31 October 2011

Chicho: Banyak yang Harus Dilakukan

Kematian Marco Simoncelli bukan hanya menyentuh ribuan orang, tapi juga memberikan pelajaran penting bagi olahraga ini. Giacomo Agostini pernah berkomentar bahwa peningkatan performa ban MotoGP era modern saat ini seringkali atas permintaan dari pembalap itu sendiri. Randy Mamola mengusulkan untuk membatasi penggunaan komponen elektronik yang pada saat tertentu bermanfaat, namun juga bisa membuat motor berlaku dengan cara yang tidak seharusnya.

Chicho Lorenzo yang merupakan ayah Jorge Lorenzo mempublikasikan pandangannya mengenai balap motor secara umum. Berikut cuplikannya:

Tragedi yang Tidak Terelakkan

"Kematian Marco Simoncelli seharusnya tidak terjadi. Sama seperti kematian atlet apapun dalam melakukan olahraga mereka, ataupun sejumlah kematian prematur yang terjadi setiap hari yang kita anggap tidak adil. Tapi aku fikir bahwa belum diambil tindakan pencegahan yang tepat dan mereka hanya menyandarkan diri pada keberuntungan. Bukti memperlihatkan pada kita bahwa insiden seperti ini akan terjadi cepat atau lambat."

Kurangnya Persiapan

"Insiden serius biasanya terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang kemungkinan tidak berbahaya jika hanya terjadi secara terpisah. Kamu tidak akan bisa menghilangkan semua faktor ini, karena beberapa memang merupakan hal yang melekat pada balap motor, tapi kamu selalu bisa meminimalisirnya. Hal ini akan membantu dalam mengurangi jumlah insiden fatal. Faktor pertama adalah kurangnya persiapan atau latihan pada para pembalap, dimulai dari saat mereka diperbolehkan membeli surat izin membalap hanya dengan selembar fotokopi dokumen dan dua lembar pasfoto. Kita tidak memasukkan kecelakaan yang disebabkan oleh masalah mesin atau cairan dan objek yang ada di trek, kita melihat bahwa sisanya dikarenakan oleh kesalahan pembalap, keputusan yang buruk, dan kurangnya kontrol. Semuanya itu bisa dikurangi dengan persiapan yang benar, yang pada saat ini tidak ada dan tidak seharusnya menjadi pembalap. Kita perlu membuat filter yang hanya memperbolehkan membalap bagi pembalap yang paling siap saja, memberikan hukuman atas kecelakaan, terutama berkendara yang membahayakan."

Penalti yang Lebih Keras

"Diskualifikasi dari balapan merupakan hal yang sangat ditakuti pembalap dan itu adalah salah satu metode yang bagus agar mereka berhenti crash, atau berhenti membuat orang lain crash."

Evolusi Berlebihan dan Tidak Logis

"Kecepatan dan berat motor telah semakin meningkat, tapi beberapa sirkuit didesain pada 30 atau 40 tahun yang lalu, dimana kebanyakan sirkuit yang lebih modern hanya didesain untuk Formula 1. Mereka harus mendesain sirkuit yang lebih menekankan pada teknik berkendara, menurunkan kapasitas mesin, dan memangkas berat motor semaksimal mungkin. Mereka juga tidak memiliki asosiasi yang mempertahankan kepentingan dan hak pembalap, terutama keselamatan mereka."

Tentunya Dorna Sport sebagai pihak penyelenggara tidak akan diam saja dengan insiden tragis ini. Namun semua keputusan tentunya sudah dipertimbangkan dengan baik dengan tetap menjaga agar balapan tetap menghibur namun tetap mengutamakan keselamatan pembalap.
Baca Selengkapnya...

30 October 2011

Rossi, Pasini dan Lorenzo Hadir Untuk Sic

Ada banyak pembalap yang datang ke Coriano untuk mengucapkan selamat jalan kepada Marco Simoncelli. Pembalap bernomor 58 ini disukai oleh semua pembalap walaupun mereka pernah bertarung mati-matian dengan Super Sic di lintasan balap.

