Showing posts with label Kritik Sosial. Show all posts
Showing posts with label Kritik Sosial. Show all posts

26 April 2014

Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu

Gambar di bawah ini merupakan salah satu banner yang di tempel di dinding mushala yang berada di King Abdul Aziz International Airport pada saat menunggu penerbangan malam untuk kembali ke tanah air selepas menunaikan ibadah umrah pada awal Maret 2014 yang lalu.



Bacaan dzikir di atas barangkali tidak asing lagi bagi Anda. Namun bagi Anda yang belum familiar dengan bacaan dzikir di atas, sebaiknya secara bertahap menghafalnya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan pada kita semua untuk senantiasa mengingat-Nya dan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kita. Terutama bagi kita para generasi muda muslim, berusahalah untuk bisa melakukan shalat berjamaan di masjid dan berdzikir setelahnya. Selain dengan berusaha, kita juga harus mendoakan agar bangsa kita segera bangkit dari keterpurukan ini.

Semoga bermanfaat!
Wassalaam.
Baca Selengkapnya...

25 December 2013

Honda Mengancam Akan Hengkang dari MotoGP Jika Control ECU Diterapkan

Perlengkapan spec-ECU dan data logging akan diperkenalkan pada tahun depan, namun tim pabrikan masih bisa tetap menggunakan peranti elektronik mereka sendiri jika mereka setuju untuk menggunakan 20 liter bahan bakar dibandingkan dengan 24 liter per balapan jika menggunakan peranti standar MotoGP.

Saat ini diskusi mengenai Spec ECU dan data logging sedang berjalan dan kemungkinan besar pengontrolan ECU akan diterapkan pada tahun 2017 sebagai upaya Dorna untuk menurunkan biaya yang dibutuhkan untuk berkompetisi di kelas elit. Seperti sebelumnya, Honda mengancam untuk hengkang dari MotoGP jika rencana ini benar dilaksanakan. Berikut pendapat Shuhei Nakamoto yang merupakan wakil presiden HRC.

"Jika MotoGP menerapkan pengontrolan ECU, kemungkinan Honda untuk keluar adalah 99%."

"Alasan kenapa Honda mengikuti balapan Grand Prix adalah untuk mengembangkan teknologi dan kami pikir Grand Prix merupakan tolok ukur yang terbaik untuk itu."

"Jika kesempatan untuk pengembangan hilang, maka Honda kehilangan alasan yang sangat penting dan sangat mendasar untuk ikut balapan.

"Posisi Honda tidaklah baru, aku pernah mengatakannya di kesempatan lain dan aku tidak bercanda. Jika tujuan Carmelo adalah untuk menghentikan pengembangan, maka tidak ada alasan lagi bagi pabrikan seperti Honda untuk terus membalap di Grand Prix."

Suzuki akan kembali ke MotoGP pada tahun 2015 dan Aprilia yang kini mensuplai motor untuk kelas Open (sebelumnya disebut kelas CRT) menyatakan bahwa mereka akan kembali sebagai tim resmi pabrikan pada tahun 2016. Semoga kabar ini bukan hisapan jempol belaka dan kompetisi lebih ketat antara pabrikan, tidak hanya Honda dan Yamaha saja seperti yang kita lihat pada tahun ini.
Baca Selengkapnya...

02 November 2013

Positive Thinking dalam Berkendara

Jika kamu adalah salah satu ksatria jalanan yang berkendara dengan berapi-api dan emosi di dada, kamu beruntung karena membaca artikel yang tepat. Tapi jika kamu seorang pengendara yang kalem, tips and tricks ini juga dapat membantu apabila suatu saat emosi hinggap di dada.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengontrol emosi negatif di jalan yang ditimbulkan baik oleh oleh lingkungan internal maupun eksternal. Dengan teknik yang berikut, berikutnya kamu akan lebih menikmati perjalanan.

1. Jangan terburu-buru

Berhentilah terburu-buru dan mulailah bersantai. Kalkulasikan waktu yang dibutuhkan untuk berkendara  dan tambahkan waktu ekstra 10 menit untuk setiap 15 hingga 30 menit perjalanan normal.

Jadi kita berkendara tanpa perlu melihat jam. Kalau perlu simpan jam tangan di dalam saku, tempel plester nontransparan di jam yang ada di mobil dan jangan curang dengan mendengarkan siaran radio yang memberitahu pukul berapa saat ini. Pada dasarnya, jika kita ingin lebih cepat sampai tujuan, maka berangkatlah lebih awal.


2. Fokus pada perjalanan daripada tujuan

Terkadang kita hanya berfokus pada jalan di depan kita, pada tikungan berikutnya, dan mengambil lajur yang membuat kita tetap ngebut. Ya, kita seperti sedang balapan! Ternyata kita melupakan hal yang sesungguhnya, yaitu perjalanan. Hidup itu adalah sebuah perjalanan, bahkan pergi ke toko atau mengantar anak sekolah merupakan perjalanan. Tujuan selalu datang silih berganti, tapi perjalanan selalu kita alami namun sayangnya jarang kita nikmati. Jadi bersantailah dalam berkendara, lihat orang di sekeliling kita, pemandangan, kejadian yang baru saja kita lewati dan kita akan jauh lebih santai.


3. Bayangkan kita di posisi pengendara lain

Kita sering melihat anak muda ngebut pada kondisi lalu lintas yang padat serta bergerak zigzag dari satu lajur ke lajur lainnya tanpa memberi sinyal. Di sisi lain juga mudah untuk menemukan pengendara yang bergerak lambat meski berada di lajut cepat sekalipun. Tentu hal ini sangat mudah memancing amarah kita dan melontarkan makian. Kita bisa saja berteriak sambil melotot, "Hoy, Kampret! Naik motor yang bener!" atau "Minggir, bego! Ini lajur cepat, tau!"

Tapi bukan itu yang kita inginkan, untuk mengahadapi para pengendara seperti ini kita bisa membayangkan bagaimana seandainya kita berada di posisi mereka dan orang lain melakukan hal itu kepada kita. Tentu sangat menyakitkan, bukan?!

Berikut adalah beberapa komentar yang membuat kita jauh dari emosi. Bagi pengendara yang sontoloyo dan ngebut tak menentu di jalan, kita bisa berkomentar seperti ini:

"Wow, sakti juga tuh anak! Saingan sama The Doctor."
"Mungkin dia lagi mules berat, pengen boker dan udah mau mbrojol tuh, makanya buru-buru!"


