurutku itu bisa menjadi opsi di masa yang akan datang. Balapan yang lebih lama dengan satu atau dua kali berhenti. Hal ini berbeda dan lebih intens. Kamu bisa 100% dari awal hingga akhir. Saat berhenti kamu bisa rileks selama beberapa detik, kemudian kamu melanjutkan lagi pada 100%. Sebetulnya aku menyukainya, tapi lebih baik jika dijadikan sebagai normal karena hari ini hanya karena keadaan darurat."

Untuk menghindari situasi yang sama di masa yang akan datang, Rossi berharap agar uji ban harus dilakukan pada sirkuit yang di aspal ulang.

"Menurutku jika suatu sirkuit memiliki permukaan aspal baru, maka harus dilakukan uji coba dengan para pembalap cepat. Aku juga berpikir bahwa Bridgestone harus meningkatkan kualitas ban hard karena tidak pernah cocok dengan siapapun dan pada setiap balapan kami terpaksa menggunakan ban belakang yang lebih soft."

"Aku berharap Bridgestone berusaha memberikan pembalap dua pilihan yang jelas untuk balapan, sehingga beberapa pembalap bisa memutuskan antara hard dan soft mana yang cocok baginya."
Baca Selengkapnya...

20 October 2013

Penjelasan Marquez Terhadap Penalti Black Flag

Berikut pernyataan dari pihak Honda mengenai insiden yang membuat Marquez didiskualifikasi dari balapan.

"Tim melakukan kesalahan yang menganggap bahwa Marquez bisa menyelesaikan 10 lap dan masuk pit sebelum menyelesaikan lap 11 sehingga instruksi 'box' yang tertulis pada pitboard Marquez muncul satu lap lebih lambat dari yang seharusnya."

Berikut komentar Marquez memberikan penjelasan mengenai kekacauan yang membuatnya harus kehilangan banyak poin.

"Aku beserta tim telah melakukan kesalahan besar dalam membuat rencana. Hal ini sangat membingungkan karena kami pikir bisa masuk pit sebelum akhir lap 11 dan aku mengikuti yang dikatakan tim pada pitboard. Ketika mereka mengatakan 'box' maka aku masuk pit, tapi ternyata sudah terlambat. Kami pikir memungkinkan untuk masuk pada lap tersebut. Kami akan belajar dari kesalahan itu dan lanjut ke Jepang."

"Ini adalah kesatuan tim, jadi kamu tidak bisa menyalahkan satu orang. Aku membuat rencana bersama dengan tiga atau empat orang. Masalah terbesarnya adalah karena kami pikir bisa masuk pit pada lap tersebut. Hal positifnya adalah kami masih bertarung untuk mendapatkan kemenangan. Ketika aku melihat black flag dan 93, sulit untuk memahami apa penyebabnya. Tadinya aku berpikir mungkin aku terlalu cepat pada saat masuk pit atau aku melintasi garis putih pada saat keluar pit."

"Menurutku penalti ini sangat berat, tapi pada akhirnya itulah keputusannya. Aku pikir bisa saja dengan memberikan penalti lain, mungkin beberapa penalti detik atau penalti ride-through."

Insiden ini membuat keunggulan poin Marquez menurut drastis dari 43 poin menjadi 18 poin dengan dua balapan tersisa.

"Aku tahu bahwa kejuaraan sangat panjang, aku memiliki pengalaman dari Moto2 pada tahun 2011, tapi kami merasa kuat dan pada motor kedua tadi juga aku sangat cepat dan aku bisa bertarung untuk mendapatkan podium. Jadi kami berada pada posisi yang baik dan aku akan tetap membalap seperti itu."

Seri selanjutnya akan digelar di Jepang dan akan menjadi match point kedua Marquez dan mengunci gelar jika Marquez bisa lebih unggul 8 poin dari Lorenzo.
Baca Selengkapnya...

Revisi Mendadak Format Balap GP Australia 2013

Format balap yang telah diumumkan sebelumnya mengalami perubahan lebih jauh setelah Bridgestone menemukan pada sesi warm up bahwa ban mereka tidak bisa bertahan hingga 14 lap seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Kini Bridgestone hanya bisa menjamin kualitas ban akan bertahan selama 10 lap, sehingga jumlah lap diturunkan menjadi hanya 19 lap dari 26 lap yang direncanakan sebelumnya. Jadi pembalap tidak boleh menggunakan bannya lebih dari 10 lap dan  harus masuk pit untuk mengganti motor mereka dengan motor cadangan dengan ban baru.