Diantara mereka ada Mattia Pasini, teman lama Simoncelli yang pernah menjadi rival saat mereka masih membalap di kelas 250cc. Pembalap Moto2 ini memilih untuk mengingat Simoncelli dengan cara membuat tato spesial di pergelangan tangan kirinya seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Valentino Rossi yang dianugerahi untuk mendorong motor Honda milik Simoncelli keluar dari gereja pun menganggap Simoncelli seperti adiknya sendiri. Rossi meninggalkan pesan singkat di buku tamu pemakaman.

"Sial, aku merindukanmu!"

Tidak ada hal lain yang bisa diucapkan Rossi melebihi candaan seperti saat mereka berlatih motocross bersama dulu. Beginilah kentalnya hubungan persahabatan mereka.

Rival senegara Simoncelli yang lain adalah Andrea Dovizioso yang menuliskan:

"Dia selalu mendesakku untuk membalap lebih cepat."

Tidak ketinggalan ada Jorge Lorenzo yang pernah memiliki hubungan pahit dengan Simoncelli pada awal tahun 2011 ini, dimana pembalap Spanyol ini mempermasalahkan gaya berkendara Simoncelli yang agresif. Namun mereka berdua tidak menyimpan dendam dan belakangan Simoncelli memberikan ucapan agar Lorenzo cepat sembuh dari cidera jari manisnya di Phillip Island. Kini Lorenzo mengucapkan selamat jalan dengan menuliskan:

"Aku akan selalu mengingatmu. Aku minta maaf karena kita pernah berdebat."
Baca Selengkapnya...

29 October 2011

Lebih Dari 60.000 Fans Menghadiri Pemakaman Simoncelli

Siapa yang menyangka bahwa prosesi penguburan Simoncelli menjadi hari berkabung nasional di Italia. Kampung halaman Super Sic di Coriano dipadati oleh lebih dari 60.000 fans yang sengaja hadir untuk mengikuti prosesi pemakaman pembalap yang menjadi wakil Italia dalam gelaran balap MotoGP. Acara pemakaman ini diorganisir dengan baik, sehingga fans yang tidak bisa melihat langsung pun bisa menyaksikan prosesi pemakaman melalui televisi layar lebar yang dipasang di Piazza Don Minzoni dan Piazza Mazzini. Televisi layar lebar terakhir dipasang di sirkuit Misano.

Sebenarnya Coriano ini adalah kota yang kecil, sehingga untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan oleh fans yang berjubel, maka pemerintah menyarankan para fans agar langsung mengarah ke sirkuit setelah keluar dari Autostrada di Cattolica. Bahkan hampir semua arus lalu lintas di arahkan ke trek, dengan pengecualian terhadap beberapa kendaraan yang memiliki izin khusus. Beberapa aktivitas sekolah di daerah tersebut juga diliburkan pada hari pemakaman Super Sic untuk mengurangi kemacetan.
Baca Selengkapnya...

Gresini: Kami Sangat Kehilangan!

Fausto Gresini yang merupakan bos tim yang selalu memberikan dukungan penuh kepada Simoncelli dalam menghabiskan dua musim pertamanya ini tentunya sangat terpukul dengan kematian pembalapnya dalam kecelakaan tragis minggu lalu di Sepang. Terlihat di matanya bahwa manajer tim ini menahan beban kesedihan yang luar biasa hebatnya. Berikut adalah komentar Gresini atas kehilangan pembalap andalan tim Gresini tersebut.

"Hari berikutnya terasa jauh lebih menyedihkan. Kecelakaan itu terjadi sangat cepat dan aku sangat shock. Aku tahu bahwa olahraga ini berbahaya dan elemen tersebut adalah bagian dari itu, tapi kamu selalu berharap agar tidak ada hal buruk yang terjadi. Namun ketika terjadi dan kamu berada di dalamnya, maka semua akan berubah. Sulit untuk diterima. Insiden ini disebabkan oleh beberapa keadaan negatif, yaitu motor mengarah ke dalam tikungan, bukannya ke arah luar dan tertabrak di trek terlebar dalam kalender MotoGP."