Bagi pengendara lambat yang berada di lajur cepat, ini komentar kita:

"Hebat! Udah bangkotan gitu masih bisa nyetir sendiri."
"Semoga ntar pas aku jompo juga masih bisa berkendara sendiri."



4. Hilangkan ego dari dalam diri

Terkadang kita merasa lebih penting, lebih perlu lebih cepat daripada pengendara lain. Sehingga yang sering muncul dari mulut adalah makian seperti ini:

"Minggir, Setan!"
"Kamu menghalangiku!"
"Aku bisa telat ke kantor."
"Aku benci dengan pengendara seperti kamu!"
"Kamu tidak akan bisa menyalipku. Tidak akan!"


Marilah kita berbagi dengan pengendara lain. Berkendaralah dengan penuh kerendahan hati. Jangan berpikir bahwa kita memiliki hak yang lebih tinggi daripada pengendara lainnya. Kita adalah pengguna jalan dengan hak yang sama seperti mereka. Jadi saling menghargai lebih baik, lebih baik lagi kalau kita bisa memaklumi.


5. Mereka bukan musuh

Musuh adalah orang yang kamu yakin akan membahayakanmu dengan sengaja. Masalahnya kita sering menganggap bahwa pengguna jalan lain adalah musuh, padahal mereka hanyalah orang asing. Mereka bahkan tidak peduli dengan kita, mereka hanya peduli dengan urusan mereka sendiri. Walaupun mereka acap kali menyusahkan kita, namun tetap bukan musuh, kan?!

Sebagai contoh: Kamu sedang berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan dimana tidak ada mobil lain di sekitarmu. Di depan sana kamu melihat sebuah truk di sisi jalan yang sedang menunggu untuk masuk ke lajurmu. Sesaat kamu mendekati truk tersebut, tiba-tiba supir truk tersebut memotong lajurmu dan seketika berada di depanmu sehingga kamu harus mengerem dan banting stir ke lajur lain agar tidak menabrak truk tadi.

Kenapa dia membahayakanmu dan dirinya sendiri dengan tiba-tiba masuk ke lajurmu, bukannya menunggu hingga kamu melintas? Apakah dia melakukannya dengan sengaja? Apakah dia menunggu waktu yang tepat untuk muncul di depanmu, berharap bisa mengejutkanmu dan membuatmu kecelakaan? Ataukah dia tidak tahu bagaimana cara safe driving? Jika kita memilih jawaban pertama, maka kita akan dipenuhi oleh emosi negatif, namun jika kita berpikir kalau dia hanyalah supir yang tidak tahu bagaimana cara berkendara yang baik, maka kita tidak akan terjebak emosi yang ditimbulkan oleh situasi yang tidak bersahabat. Ingat, kita selalu punya pilihan terhadap bagaimana cara merespon terhadap keadaan.

Selamat mencoba dan selamat berkendara! =)
Baca Selengkapnya...

24 October 2013

Mengenang Marco Simoncelli (Bagian 1)

Tanggal 23 Oktober 2011, dua tahun yang lalu, Marco Simoncelli yang merupakan juara dunia 250cc kehilangan kesempatan hidup pada balapan GP Malaysia.

Berikut yang tertulis pada hari pemakanannya. 'Ciao Marco'...

Marco Simoncelli: 1987-2011

Bintang MotoGP, Marco Simoncelli, terbaring di kampung halamannya di Coriano, Rimini, Italia setelah kehilangan hidupnya pada lap kedua Grand Prix Malaysia di sirkuit Sepang.

Cepat, tak gentar dan tidak memberi ampun di trek balap, Simoncelli adalah seorang pembalap dalam pengertian yang paling murni. Rambut dan senyum yang keluar dari kepribadian 'raksasa yang baik hati' ini melengkapi image dari pemberontak abadi dalam balapan.

Carlo Pernat yang merupakan manajernya menggambarkan Simoncelli sebagai "seorang pembalap dari era silam" dan pembalap berusia 24 tahun sayangnya harus bergabung dengan banyak pembalap dari masa sebelumnya yang harus membayar harga tertinggi untuk mengejar mimpi balapnya.

Pandangan sekilas pada Simoncelli menunjukkan bahwa dia tidak menjalani kehidupan seperti biasanya dan pemuda Italia yang periang ini memiliki hubungan yang dekat dengan fans dari seluruh dunia, menentang kepercayaan sebagian orang bahwa popularitas sepadan dengan hasil yang didapatkannya.

Simoncelli memang belum memenangkan balapan di kelas MotoGP, tapi terlihat bahwa suatu hari akan mewarisi peran Valentino Rossi sebagai pembalap yang paling dikenal dan mungkin akan memiliki karakter yang paling populer, terutama dengan semakin berkembangannya bahasa Inggrisnya.

Di sirkuit, gaya berkendara Simoncelli yang agresif sering mengganggu pendekatan taktis dengan akurasi tinggi pada motor 800cc. Simoncelli lebih suka untuk menyerang setiap tikungan seperti dia sedang berusaha untuk lebih cepat daripada sebelumnya dan bertarung dengan sengit pada posisi manapun. Tidak ada yang dilewatkan dan setiap kesempatan diambilnya. Itu adalah mentalitas pejuang sejati yang memimpikan hasil yang akan dimilikinya.

Kelemahannya adalah terlalu banyak kecelakaan dan Simoncelli memiliki beragam perseteruan dengan Race Direction. Yang paling akhir adalah pertengkaran kontroversial dengan Dani Pedrosa di Le Mans pada bulan May. Akibatnya Simoncelli menuai beragam kritik dari beberapa rekan pembalap, Simoncelli dan pendukungnya merasa bahwa dia diperlakukan berbeda atas kesalahan kecil di masa silam. Sesuai dengan hasil polling yang dilakukan salah satu situs balap, kebanyakan fans menyatakan bahwa penalti ride-through pada Simoncelli yang membuatnya kehilangan peluang untuk mendapatkan podium pertamanya dinilai tidak adil.

Tapi pembalap manapun yang melakukan kesalahan besar sebenarnya karena berusaha terlalu keras dan seharusnya tidak untuk dibenci, paling tidak oleh orang-orang yang tidak harus membalap bersamanya. Ini adalah harga terbesar yang harus dihadapi dunia balap suatu waktu dan ini adalah dorongan yang diperlukan menuju puncak.

Bersambung ke Bagian 2.
Baca Selengkapnya...