Perubahan yang mendadak ini dipicu oleh peningkatan panas ban yang disebabkan oleh permukaan aspal Phillip Island, dimana balapan Moto2 yang mengunakan Dunlop harus dipangkas menjadi hanya 13 lap dari 25 lap pada kondisi normal.

Berikut update keputusan Race Direction.

Menanggapi masalah lebih lanjut yang muncul pada sesi warm up pagi hari, kami telah diberi tahu oleh Bridgestone bahwa mereka tidak bisa menjamin safety ban belakang slick mereka lebih dari 10 lap. Sehingga diputuskan perubahan sebagai berikut pada balapan kelas MotoGP untuk menjamin keselamatan pembalap.

1. Jarak balapan menjadi hanya 19 lap.

2. Setiap pembalap harus masuk pit dan mengganti motor dengan motor keduanya dengan ban baru minimal satu kali sepanjang balapan. Pada kondisi kering hal ini berarti pembalap harus mengganti motor hanya pada akhir lap 9 atau lap 10.

3. Tidak seorang pembalap pun yang diizinkan untuk memakai ban slick atau wet lebih dari 10 lap. Artinya bahwa pergantian motor/ban terjadi sebelum lap 9 membutuhkan motor/ban kedua untuk menyelesaikan balapan.

4. Prosedur di atas berlaku untuk balapan kering atau balapan yang dimulai pada kondisi basah. Jelas bahwa balapan basah mengharuskan pembalap menukan motor dengan ban basah.

5. Jika balapan dimulai pada kondisi kering, maka balapan akan dihentikan dengan red flag jika hujan turun. Balapan akan diulangi untuk melengkapi kekurangan hingga terpenuhi 19 lap, namun dengan pengulangan maksimum 10 lap dan minimum 5 lap.

4. Pembalap yang menggunakan motor "pabrikan" dan "satelit" wajib menggunakan opsi ban "hard" (B51DR). Ban tambahan akan dialokasikan oleh Bridgestone.

5. Pembalap yang menggunakan motor CRT harus menggunakan opsi ban "hard" khusus CRT (B50DR). Ban tambahan akan dialokasikan oleh Bridgestone.

6. Zona batas kecepatan di lajur pit akan diperpanjang baik pada tempat masuk dan keluar,  rute keluar pada pertemuan dengan trek akan ditandai dengan garis putih pada run off area. Melewati garis ini pada saat akan bergabung ke trek akan dikenakan penalti.

Perubahan teknis secara mendadak ini membuat beberapa pembalap menjadi korban, yaitu terkena black flag yang artinya didiskualifikasi dari balapan karena menggunakan ban lebih dari 10 lap.
Baca Selengkapnya...

19 October 2013

Format Balap Khusus GP Australia 2013

Masalah overheating yang disebabkan oleh pengaspalan ulang sirkuit Phillip Island mengharuskan pihak Race Direction untuk mewajibkan seluruh pembalap untuk kembali ke pit dan mengganti motornya.

Pada dasarnya balapan akan mengikuti format "flag-to-flag" yang biasanya digunakan untuk balapan basah/kering, tapi pada saat ini pembalap bisa mengganti ban slick ke ban slick serta tidak melebihi 14 lap untuk satu set ban.

Berikut pernyataan dari Race Direction mengenai format unik yang akan digunakan pada balapan esok hari.

Kami telah diberi tahu oleh pihak Bridgestone bahwasanya mereka tidak dapat menjamin safety pada ban slick belakang mereka melebihi 14 lap. Sehingga diputuskan perubahan pada balapan kelas MotoGP demi keselamatan pembalap.

1. Jarak balapan menjadi 26 lap.

2 . Setiap pembalap harus masuk pit dan mengganti motornya dengan motor kedua dengan ban baru minimal satu kali sepanjang balapan.

3. Tidak seorang pembalap pun yang diizinkan menggunakan satu set ban slick lebih dari 14 lap. Artinya pergantian suatu motor/ban sebelum lap 12 butuh motor/ban kedua untuk menyelesaikan balapan.

4. Pembalap yang menggunakan motor "pabrikan" dan "satelit" wajib menggunakan opsi ban "hard" (B51DR). Ban tambahan akan dialokasikan oleh Bridgestone.