"Aku punya banyak kenangan di benakku sejak dua tahun bersama Simoncelli. Marco adalah pribadi yang spontan, orang yang selalu melakukan hal apapun yang terlintas di kepalanya. Dia berhati emas dan selalu ceria. Aku tidak pernah melihatnya bersusah hati. Dia selalu sopan dan baik serta orang yang mencintai tantangan. Kami sebagai timnya ada di sini untuk membantunya dalam merealisasikan impiannya dan memberikan dukungan terhadap keinginannya."

"Dia adalah orang yang spesial yang datang dari keluarga yang spesial. Di memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, Paolo, mereka hampir seperti kakak beradik, saling berbagi setiap momen dalam hidup mereka."

Kejadian yang memilukan ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi kubu Gresini, karena pada tahun 2003 silam mereka pernah mengalami hal yang sama, yaitu kehilangan Daijiro Kato dalam kecelakaan tragis di Suzuka, Jepang. Kedua mantan pembalap Gresini ini ternyata telah ditakdirkan untuk meregang nyawa di benua Asia dalam kecelakaan tragis.

"Saat itu kami memutuskan untuk terus membalap karena kami ingin menjaga dan mengangkat spirit Daijiro dan rasanya ajaib ketika Gibernau memenangkan balapan berikutnya, di Afrika Selatan. Seolah-olah Kato ada di sana dan berkendara bersama Sete."
Baca Selengkapnya...

25 October 2011

Besok Super Sic Tiba di Italia

Menurut informasi dari Tim Gresini, jenazah Simoncelli akan tiba di Italia besok pagi. Sebelumnya jenazah pembalap bernomor 58 ini dibawa ke Rumah Sakit Universitas Kebangsaan Malaysia pada pukul 20.00 waktu setempat kemarin malam dan dilakukan otopsi pada pagi hari tadi. Pemeriksaan medis tersebut memakan waktu sekitar tiga jam dan hasilnya akan diketahui dalam waktu empat hingga lima minggu lagi.

Semua prosedur birokrasi untuk membawa jenazah Super Sic kembali ke negara asalnya telah selesai dengan bantuan kedutaan Italia di Malaysia dan bantuan dari Menteri Urusan Luar Negeri.

Jenazahnya kemungkinan akan diterbangkan dari Malaysia pada malam ini dengan ditemani oleh ayahnya, Paolo, dan pacarnya, Kate. Jika sesuai jadwal, pesawat akan tiba di Roma besok pagi-pagi sekali dan akan dilanjutkan dengan perjalanan ke kota tempat tinggal Simoncelli, yaitu Coriano.
Baca Selengkapnya...

24 October 2011

Vale: Simoncelli Seperti Saudaraku Sendiri

Valentino Rossi turut belasungkawa kepada rekan senegara sekaligus teman dekatnya, Marco Simoncelli, yang meninggal dunia dalam kecelakaan tragis saat membalap di Grand Prix Malaysia yang melibatkan Rossi dan Edwards. Simoncelli mengalami low side dari motor RC212V pada lap kedua ketika mempertahankan posisi keempat. Tetapi kemudian mendapatkan grip kembali dan menikung dengan sudut kemiringan sangat curam memotong racing line Colin Edwards dan Rossi secara tiba-tiba. Sayang Edwards dan Rossi tidak memiliki waktu untuk menghindar dan terjadilah tragedi ini. Balapan pun dihentikan dengan dikibarkannya red flag. Balapan yang sebelumnya akan diulang kembali, ternyata dibatalkan agar staf medis dapat berkonsentrasi untuk menyelamatkan nyawa mantan juara dunia kelas 250cc ini.