19 June 2013

Amankan Barang Berharga Anda Sebelum Diamankan 'Mereka'

Selain musim kemarau dan musim hujan, ada juga musim buah-buahan seperti yang kita kenal selama ini. Namun di Kota Pekanbaru juga memiliki musim kabut asap karena banyak titik api yang tersebar di segenap wilayah Riau. Bukan hanya itu, akhir-akhir ini Pekanbaru sedang mengalami musim perampokan mobil. Setiap pekan dalam bulan Juni ini, Pekanbaru dihiasi oleh kasus perampokan mobil yang terjadi di siang bolong. Hal ini membuat pemilik mobil semakin was-was saat meninggalkan mobilnya. Mari kita lihat secara singkat masing-masing kasus yang telah terjadi.

Silakan klik pada masing-masing kasus di bawah ini untuk membaca berita selengkapnya.

Kasus minggu pertama (4 Juni 2013)
TKP: Rumah Sakit Eka Hospital
Kerugian: Satu unit HP Samsung, dompet berisi surat-surat berharga, STNK mobil, KTP, uang Rp25 ribu, SIM A, SIM B, kartu kredit Bank Danamon, Paspor dan kartu NPWP pribadi dan perusahaan serta kartu ATM Mandiri.

Kasus minggu kedua (13 Juni 2013)
TKP: Kantor Cabang BCA Sudirman
Kerugian: Uang tunai Rp100 juta.

Kasus minggu ketiga (19 Juni 2013)
TKP: Depan CFC Hassanuddin-Sudirman
Kerugian: Laptop Toshiba.

Berikut tips dan tricks sebagai solusi agar terhindar dari insiden di atas:

1. Bawa barang berharga Anda
Secara umum solusi yang bisa diambil adalah dengan tidak meninggalkan barang-barang yang menarik perhatian, seperti laptop, ponsel, dompet, surat berharga. Selain itu sebaiknya Anda juga tidak meninggalkan bungkusan yang memberikan kesan bahwa terdapat barang berharga di dalamnya, sebab walaupun tidak ada barang berharga yang hilang, Anda tetap akan mengalami kerugian, yaitu pecahnya kaca sebagai usaha dari perampok untuk mendapatkan barang atau bungkusan yang menjadi incarannya.

2. Posisi parkir
Parkir kendaraan Anda di tempat yang ramai pejalan kaki atau kendaraan yang lalu lalang. Hal ini akan membuat perampok berpikir berulang kali sebelum beraksi pada mobil Anda, sebab aksinya akan sangat mencolok dan kemungkinan tertangkap basah akan lebih besar.

3. Transaksi online atau gunakan jasa pihak ketiga
Lakukan transaksi online jelas akan membuat Anda lebih nyaman dan tidak was-was. Bagi Anda yang secara rutin memindahkan uang dari satu bank ke bank lainnya, maka sebaiknya menggunakan jasa securicor. Lebih baik mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan jasa keamanan daripada Anda harus kehilangan uang dengan jumlah yang sangat besar. Ingat, penyesalan hanya ada di belakang.

4. Pemasangan CCTV
Pemasangan CCTV di sejumlah titik yang dinilai rawan ini bisa dilakukan oleh pemerintah dan bekerja sama dengan pihak swasta. Namun jangan lupa, posisi peletakan CCTV juga sangat menentukan efektivitas dari CCTV itu sendiri. Luas area yang besar tentunya membutuhkan jumlah CCTV yang lebih banyak jika dibandingkan dengan area yang sempit. Perhatikan juga jangkauan CCTV dan semakin baik kualitas rekaman yang dihasilkan, berarti semakin besar pula storage yang dibutuhkan untuk back up rekaman.

5. Berdoa
Ini adalah langkah terakhir setelah Anda melakukan semua langkah di atas. Masih ingatkah Anda dengan 'Berdoa dan berusaha'? Inilah saatnya untuk pasrah setelah melakukan tips and tricks di atas. Jangan lupa bahwa Allah yang menguasai segalanya, termasuk yang menggerakkan hati hambanya. Bukankah perampok itu hamba-Nya juga? Tentu saja!
Baca Selengkapnya...

03 June 2013

Rossi: Kita Akan Coba Lagi di Barcelona

Rossi yang hanya start dari posisi ketujuh terlihat memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan podium, namun semua itu dimusnahkan oleh Bautista yang juga menyeret Rossi ke gravel trap dan menabrak pembatas. Masalah kopeling pada saat memulai balapan membuat Rossi berada pada posisi 10 pada saat keluar dari tikungan pertama, sebelum berkendara di sisi luar Bautista pada tikungan kiri berikutnya di puncak bukit.

Rossi sudah berjarak panjang satu motor di depan Bautista pada saat keluar tikungan, namun Bautista menabrak Rossi ketika dirinya berakselerasi menuju tikungan kanan. Bautista membela diri bahwa dia tidak sadar bahwa ada Rossi di luar tikungan, namun Rossi merasa kalau Bautista melakukan pekerjaan yang sembrono untuk mempertahankan posisinya.

"Pada tikungan kedua aku berada di sisi luar Alvaro dan aku pikir Alvaro membuka gas untuk sedikit menutup racing line agar dia tidak kehilangan posisi. Tapi aku sudah berada di depan, jadi dia menabrakku. Dia bilang kalau dia tidak melihatku. Itu mungkin saja," ungkap Rossi sambil mengangkat bahu.

Rossi terbawa keluar trek melewati gravel trap dan menabrak sisi pembatas sirkuit dengan tekanan yang cukup besar. Beruntung Rossi lolos dari cidera.

"Aku beruntung karena itu adalah crash yang buruk dan aku sampai terbentur ke dinding [pembatas], tapi aku baik-baik saja."

Setelah investigasi yang dilakukan oleh Race Direction, kejadian ini dinyatakan sebagai sebuah 'racing incident'.

"Kita akan coba lagi pekan depan di Barcelona, tapi sayang sekali karena ini adalah Mugello dan yang kedua bahwa aku bisa mendapatkan balapan yang bagus dan mungkin bisa naik podium. Tapi itulah balapan."
Baca Selengkapnya...

28 May 2013

Bridgestone: Tidak Ada Cacat pada Ban Lorenzo!

Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap ban belakang yang digunakan oleh Lorenzo, Bridgestone menolak klaim Jorge Lorenzo yang menyatakan bahwa performanya yang buruk disebabkan oleh ban Bridgestone. Sebab tidak ditemukan cacat apapun pada ban tersebut. Bahkan semua pembalap juga menggunakan ban dengan spesifikasi yang sama.