5. Pembalap yang menggunakan motor CRT harus menggunakan opsi ban "hard" khusus CRT (B50DR). Ban tambahan akan dialokasikan oleh Bridgestone.

6.  Zona batas kecepatan di lajur pit akan diperpanjang baik pada tempat masuk dan keluar,  rute keluar pada pertemuan dengan trek akan ditandai dengan garis putih pada run off area. Melewati garis ini pada saat akan bergabung ke trek akan dikenakan penalti.

Phillip Island menjadi sirkuit pertama diperkenalkannya balapan "flag-to-flag" di MotoGP yaitu pada tahun 2006 dan kini sirkuit coat ini kembali menjadi tempat pertama dilakukannya balapan dengan teknis yang berbeda daripada biasanya.
Baca Selengkapnya...

17 October 2013

Kesempatan Pertama Marquez untuk Mengunci Gelar

Balapan di Phillip Island pada akhir pekan ini akan menjadi match point pertama bagi Marquez. Bintang baru Repsol Honda ini hanya butuh tambahan 8 poin terhadap Lorenzo yang kini terpisah 43 poin di posisi runner up pada klasemen pembalap. Marquez memiliki kesempatan besar untuk menjadi rookie yang berhasil menjadi juara dunia sejak Kenny Roberts pada tahun 1978 silam. Berikut komentar Marquez pada konferensi pers prabalapan.

"Aku tidak menduga tahun yang bagus seperti ini. Semua berjalan dengan sangat baik, jadi kami ingin menyelesaikan dengan cara yang bagus pula. Tapi sebenarnya mustahil untuk menduga hal ini walaupun pada mimpi terbaikku sekalipun."

"Tadinya aku hanya berharap bisa kompetitif dan mimpi terindahku adalah bisa bertarung untuk mendapatkan posisi ketiga pada kejuaraan. Jadi aku tidak menduga bisa memimpin kejuaraan dengan tiga balapan tersisa."

Sama seperti di Sepang pada akhir pekan lalu, Marquez cukup senang untuk mengamankan poin jika merasa bahwa mengejar kemenangan terlalu beresiko. Walaupun demikian mentalitas Marquez adalah selalu ingin push sampai batas maksimal pada kondisi apapun, seperti yang bisa kita temui pada diri Valentino Rossi.

"Jika pada hari Minggu nanti Dani, Lorenzo, Valentino ataupun siapapun jauh lebih cepat dariku, maka aku akan mencoba untuk finish di urutan kedua atau ketiga. Yang paling penting adalah mengamankan poin di kejuaraan."

Mengenai persiapan menjelang balapan akhir pekan di Australia, Marquez sudah mengecek data milik Stoner namun tidak akan mencoba untuk meniru teknik yang digunakan oleh Casey Stoner yang tak terkalahkan selama enam tahun berturut-turut. Marquez juga mengungkapkan bahwa lapisan aspal baru akan menyulitkan perbandingan, sebab kondisinya jelas akan sangat berbeda. Berikut komentar dari Marquez.

"Aku sudah mengecek data milik Stoner, tapi besok akan sulit untuk membandingkannya karena lapisan aspal baru membuat trek tidak begitu bergelombang. Pada akhirnya, aku memiliki gaya berkendara sendiri. Kamu memang bisa mengecek dan membandingkan data apapun, tapi kamu tidak bisa hanya berpikir 'Casey melakukannya seperti itu'. Aku akan berkendara dengan caraku sendiri."

Sementara itu Stoner akan memberikan penampilan pertamanya sejak pensiun dari MotoGP dengan ikut serta pada parade lap dengan kompatriot Mick Doohan dan Wayne Gardner.
Baca Selengkapnya...

13 October 2013

Analisis The Doctor Terhadap Performa Honda RC213V

Para GP Mania pasti setuju bahwa tahun ini Honda memiliki mesin tempur terkuat di MotoGP. Valentino Rossi menganalisis keunggulan performa Honda yang digunakan oleh Dani Pedrosa dan Marc Marquez.

Juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali ini yakin bahwa Honda RC213V memiliki keunggulan pada berbagai aspek seperti tenaga, penggunaan bahan bakar, dan kecepatan di trek lurus. Hal ini juga dibantu dengan kedua pembalap yang sangat cepat dan bertubuh kecil. Mari kita simak analisis The Doctor.