Edwards mengalami dislokasi pada tulang bahunya, sementara hantaman dari motor Edwards dan Simoncelli mendorong Rossi hingga keluar trek. Beruntung Rossi mampu menguasai motornya dan beberapa saat kemudian terlihat Rossi kembali ke pit. Pembalap bernomor 58 yang kontroversial ini mengalami trauma yang sangat serius di bagian kepada, leher, dan dada. Simoncelli sudah tidak sadarkan diri saat tim medis menghampirinya di tepi lintasan sirkuit Sepang hingga di bawa dengan menggunakan ambulans ke Medical Centre. Tim medis telah melakukan CPR (Cardiac Pulmonary Resuscitation) selama 45 menit baik saat proses evakuasi di dalam ambulans, maupun setelah berada di Medical Centre itu sendiri, namun Yang Maha Kuasa menghendaki hal yang berbeda. Dokter menyatakan bahwa Simoncelli meninggal pada pukul 16.56 waktu Sepang, Malaysia (15.56 WIB).

Pada hari minggu, beberapa jam sebelum balapan dimulai (pukul 16.00 waktu Sepang), sekitar pukul 14.00 waktu Sepang, Rossi sempat menulis pesan berikut ini di akun Twitter-nya, @ValeYellow, sebagai berikut:

"Sic for me was like a youngest brother. So strong on track and so sweet in the normal life. I will miss him a lot."

Hal ini tentunya seperti firasat yang dirasakan oleh Rossi sebagai sahabat karibnya.

Selamat jalan Super Sic, rest in peace! ^^
Baca Selengkapnya...

22 October 2011

Rossi: Keputusan Tepat Bagi Marquez!

Valentino Rossi mendukung keputusan Marc Marquez untuk tetap membalap di Moto2 pada tahun depan walaupun pembalap muda Spanyol ini mendapatkan tawaran untuk naik ke kelas MotoGP jika bisa membawa pulang tropi juara dunia Moto2 pada akhir musim ini.

Akhirnya Marquez mengakhiri spekulasi mengenai kepindahannya ke MotoGP pada musim depan dengan memberikan konfirmasi bahwa dia akan tetap membalap dengan mesin 600cc empat-tak pada musim depan. Dengan keputusan ini Marquez bisa lebih berkonsentrasi untuk bersaing dengan Stefan Bradl dalam memburu gelar juara dunia Moto2 musim 2011. Bradl dan Marquez akan memulai balapan di Sepang esok hari dengan selisih 3 poin, namun dari trend statistik terlihat bahwa Marquez bisa mengalahkan Bradl dengan mudah. Tapi balapan tetap balapan, apapun bisa terjadi.

Rossi memberikan komentar ketika ditanya mengenai keputusan Marquez tersebut, "Secara pribadi aku fikir dia telah membuat keputusan yang tepat. Aku akan melakukan hal yang sama jika aku menjadi Marc karena dia masih sangat muda dan dia memiliki banyak waktu. Ini adalah cara terbaik untuk mengurangi bebannya karena jika dia memenangkan kejuaraan maka dia akan gembira, namun dia masih memiliki satu kesempatan lagi untuk menjadi juara dunia Moto2 jika dia kalah."

Rossi juga bercanda bahwa keputusan Marquez untuk tidak naik ke kelas MotoGP akan membuatnya sedikit lebih mudah pada tahun depan.

"Menurutku keputusan itu juga positif bagi kami karena artinya akan berkurang satu motor Honda."

Bukan hanya Rossi, Colin Edwards yang merupakan sobat kental Rossi juga memberikan komentarnya secara terpisah.

"Ini adalah berita terbaik bagiku sepanjang pekan ini karena aku suka menontonnya balapan sebelum aku membalap. Dan jika dia membalap pada balapan yang sama, mungkin aku malah tidak bisa melihatnya. Aku menontonnya sebelum aku membalap dan itu seperti film Rocky karena memacu adrenalinmu saat menontonnya membalap. Tapi pastinya dia akan menjadi ancaman ketika hadir ke MotoGP."
Baca Selengkapnya...