Lorenzo menyelesaikan balapan di posisi ketujuh setelah kehilangan grip pada ban belakangnya. Ini merupakan hasil terburuknya sejak melakukan debut di kelas MotoGP pada tahun 2008.

Shinji Aoki yang merupakan manajer Bridgestone’s Motorsport Tyre Development Department memberikan keterangan pada konferensi pers setelah balapan telah melakukan inspeksi bersama dengan staf tim Yamaha.

"Jelas bahwa Jorge memiliki masalah karena dia tidak bisa mempertahankan pace yang sama terhadap grup depan. Sesaat setelah balapan dia telah menjelaskan masalah kekurangan grip kepada tyre engineer. Hal ini selalu menjadi masalah pada kondisi seperti ini, engineer-nya memeriksa secara komplet ban belakang Jorge dan ternyata ban tersebut berada pada kondisi kerja yang baik."

"Sebagai tambahan, aku sendiri telah memeriksa dan secara pribadi mendiskusikan masalah ini dengan engineer Yamaha dan kami semua sepakat bahwa kehilangan grip pada ban belakang Lorenzo bukanlah diakibatkan oleh ban. Kami menerima banyak komentar yang berbeda dari para pembalap setelah balapan mengenai feeling saat di trek, walaupun mereka semua menggunakan ban basah dengan spesifikasi yang sama dan berada pada kondisi trek yang sama."

"Pada situasi  licin seperti ini setelan motor sangat penting karena perubahan setelan sedikit saja dapat membawa efek yang besar terhadap performa. Sayang sekali Jorge tidak secepat sesi warm-up pagi hari karena kita mengharapkan hasil yang lebih baik darinya."

Pada kondisi licin juga sangat dibutuhkan feeling yang bagus dari seorang pembalap. Jika pembalap sudah merasa nyaman di atas tunggangannya, barulah dirinya bisa push lebih daripada pembalap yang lain. Sebab pada kondisi basah catatan waktu bisa molor hingga 10 detik setiap lap-nya.
Baca Selengkapnya...

08 May 2013

Aksi Marquez Terinspirasi Rossi

Aksi Marquez dan Lorenzo pada lap terakhir yang terjadi di tikungan terakhir yang kini bernama tikungan Jorge Lorenzo, menjadi tambahan kisah menarik bagi tikungan terakhir Jerez ini. Tikungan ini menjadi tempat sejumlah aksi 'nakal' para pembalap untuk mencuri posisi dari rivalnya. Dua kejadian yang paling diingat fans MotoGP adalah kejadian Rossi di tahun 2005 yang menyalip Gibernau di tikungan dalam yang membuat Gibernau keluar trek dan Doohan yang menyenggol Criville hingga terjatuh di tahun 1996.

Marquez yang dinobatkan sebagai pembalap termuda pemenang balapan MotoGP setelah memenangkan seri Austin sebelumnya, kini memimpin klasemen pembalap dengan selisih tiga poin terhadap Pedrosa yang berada di posisi runner-up. Nama Marquez semakin melambung setelah berhasil menyalip Lorenzo dengan spektakuler di tikungan terakhir persis sebelum menyentuh garis finish. Kedua pembalap ini bersentuhan di tikungan setelah Marquez mengambil racing line yang lebih dalam dan menyentuh Lorenzo hingga melebar ke run-off area. Beruntung Lorenzo tidak sampai melebar ke gravel seperti Gibernau atau terjatuh seperti Criville di tahun 1996. Berikut komentar Marquez mengenai insiden yang terjadi.

"Kami mengalami balapan yang sangat-sangat bagus. Aku push 100% sepanjang balapan, pantang menyerah dan selalu berusaha tetap dekat dengan Jorge dan mencoba menyerangnya pada beberapa lap terakhir."

"Pada awalnya aku merasa bahwa aku bisa finish di posisi ketiga. Aku pikir Lorenzo akan lebih menutup racing line di tikungan daripada yang dia lakukan, ternyata aku melihat dia memiliki celah sehingga aku mencoba menyalipnya. Ketika aku melihat bahwa beberapa meter lagi aku mungkin menyentuhnya, aku sedikit melepaskan rem agar benturan lebih lembut. Aku harap hubungan kita akan lebih baik dalam beberapa hari."

"Pada lap terakhir aku lebih dekat, aku mencoba menyalipnya, namun melebar. Aku pernah melihat banyak video Rossi, Pedrosa dan yang lain di tikungan terakhir, dan aku tahu bahwa menyalip di sana memungkinkan. Aku belajar dari hal itu dan melakukan hal yang sama."

"Aku minta maaf kepada Jorge, karena kamu tidak menginginkan bersenggolan, tapi menurutku yang paling penting kita berdua bisa menyelesaikan balapan dan itu adalah last lap yang sangat bagus untuk fans."

Marquez yang terkenal dengan gaya balapnya yang kasar sejak di kelas 125 dan Moto2 benar-benar mengikuti jejak Valentino Rossi yang super agresif di waktu muda. Tak heran jika dunia memberinya gelar The Next Valentino.
Baca Selengkapnya...

01 May 2013

Serangan Balik Puig terhadap Schwantz

Alberto Puig merupakan manajer sekaligus mentor Dani Pedrosa yang belakangan menjadi sasaran kritik juara dunia GP500 tahun 1993, Kevin Schwantz. Sebelum balapan Austin kemarin, Shwantz yang berasal dari Texas memberikan komentar kepada media Spanyol bahwa Puig memberikan pengaruh buruk bagi Pedrosa yang merupakan runner-up MotoGP sebanyak tiga kali ini.

"Dani perlu mencapai level yang lebih tinggi. Aku menyukainya, dia sudah delapan tahun di pabrikan Honda dan tidak memenangkan apapun. Aku ingin dia membuktikan bahwa aku salah., tapi aku pikir dia tidak akan bisa."

Sayangnya komentar yang diberikan oleh Schwantz diterjemahkan dengan buruk ke dalam bahasa Spanyol, sehingga menimbulkan salah interpretasi dan Puig tidak senang dengan hal ini serta memberikan respon yang panjang pada media Spanyol, Elmundo.es. Berikut serangan balik Puig kepada Schwantz dengan membandingkan statistik karier antara Pedrosa terhadap Shwantz.