"Motor kita fantastis, tapi cenderung berkelakuan seperti motor normal. Kami terus menjadi sangat cepat pada tikungan yang lebih panjang. Tapi Honda menemukan sesuatu yang spesial untuk tikungan pendek. Mereka bisa membuat line yang berbeda menuju tikungan, mereka belok dengan sangat cepat dan mengikuti bagian dalam, terkadang mereka hampir terlalu banyak belok. Motor kami memiliki keseimbangan yang baik dan sekarang dengan seamless gearbox kami tidak banyak kehilangan waktu pada saat akselerasi. Sepertinya motor mereka dibangun cocok dengan jenis ban saat ini, sementara motor kami lebih normal."

"Sebelumnya Yamaha selalu sangat cepat pada saat pengereman dan masuk tikungan, hingga pada seri Brno tahun lalu ketika Honda menemukan sesuatu yang sangat bagus dan tahun ini mereka membuat langkah berikutnya. Sepertinya mereka bisa memanfaatkan ban depan dengan lebih baik jika dibandingkan dengan kami. Hal itu bisa dilihat dengan mengikuti mereka. Seamless gearbox kita tidak terlalu membantu membuat menjadi lebih lembut ketika di tikungan, namun milik Honda sangat membantu mereka. Aku pikir mereka memiliki kelembutan yang sama  baik ketika mereka menurunkan gigi (shift down) ataupun menaikkan gigi (shift up)."

"Kami bekerja secara intens dengan para engineer Jepang dalam hal gearbox seamless ini. Gearbox baru ini cukup cepat walaupun masih memiliki hentakan ketika kamu mengganti gigi. Tapi hal ini normal karena kita baru menggunakanannya pada tiga balapan terakhir, sementara Honda telah menggunakan teknologi ini selama tiga tahun. Honda tidak hanya memiliki keunggulan dari gearbox, namun juga dari setelan sasis."
Baca Selengkapnya...

10 October 2013

Rossi Positive Thinking Menghadapi Sepang

Gambar di samping adalah kemenganan terakhir Valentino Rossi di Sepang yang menutup jilid pertama karier Rossi di Yamaha. Kemenangan ini merupakan kemenangan ke-46 Rossi yang didapatkannya pada balapan Sepang musim 2010 yang lalu.

Rossi juga pernah memenangkan balapan di Sepang pada tahun 2001, 2003, 2004, 2006, dan 2008. Hal ini membuat Rossi menjadi pembalap yang memiliki rekor paling gemilang di sikuit Sepang. Jilid kedua Rossi di Yamaha dimulai pada musim ini dan hingga kini baru sekali mencicipi manisnya podium utama, yaitu di sirkuit Assen Belanda.

"Sirkuit Sepang merupakan salah satu trek yang sangat aku suka karena aku memiliki banyak kemenangan hebat disana. Aku pikir ini akan cukup cocok dengan Yamaha. Balapan ini akan sangat berat untuk fisik karena cuaca sangat panas, namun hal ini menjadi tantangan yang besar. Aku ingin mendapatkan akhir pekan yang baik dan bekerja keras pada setelan motor agar bisa kompetitif pada saat balapan nanti."

Rossi beserta pembalap MotoGP lainnya pernah melakukan uji coba resmi MotoGP di Sepang pada bulan Februari awal tahun ini dan mendapatkan posisi ketiga pada uji coba Sepang I dan posisi keempat pada uji coba Sepang II. Namun motor M1 sudah mengalami perubahan signifikan sejak saat itu, apalagi dengan pengenalan seamless shift gearbox yang memangkas waktu shifting dan memberikan kestabilan pada saat melakukan shifting dengan kemiringan motor maksimal.

Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli, juga memberikan komentar mengenai kondisi internal tim dan harapan tim Yamaha.

"Sama seperti tim lainnya, kami pernah melakukan dua kali uji coba pada awal musim ini, tapi saat ini motor kami sudah banyak berubah. Sangat penting untuk tidak melakukan kesalahan karena ada tiga balapan berturut-turut dan poin yang bisa kita kumpulkan juga banyak. Kami berharap ada peningkatan lebih jauh pada kedua pembalap. Kami siap untuk tiga pekan balapan yang penting ini."