14 October 2011

Marquez Akan Naik Kelas Kalau Juara Dunia Moto2

Marc Marquez mengambil alih pimpinan klasemen pembalap Moto2 untuk pertama kalinya pada musim ini setelah menyelesaikan balapan pada urutan kedua di sirkuit Motegi, Jepang. Walaupun pada berita sebelumnya Marquez mengatakan kalau dia akan menghabiskan musim depannya di Moto2, namun spekulasi yang mencuat saat ini yaitu Marquez akan naik kelas ke MotoGP pada musim depan dengan syarat pembalap muda Spanyol ini bisa meraih gelar juara dunia Moto2 pada musim ini.

Salah satu orang dalam Honda mengatakan bahwa pabrikan Jepang telah menerima proposal dari manajemen Marquez untuk bisa naik ke kelas MotoGP pada tahun 2012 nanti jika Marquez berhasil merengkuh mahkota Moto2 pada akhir musim nanti.

Repsol yang mensponsori Marquez di kelas Moto2 diminta untuk menyiapkan sebuah motor RC213V 1000cc untuk digunakan oleh pembalap yang baru saja berumur 18 tahun ini.

Marquez sepertinya malu-malu dan hanya berkomentar kalau dia akan tetap di Moto2 pada musim depan.

"Kita akan lihat tahun depan, aku fikir untuk saat ini Moto2 adalah tempatku."

Kata 'saat ini' jelas mengundang ambigu, kata 'saat ini' bisa saja berarti 'pada musim ini'. Bos Marquez, Emilio Alzamora, memberikan gambaran mengenai peluang pembalapnya untuk hijrah ke kelas premier pada musim depan.

"Setiap opsi ada kemungkinan, tapi tentunya ada banyak kepentingan di pabrikan untuk Marc. Honda memiliki minat yang besar pada Marquez pada masa yang akan datang dan aku tidak tahu apakah itu untuk musim depan atau tidak. Yamaha juga berkeinginan untuk memiliki masa depan bersama Marc, jadi belum ada keputusan. Tepat membalap di Moto2 juga bukan masalah. Dia masih muda dan memiliki banyak waktu. Ketika Marc naik kelas ke MotoGP, penting untuk tiba dengan keadaan yang sempurna dengan motor pabrikan dan tim yang sempurna."
Baca Selengkapnya...

11 October 2011

Phil Read: "Ducati Harus Berubah Untuk Rossi"

Phil Read adalah pembalap pertama yang pernah mendapatkan gelar juara dunia pada empat kategori yang berbeda, yaitu 125cc, 250cc, 500cc, dan Formula TT dengan total 8 gelar juara dunia.

Walaupun sudah berumur 72 tahun, tetapi Phil Read tetap antusias dalam mengikuti perkembangan yang terjadi pada MotoGP yang merupakan balap motor nomor wahid di dunia.

Berikut komentar dari Phil Read mengenai jalannya musim ini dan mengenai kondisi sulit yang terjadi di Ducati.

"Musim ini, kombinasi Stoner-Honda jelas superior. Honda memiliki keunggulan teknis dengan seamless transmission mereka, dan ini membuat mereka lebih cepat sepersekian detik dalam satu lap. Pabrikan lainnya juga harus mengembangkan hal ini."

"Pindahnya Valentino Rossi ke Ducati yang merupakan kombinasi pembalap Italia dengan motor Italia ini merupakan hal yang wajar. Namun Ducati terlalu lambat merubah motor mereka untuk Rossi. Masalah mereka sebenarnya sudah jelas terlihat di Valencia, tapi mereka tidak merubah apapun saat itu. Aku fikir mereka perlu meningkatkan handling motor, terutama pada sasis. Stoner telah melakukan hal yang fantastis yaitu beradaptasi dengan motor Ducati tersebut, tapi Rossi adalah seorang pembalap yang luar biasa yang tidak perlu merubah gaya berkendaranya."