"Mengatakan Dani tidak memenangkan apapun dalam delapan tahun merupakan ciri orang yang tidak tahu apa yang dia katakan, terlebih itu sangat tidak menghargai."

"Mr. Schwatz, Dani memang belum memenangkan gelar MotoGP sekalipun, tapi aku akan beritahu sesuatu yang tidak akan Anda suka... Anda memang mendapatkan gelar tahun 1993 (setelah 8 tahun di GP500), tapi Anda menang hanya karena Wayne Rainey crash di Misano dan harus berhenti bertanding. Jika tidak maka Anda tidak akan memenangkan gelar itu."

"Anda adalah pembalap yang hebat, super spectacular, namun jika melihat hasil statistik, Anda selalu di dalam bayangan Eddie Lawson dan Rainey."

"Sejak aku pensiun dari kompetisi, aku bekerja keras untuk membantu para pembalap, terutama Pedrosa, begitu juga pembalap seperti Casey Stoner, Toni Elias, Alvaro Bautista, Marc Marquez dan Julian Simon. Mereka semua sudah pernah menjadi juara dunia."

"Anda, Mr. Schwantz, telah memiliki sekolah berkendara di Texas selama bertahun-tahun untuk membantu anak-anak membalap. Bahkan hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mampu untuk membalap di kejuaraan Eropa. Tidak ada satupun. Dalam bidang ini Anda tidak sukses."

Puig bercerita tentang pengalamannya naik podium bersama Schwantz pada balapan Grand Prix 500 di Jerman pada tahun 1994, yang mana ketika itu Puig menyelesaikan balapan hanya dua detik di belakang Schwantz yang mengendarai Suzuki dan Doohan di podium utama.

"Aku merasa terhormat bisa naik podium bersamamu dan Michael Doohan pada Hockenheim tahun 1994. Pada balapan itu Honda milikku lebih cepat daripada Suzuki dan aku mengambil keuntungan dari slipstream di trek lurus, sampai kita mencapai chicanes (tikungan S), di saat mengerem, Anda lebih bagus."

"Akhirnya di atas podium aku merasakan kehormatan yang besar dan kekaguman kepadamu, yaitu orang yang baru saja mengajariku bagaimana cara mengerem hingga limit dengan motor balap. Sayangnya setelah membaca pernyataanmu... rasa hormat yang lahir pada hari yang dingin di Hockenheim '94 itu sirna."

Saat interview dengan media Spanyol, Schwantz juga mengatakan bahwa Lorenzo adalah favoritnya untuk memenangkan musim 2013, Marc Marquez memiliki masa depan yang cerah, dan balapan MotoGP tak akan berarti tanpa Valentino Rossi.

Satu pelajaran yang bisa kita petik, lidahmu adalah harimaumu.
Baca Selengkapnya...

29 January 2013

Statistik antara Valentino Rossi Versus Jorge Lorenzo

Setelah menjadi teman satu tim di tim pabrikan Yamaha pada tahun 2008 hingga tahun 2010, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sekali lagi bergabung pada tim yang sama setelah mimpi buruk Rossi di Ducati.

Lorenzo langsung bergabung dengan tim pabrikan Yamaha pada debutnya di MotoGP tahun 2008. Rossi memenangkan gelar MotoGP keenam dan ketujuh berturut-turut pada tahun 2008 dan 2009. Namun pada tahun 2010, Rossi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan gelar juara dunia setelah mengalami patah tulang kaki di Mugello dan Lorenzo berhasil memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan gelar juara dunia MotoGP pertamanya.

Berikut perbandingan ringkasan statistik antara Rossi dengan Lorenzo.


Rossi dan Lorenzo: 2008-2010:
Kemenangan: Rossi 17 - Lorenzo 14
Podium: Rossi 39 - Lorenzo 34
Pole: Lorenzo 16 - Rossi 10
Fastest Lap: Rossi 13 - Lorenzo 9
Juara Dunia: Rossi 2 - Lorenzo 1

Saat Rossi kesulitan di Ducati, Lorenzo mendapatkan gelar juara dunia MotoGP keduanya di akhir tahun 2012.

Berikut statistik sepanjang masa antara Rossi Vs. Lorenzo.

Rossi dan Lorenzo: MotoGP - Sepanjang Masa:
Kemenangan: Rossi 79 - Lorenzo 23
Podium: Rossi 141 - Lorenzo 60
Pole: Rossi 49 - Lorenzo 25
Fastest Lap: Rossi 67 - Lorenzo 16
Juara Dunia: Rossi 7 - Lorenzo 2

Berikut rerata statistik yang diperoleh oleh Rossi selama 13 tahun dan Lorenzo selama 5 tahun menghabiskan waktu di MotoGP.

Rossi dan Lorenzo: MotoGP - Rerata Karier:
Kemenangan per musim: Rossi 6.1 - Lorenzo 4.6
Podium per musim: Lorenzo 12 - Rossi 10.8
Pole per musim: Lorenzo 5 - Rossi 3.8
Fastest Lap per musim: Rossi 5.2 - Lorenzo 3.2
Juara Dunia/Musim: Rossi 0.5 - Lorenzo 0.4

Baca Selengkapnya...

05 November 2012

Rossi Mengkritik MotoGP yang Membosankan

Icon MotoGP, Valentino Rossi, mengecam seri MotoGP sebagai balapan yang membosankan dan butuh perubahan agar kejuaraan kelas satu ini lebih menarik. Bahkan Rossi sampai bercanda mengatakan bahwa dirinya sulit untuk menahan kantuk saat balapan berlangsung. Musim 2012 ini merupakan musim terburuk Rossi dalam perjalanannya selama 12 tahun di kelas tertinggi, MotoGP. Berikut komentar Rossi terhadap BBC Sport.

"Saat ini adalah momen terburuk di MotoGP sejak aku bergabung di tahun 2000. Ini adalah situasi yang membosankan. Balapan cukup buruk dan susah untuk tetap terjaga saat balapan."

Pada musim ini, balapan hanya dimenangkan oleh Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Casey Stoner. Rossi yakin bahwasannya perlu dilakukan suatu hal unuk membuat balapan MotoGP menjadi lebih kompetitif.

"Coba kamu lihat di Moto3, balapannya sangat menarik. Moto2 juga fantastik, tapi MotoGP membosankan. Jadi mereka harus merubahnya."
Baca Selengkapnya...