Walaupun Sepang penuh dengan kenangan manis bagi Rossi, sirkuit ini juga menyimpan salah satu kenangan terburuk dengan insiden yang menewaskan Marco Simoncelli pada tahun 2011. Semoga dengan semakin (kembali) akrabnya Rossi dengan M1, Rossi bisa memberikan kemenangan tambahan menjelang akhir musim ini.
Baca Selengkapnya...

06 October 2013

Dunia Slow Motion Bagi Hewan Kecil

Studi terbaru memperlihatkan bahwa hewan kecil cenderung merasakan waktu dalam gerakan yang lambat alias slow motion. Artinya mereka bisa mengobservasi pergerakan pada skala waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan hewan yang lebih besar, sehingga mereka bisa lepas dari predator yang lebih besar.

Contohnya saja insek dan burung kecil bisa melihat lebih banyak informasi dalam waktu satu detik jika dibandingkan dengan hewan yang lebih besar seperti seekor gajah. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Animal Behaviour.

"Kemampuan untuk merasakan waktu pada skala yang sangat kecil mungkin merupakan perbedaan antara hidup dan mati bagi organisme yang bergerak cepat seperti predator dan mangsanya," ujar lead author Kevin Healy pada Trinity College Dublin (TCD), Irlandia.

Hal sebaliknya ditemukan pada hewan yang lebih besar. Mereka cenderung melihat dunia dengan lebih lambat dan bisa jadi melewatkan hal yang dengan cepat diketahui oleh hewan yang lebih kecil.

Pada manusia hal ini memiliki variasi pada setiap individu. Contohnya atlet yang pada umumnya dapat memproses informasi visual dengan lebih cepat. Penjaga gawang yang berpengalaman bisa lebih cepat daripada individu lain dalam mengobservasi datangnya bola. Kecepatan pada penyerapan informasi secara visual pada manusia juga tergantung pada umur. Berikut komentar Dr. Andrew Jackson yang merupakan co-author pada TCD.

"Orang muda dapat bereaksi lebih cepat daripada orang yang lebih tua dan kemampuan ini akan menurun seiring dengan peningkatan usia."


Tim studi ini melihat pada variasi persepsi waktu pada beberapa jenis hewan. Mereka mengumpulkan data dari tim lainnya yang menggunakan teknik yang disebut critical flicker fusion frequency, yang mana mengukur kecepatan dimana mata manusia bisa memproses cahaya. Dari grafik terlihat suatu pola yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara ukuran tubuh dan seberapa cepat mata bisa merespon terhadap perubahan informasi visual seperti cahaya yang menyala.

"Dari sudut pandang manusia, kemampuan kita untuk memproses informasi visual membatasi kemampuan kita untuk mengendarai mobil atau menerbangkan pesawat lebih cepat daripada yang bisa kita lakukan saat ini di Formula 1, dimana para pembalap ini push the limit dari kemampuan manusia itu sendiri."

"Oleh karena itu, untuk bisa lebih cepat lagi maka dibutuhkanlah bantuan komputer atau peningkatan pada sistem visual kita, baik dengan obat-obatan maupun dengan implan."

Studi yang dilakukan saat ini berfokus pada vertebrata, namun tim studi juga menemukan bahwa beberapa spesies lalat memiliki mata yang dapat bereaksi terhadap stimulus empat kali lebih cepat daripada mata manusia.

Namun beberapa isopod laut dalam memiliki reaksi otak yang paling lambat dimana hanya bisa melihat cahaya menyala dan mati sebanyak empat kali dalam satu detik sebelum akhirnya mereka kebingungan dan melihatnya seolah-olah cahaya tersebut tetap menyala.

Graeme Ruxton dari University of St Andrews, Skotlandia, yang juga merupakan co-author menambahkan.

"Memiliki mata yang mengirimkan update informasi ke otak pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang mata kita bisa lakukan itu tidak berguna jika otak tidak bisa memproses informasi dengan sama cepatnya."

"Jadi pekerjaan ini menyoroti betapa mengesankannya kemampuan yang dimiliki oleh otak dari hewan terkecil sekalipun. Lalat mungkin bukanlah pemikir yang baik, tapi mereka bisa membuat keputusan yang baik dengan sangat cepat."

Dari sini kita seharusnya bisa mengambil pelajaran bahwa begitulah salah satu kekuasaan Sang Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukurannya masing-masing agar kita mengambil pelajaran.
Baca Selengkapnya...

Arsip Sobat46