Sudah banyak para pemerhati MotoGP, baik dari mantan jawara MotoGP, crew paddock, hingga fans yang berpendapat sama dengan Phil Read. Semoga hal ini menjadi renungan bagi Ducati dan segera merubah pendekatan mereka dalam membangun motor untuk Valentino Rossi, sehingga kita bisa kembali melihat Rossi bersinar dan memberikan tontonan yang menarik bagi para fans.
Baca Selengkapnya...

10 October 2011

Ducati Melirik Alvaro Bautista

Alvaro Bautista memang tidak menyelesaikan balapan di Motegi sebelumnya, tapi pembalap Spanyol ini memperlihatkan kemajuan yang solid dalam beberapa balapan sebelumnya, dimana Bautista mampu finish di posisi keenam saat membalap di Indianapolis dan Aragon. Hanya dengan menggunakan Suzuki, Bautista bisa melawan beberapa pembalap Ducati pada beberapa kali balapan.

Mengingat ketidakpastian pada proyek MotoGP di Tim Suzuki, maka Ducati memutuskan untuk menggandeng Bautista ke tim Pramac Ducati. Tim satelit Ducati ini ditenggarai akan menawarkan kontrak dalam beberapa hari ini kepada Bautista, dan fitur yang menarik dari kontrak ini adalah diberikannya kesempatan kepada Bautista untuk membalap di tim pabrikan Ducati pada tahun 2013 jika hasil yang diperoleh Bautista pada musim depan memenuhi ekspektasi Ducati.

Kontrak ini persis seperti yang sebelumnya ditawarkan kepada Dovizioso, namun pembalap Italia ini menolaknya setelah melihat performa Ducati pada musim ini. Selain itu mungkin karena Dovi menghindari konfrontasi head to head dengan Valentino Rossi.

Paling tidak Ducati telah mengambil langkah cerdik lebih awal, mengingat kontrak sebagian besar pembalap top MotoGP berakhir pada akhir musim 2012.
Baca Selengkapnya...

09 October 2011

Selamat Jalan Steve Jobs

Steve Jobs, salah satu pendiri Apple yang memiliki nama kecil Steven Paul Jobs merupakan salah seorang yang telah memajukan industri teknologi telekomunikasi. Pria yang lahir pada 24 Februari 1955 di San Franscisco ini kini telah tutup usia pada tanggal 5 Oktober 2011 pada usia yang ke-56.

Kalau kita melihat iPhone, iPod, iPad, tentunya kita langsung teringat pada Steve Jobs. Bukan hanya itu iCloud yang merupakan teknologi terbaru dari Apple yang dirilis pada bulan Juni tahun 2011. Sejak pertengahan tahun 2004, Jobs memang telah didiagnosa kanker pangkreas dan pada tanggal 24 Agustus 2011 yang lalu akhirnya Jobs mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO Apple agar bisa fokus pada kesehatannya. Tentunya hal ini merupakan pukulan yang hebat bagi Apple karena perusahaan ini tengah digempur oleh sistem operasi Android yang dengan open source-nya sedang menanjak sangat signifikan, sehingga market share Apple mulai tergerus.

Berikut pernyataan dari Apple:

"Kami sangat sedih mengumumkan bahwa Steve Jobs telah meninggal pada hari ini"

"Kecemerlangan Steve, hasrat dan energinya telah menjadi sumber inovasi yang tak terhitung yang memperkaya dan meningkatkan kehidupan kita semua. Dunia menjadi lebih baik, tak terukur, karena Steve."

"Kecintaan terbesarnya kepada istri, Laurene, dan keluarganya. Hati kami pada mereka dan kepada semua yang tersentuh oleh hadiah yang luar biasa darinya."
Baca Selengkapnya...