17 October 2012

Kini MotoGP dan World Superbike Berada di bawah Satu Payung

Bridgepoint telah mengumumkan bahwa Dorna Sports dan Infront Sports and Media telah mencapai kesepakatan untuk membawa MotoGP dan WSBK akan berada di bawah satu payung organisasi, yaitu Bridgepoint yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Dorna sejak tahun 2006. Dengan perubahan ini, maka pada masa yang akan datang MotoGP dan WSBK akan terintegrasi di bawah grup Dorna Sports, namun tetap diatur sebagai event yang terpisah.

Saat ini kedua seri memiliki sama-sama menggunakan mesin 1000cc, namun MotoGP yang dimulai sejak 1949 dikhususkan untuk prototype grand prix, sementara WSBK yang dimulai sejak 1988 dikhususkan berbasis motor produksi. Tujuan dari akuisisi ini untuk mengembangkan dan memberikan perbedaan karakteristik di kedua seri dan tetap menjadi pemimpin di arena balap motor road race, dengan WSBK tetap berfokus pada balapan berbasis mesin produksi, sementara MotoGP berfokus pada balapan prototype. Dengan demikian, kedua kejuaraan akan mendapatkan keuntungan dari strategi pemasaran dan strategi komersial bersama. Infront ditunjuk sebagai mitra pemasaran dan penasihat global untuk kedua kejuaraan.


Presiden Infront Sports, Philippe Blatter, memberikan komentar atas akuisisi Infront Sport oleh Bridgepoint.


"Di bawah struktur yang baru, kedua pimpinan event balap motor saat ini mengalami perkembangan yang berkesinambungan. Situasi win-win benar-benar telah diciptakan. Dorna dan Infront sekarang bisa lebih memperkuat dan berfokus pada core kompetensi mereka. Selain itu juga mereka bisa mencapai posisi pimpinan pada area keahlian spesifik mereka."

Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports juga menambahkan:

"Kami sangat senang memiliki dua seri road race motor berada di bawah satu atap. Kita juga sangat mengharapkan akan pengembangan dan memperkuat perbedaan karakter antara MotoGP dan WSBK dengan sifat dasar yang berbeda dan tetap berkomitmen untuk bekerja bersama tim, pabrikan, pemilik sirkuit, sponsor dan penyiar untuk memberikan pengalaman terbaik bagi fans."

Dengan kedua kejuaraan yang dijalankan oleh organisasi yang sama, maka perubahan yang lebih besar pada peraturan teknis bisa dilakukan untuk membuat perbedaan yang jelas di antara mereka. Hal ini juga seharusnya bisa membantu Dorna untuk lebih mengaplikasikan rencana pemangkasan biaya yang lebih radikal untuk MotoGP, tanpa takut WSBK mengambil alih pimpinan. Sebagai contoh, jika MotoGP mengawasi elektronik dengan ketat, logikanya WSBK juga harus melakukan hal yang sama, sehingga MotoGP tetap bisa mempertahankan keunggulan teknologinya. Usaha untuk menyelesaikan masalah CRT juga bisa dilakukan, dimana prototype yang menggunakan mesin superbike bisa membalap sebagai tim satelit MotoGP. Sebab pada saat ini, performa mesin CRT lebih rendah daripada WSBK, karena keterbatasan perubahan mesin di kelas MotoGP.
Baca Selengkapnya...

07 October 2012

Pandangan Pembalap MotoGP Mengenai Spec-ECU

Pada dasarnya para pembalap MotoGP menerima introduksi spec-ECU dengan senang hati jika tidak memicu peningkatan kecelakaan. Sebelumnya telah diberitakan bahwa Magneti Marelli telah menandatangani kontrak berjangka waktu empat tahun dengan Dorna untuk menawarkan spesifikasi ECU terbaiknya kepada semua tim MotoGP serta didukung oleh teknisi untuk setiap tim. Magneti Marelli sendiri telah berkolaborasi dengan Yamaha dan Ducati di MotoGP, sementara Honda masih menggunakan piranti elektronik buatannya sendiri.

Tujuan penawaran ECU ini dimaksudkan untuk membuat tim CRT yang selama ini kesulitan dengan biaya dan kesulitan untuk mendapatkan dari pabrikan ataupun mengembangkan sendiri sistem elektronik bisa menjadi lebih kompetitif. Bukan hanya itu, hal ini juga menjadi langkah awal menuju control ECU yang akan kemungkinan besar akan diwajibkan mulai tahun 2014 yang akan datang. Ketiga pabrikan yang tersisa di MotoGP menentang keras wacana ini dengan menekankan bahwa pentingnya kebebasan dalam komponen elektronik dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi untuk produksi motor jalan raya mereka. Namun para pembalap mereka memiliki opini yang bertolak belakang, walaupun intervensi pada komponen elektronik dikhawatirkan akan meningkatkan kecelakaan. Berikut komentar dari beberapa pembalap penunggang motor prototype.

Komentar Lorenzo:
"Jika semua menggunakan ECU yang sama, hal itu positif, terutama bagi mereka yang saat ini tidak memiliki sistem yang bagus. Aku pikir kita harus melihat apakah kita masih memiliki tingkat keselamatan yang sama, karena saat ini kita menghindari banyaknya kecelakaan highside yang terjadi, dimana pembalap terlempar ke udara. Mungkin dengan elektronik standard motor akan menjadi lebih berbahaya. Motor saat ini sangat bertenaga, lebih hari 250 tenaga kuda, jadi kita harus berhati-hati pada hal ini."

Komentar Pedrosa:
"Tentunya hal ini datang dari F1 dan kelihatannya bekerja dengan baik di sana. Kelihatannya mereka tidak mengeluh mengenai hal ini, tapi jelas itu adalah mobil, bukan motor, jadi masih tidak jelas."

Komentar Rossi:
"Bagus jika semua orang menggunakan ECU yang sama, tapi regulator harus menemukan level yang tepat agar tetap aman. Sedikit penghilangan bantuan dari elektronik akan membuat balapan lebih seru. Lebih banyak pertarungan. Pada awalnya di F1 mereka berpikir tidak mungkin, namun sekarang balapan F1 lebih mengasyikkan untuk diikuti."

Komentar Crutchlow:
"Menurutku itu adalah ide yang bagus, tapi aku pikir kamu masih akan melihat pembalap yang sama di depan. Pembalap itu tentu memiliki sebab lain kenapa bisa cepat, bukan sekedar elektronik. Tentu saja hal ini tidak akan membuat pembalap yang di belakang langsung menang, tapi jelas akan bagus untuk kejuaraan dan kondisi finansial, walaupun mungkin pabrikan pembuat baju balap perlu membuat parasut di belakang leher."

Komentar Bautista:
"Balapan akan lebih menarik jika kamu menggunakan elektronik yang sama, tapi kamu harus melihat dahulu seberapa amankah hal itu. Hal yang paling penting bagi pembalap adalah keselamatan dan keyakinan dalam mengendarai motor."
Baca Selengkapnya...

05 October 2012

Magneti Marelli Siapkan ECU Mutakhir Untuk Tim MotoGP

Carmelo Ezpeleta sangat senang dengan kontrak kerja sama empat tahun yang baru deal dengan Magneti Marelli.

"Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan bahwasannya aku sangat senang terhadap kerja sama ini dengan Magneti Marelli."

"Persetujuan yang dicapai dengan perusahaan Italia ini menegaskan bahwa MotoGP merupakan kompetisi yang mendorong penggunaan teknologi yang inovatif dan paling mutakhir."

"Pengalaman perusahaan yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di kompetisi motor tertinggi ini mewakili langkah besar pada gelaran balap roda dua kelas premier."

Sistem kontrol elektronik yang disediakan Magnetti Marelli mencangkup unit kontrol mesin dan sasis dengan pencatat data di motor serta alat pengatur yang relevan dan alat analisis data yang bisa diakses dengan tombol di kemudi ataupun dashboard motor. Perangkat ini akan disediakan secara cuma-cuma bagi setiap tim yang mengajukan penggunaan sistem ini kepada Magnetti Marelli.

Direktur Utama Magnetti Marelli, Roberto Dalla, juga angkat bicara mengenai kontrak kerja samanya dengan Dorna Sport.

"Tujuan utama kami adalah untuk memberikan teknologi terbaik dengan harga terjangkau, yang merupakan misi pertama Magneti Marelli dalam dunia balap dan dalam kejuaraan berbasis produksi."

"Magneti Marelli telah mengembangkan solusi dalam bidang elektronik dan elektromekanik untuk MotoGP selama satu dekade terakhir. Inisiatif baru dengan Dorna ini mewakili kesempatan strategis lebih jauh untuk meningkatkan pengembangan teknologi kami."

Rencana untuk mengaplikasikan spec-ECU mendapat penolakan dari tim pabrikan MotoGP dan HRC merupakan pihak yang paling vocal.
Baca Selengkapnya...

15 August 2012

Stoner mengecam kepindahan Rossi ke Yamaha

Casey Stoner mengkritik kembalinya Valentino Rossi ke Yamaha setelah pembalap legendaris asal Italia ini mengkonfirmasi bahwa dirinya akan meninggalkan Ducati setelah mengalami musim yang sulit ini. Ketika Rossi memutuskan untuk pindah ke Ducati pada akhir 2010 silam, terlihat seperti akan dimulainya era keemasan pabrikan asal Bologna ini. Ternyata Rossi gagal menyatu dengan Desmosedici. Berikut komentar pedas yang dilontarkan oleh Stoner.

"Aku pikir saat ini dia terpaksa mengaku. Aku merasa sangat kasihan kepada Ducati karena dia hanya mengeluh mengenai motor, padahal sekarang mereka memiliki motor yang bisa perform bagus, karena dia terus dikalahkan oleh Nicky dan Hector serta tidak ada yang bisa dibanggakan. Kami sudah dengar semua hal mengenai bagaimana dia akan memimpin Ducati menuju kejayaan, tapi kami belum melihat hasil apapun."

Kali ini Stoner menyerang balik Rossi yang pada akhir 2010 menyatakan bahwa Stoner tidak akan mungkin bisa mengukur performa Ducati karena tidak memberikan usaha maksimum dan menerima uang banyak untuk pindah ke Repsol Honda. Tidak hanya sampai sini, Stoner pun terus menyudutkan Rossi.

"Mereka memakan kata-katanya sendiri sejak awal. Jerry mengatakan bahwa hanya butuh 80 detik untuk memperbaiki motor dan itu adalah masalah sederhana. Sekarang mereka telah menghabiskan waktu hampir dua tahun. Valentino hampir mendapatkan hasil terbaiknya pada balapan pertama dengan Ducati saat mengalami cidera bahu dan aku tidak melihat peningkatan apapun selama dua tahun. Ini mengecewakan."

"Jelas dia tidak ingin berusaha dengan Ducati. Hal ini mengecewakan mereka karena mereka telah melakukan apapun yang mereka bisa, namun dia bahkan tidak mencoba untuk memanfaatkannya. Jelas bahwa dia butuh motor yang sangat bagus untuk bisa menang. Jelas dia tidak bisa menang dengan Ducati dan membuatnya kompetitif. Dia mengatakan ingin mengakhiri karirnya dengan Ducati dan sekarang dia pindah."

Stoner juga mengejek simbol "let's stick together" yang merupakan desain spesial pada helm Rossi saat membalap di Mugello.

"Dia seharusnya tetap berada di Ducati ketika dia menggunakan 'let's stick together' di helmnya."
Baca Selengkapnya...

01 August 2012

Curhat Rossi Setelah Laguna Seca

Pada saat Ducati sedang berusaha meyakinkan Rossi untuk memperpanjang kontrak, hal buruk malah terjadi, di mana Rossi terjatuh saat mengerem mendekati Corkscrew saat dua lap sebelum balapan berakhir. Rossi diharapkan akan memutuskan masa depannya sebelum liburan musim panas berakhir dan dimulainya seri Indianapolis. Rumor yang banyak beredar bahwa Rossi akan kembali ke Yamaha.

Selain itu juga ada rumor yang menyatakan bahwa gaji yang besar ditawarkan oleh Ducati untuk mempertahankan Rossi, namun di kesempatan yang berbeda Rossi menyatakan bahwa gajinya akan lebih rendah daripada saat ini jika dia tetap di Ducati.

Sayangnya, walaupun tawaran Ducati terlihat menggiurkan daripada paket finansial yang tersedia di Yamaha, Rossi menyatakan bahwa uang bukanlah hal terpenting mengenai keputusannya pada tahun 2013 nanti.

Di lain hal, Rossi tetap menyatakan kesungguhannya kepada publik untuk tetap bekerja pada proyek Desmosedici, namun hanya sedikit perkembangan yang terlihat nyata setelah satu tahun setengah.

"Aku memang tidak bertarung untuk mendapatkan podium, tapi crash seperti itu pada akhir balapan jelas mengecewakan, karena sepanjang balapan aku berkendara seperti lap pertama dan iramaku tidaklah cepat pada saat crash."