05 October 2011

Rossi: "Ini Hanya Insiden Biasa"

"Aku berada di tempat yang salah pada waktu yang salah juga, padahal sebelum balapan aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengambil resiko yang tidak perlu karena aku tahu kalau aku punya kesempatan untuk membalap dengan baik. Aku memulai balapan dengan baik dan Lorenzo sedikit melebar pada tikungan pertama yang membuatnya melambat. Aku masuk dari sebelah kanannya, tapi aku tidak ingin menyalipnya karena grup masih sangat rapat. Tapi Jorge malah mengerem dan bergerak dengan cepat ke arahku ketika dia mencoba untuk mendapatkan jalur yang bagus untuk masuk tikungan, menyenggol dan mendorongku ke arah Spies. Kemudian Ben bersentuhan dengan tuas rem depanku, hal itulah yang membuatku kehilangan grip pada ban depan. Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghindari crash itu."

Walaupun sebenarnya Rossi layak untuk memberikan kritik pedas ataupun bogem mentah terhadap Lorenzo, tapi Rossi tetap tenang dan menggangapnya sebagai hal yang wajar terjadi dalam insiden balapan.

"Lorenzo tidak melihatku dan dia tidak melakukan gerakan tersebut untuk menghalangiku. Sayang sekali aku harus keluar dari balapan hanya setelah dua tikungan, terutama setelah perkembangan yang telah kita lakukan pada akhir pekan ini, dan dengan pengetahuan yang kami terapkan pada motor, aku bisa mendapatkan posisi keempat di sesi pemanasan pagi hari. Sangat mungkin untuk mendapatkan pace di sekitar 1 menit 46 detik. Aku juga merasa kalau pilihan ban kami sudah benar, ban hard di belakang dan soft di depan. Mengingat masalah yang terjadi pada Stoner, Simoncelli, dan Dovi, seharusnya kami bisa bertarung untuk mendapatkan podium."

Walaupun insiden ini menghambat Rossi, namun The Doctor tetap antusias dengan perkembangan yang sudah dibuat sejauh ini.

"Motegi adalah sirkuit dimana Ducati memiliki performa bagus dan aku merasa nyaman di atas motor sepanjang akhir pekan ini. Phillip Island juga trek yang bagus untuk kami, Hayden dan Capirossi sangat cepat disana pada masa lalu. Aku berharap disana bisa secepat aku disini. Aku tidak yakin apakah kami siap untuk bertarung mengejar kemenangan, namun demikian Stoner sangat kencang di Australia. Ini balapannnya, Mugello-nya."
Baca Selengkapnya...

03 October 2011

Motegi 2011. Balapan Yang Aneh!

Grand Prix Jepang kemari sungguh balapan yang dramatis karena ada beberapa pembalap yang melakukan jump start dan tidak sedikit pembalap MotoGP yang terjebak di gravel.

Dovi yang melakukan jump start, memancing Crutchlow dan Simoncelli yang berada di belakangnya refleks dan mengikutinya. Akhirnya mereka bertiga diberi penalti ride through yaitu berkendara melewati jalur pit.

Rossi terjatuh di tikungan kedua karena terjepit oleh kedua pembalap tim pabrikan Yamaha, padahal hasil sesi warm up di pagi hari dimana Rossi berada di posisi keempat cukup menjanjikan untuk memberikan balapan yang menarik.

Stoner yang telah mengembangkan gap tiba-tiba mengalami getaran yang hebat pada motornya yang membuatnya melewatkan braking point, saat dia hendak mengerem ternyata ban depan motornya mengunci dan RC212V yang dikendarai terlihat seperti hendak melompat. Ternyata ini bukan jurus kangguru, jurus rahasia Stoner, dan Stoner harus merayap di gravel trap.

Menjelang akhir balapan kita melihat beberapa grup yang terpisah, sepertinya kali ini grup terbagi berdasarkan negara asal pembalap. Di depan ada Dani Pedrosa dan Lorenzo yang berebut podium utama, keduanya berasal dari Spanyol. Simoncelli dan Dovi yang berasal dari Italia bersaing untuk mendapatkan tempat keempat. Lebih ke belakang lagi, ada Spies, Hayden dan Edwards yang mewakili Amerika, mereka bertarung untuk mendapatkan posisi keenam. Sungguh balapan yang aneh!
Baca Selengkapnya...

Arsip Sobat46