"Aku kehilangan ban depan pada saat mendekati Corkscrew, saat motor masih tegak dan tepat ketika aku menyentuh tuas rem, seperti yang terjadi di Silverstone."

"Kami punya masalah yang nyata. Sekali lagi pada hari ini, kami kesulitan untuk membuat ban depat bekerja, dan setelah 30 lap ban masih terlihat seperti baru. Yang disayangkan adalah karena kami telah mengalami masalah ini sejak lama dan kami tidak bisa memperbaikinya."

"Paruh awal musim sangat sulit, mungkin lebih buruk daripada tahun lalu. Sulit untuk menjaga konsentrasi dan tenaga yang cukup, baik secara fisik terutama mental, ketika kamu bertarung untuk posisi yang tidak terlalu penting."

"Paling tidak kami masih punya delapan balapan. Tahun lalu paruh kedua sangat buruk, jadi kami harus tetap menjanga konsentrasi penuh setiap akhir pekan."

"Aku akan memutuskan masa depanku pada akhir pekan depan, terutama sebelum Indy, karena aku tidak bisa berfikir terlalu banyak selama balapan akhir pekan karena otakku tidak bebas."
Baca Selengkapnya...

28 July 2012

Rossi Akan Menggunakan Setup Favoritnya

Berikut komentar Rossi setelah FP2 yang harus berakhir lebih awal karena di red flag oleh race direction karena crash yang terjadi pada Rossi pada tikungan ketiga.

"Aku crash 10 menit sebelum sesi kedua berakhir dan tidak bisa menggunakan ban soft baru yang baru saja kita pakai."

"Itu adalah kesalahanku karena saat itu aku merasa memiliki grip lebih dan langsung push dari lap pertama, sementara aku menggunakan ban hard pada bagian depan dan ketika aku masuk tikungan ketiga dengan sedikit melebar, aku rasa masih agak dingin dan aku terjatuh."

"Yang paling penting adalah aku baik-baik saja, tapi tetap sayang sekali karena setelah itu aku berkendara dengan ban belakang hard dan sliding terlalu banyak untuk meningkatkan catatan waktuku. Aku pikir kami memiliki potensi yang bagus untuk berada di grup kedua, tidak jauh dari Crutchlow dan Dovizioso."

"Kita lihat saja besok saat berkendara dengan setup yang paling aku sukai, yaitu setup ketika aku terjatuh sehingga aku tidak bisa menggunakan ban soft pada hari ini."

Semoga dengan menggunakan setup favoritnya akan memberikan kepercayaan diri lebih untuk bisa memberikan yang terbaik saat balapan nanti.
Baca Selengkapnya...

01 July 2012

Rossi dan Ducati Belum Berakhir?

Rider market biasanya belum memanas hingga Brno, namun tahun ini situasi berbeda dan rider market memanas lebih awal dari biasanya. Hal ini terjadi karena pengumuman pengunduran diri Stoner menjelang Grand Prix Le Mans yang lalu, sehingga meninggalkan kursi kosong di Repsol Honda.

Yamaha memiliki kesempatan untuk kembali membuat super team seperti beberapa tahun yang lalu. Tapi kenapa mereka menginginkannya? Dengan penampilan Lorenzo yang gemilang dan perpanjangan kontrak dua tahun tanpa ada Stoner sebagai saingan, siapa lagi yang bisa membuat suasana menjadi seru seperti dulu?

Sebenarnya pertanyaan di atas pada dasarnya sih hanya memiliki satu jawaban. Rossi masih merupakan raja public relation dan dia bisa sangat berguna untuk menarik sponsor.

Saat ini yang terlihat lebih gampang adalah kembali ke HRC walaupun berulang kali Nakamoto mengklaim kalau Rossi hanya bisa masuk ke tim satelit. Namun sulit sekali untuk menampik kemungkinan Honda dream team dengan line up Rossi dan Marquez.

Namun bagaimana dengan Ducati? Tim tempat Rossi bernaung saat ini yang absen dari kata sukses? Rossi mungkin saja sudah memikirkan rencana pasca-MotoGP karena Rossi sering menyatakan bahwa dirinya tertarik pada balap mobil. Audi yang akan segera menjadi induk perusahaan Ducati tentu saja bisa menawarkan Rossi kesempatan ini, bahkan untuk memberikan kesempatan pada salah satu tim mereka yang dominan dalam ajang balapan ketahanan Le Mans 24 Hours, balapan yang selalu diimpikan Rossi.

Jadi jangan pikirkan mengenai perpisahan antara Valentino Rossi dan Ducati terlebih dahulu karena kita masih jauh dari jawaban yang pasti.
Baca Selengkapnya...

19 June 2012

Pernat: Tidak Ada Pilihan Lain Kecuali Meninggalkan Ducati

Grand Prix Inggris memberikan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban. Seberapa kuat Lorenzo? Apa yang terjadi pada Casey Stoner? Apa yang terlintas dalam benak Valentino Rossi? Akankah Rossi bertahan dengan Ducati?

Seperti biasa Carlo Pernat akan memberikan jawabannya.

"Lorenzo, pembalap terkuat di seri MotoGP saat ini, baru saja memperpanjang kontrak dan terlihat lebih termotivasi. Dia tidak mendapatkan start yang bagus, kelihatannya dia tertidur sejenak, namun ketika Stoner mulai kabur barulah dia terbangun dan dengan cepat mengambil alih pimpinan balapan."

"Sementara itu Stoner terlihat kurang memiliki motivasi. Sejak dia mengumumkan pengunduran dirinya, dia terlihat seperti kehilangan sesuatu. Seolah-olah ada sesuatu hal lain dalam pikirannya."

"Kemudian, ada motivasi Valentino Rossi yang sejujurnya aku bisa mengerti saat ini. Penggunaan ban keras, bertolak belakang dengan semua pembalap, membuat keputusan yang mana tidak diperkenankan bagi seorang pembalap pada level-nya. Seseorang sepertinya tidak boleh finish 20 detik di belakang rekan satu timnya. Jika beberapa tahun yang lalu kamu mengatakan kalau ini akan terjadi, tentu aku akan menganggapmu gila. Aku pikir Rossi tidak punya pilihan lain kecuali meninggalkan Ducati."

"Perkawinan yang dimulai dengan hasil buruk dan terus semakin buruk. Mungkin dia butuh membuat tim non-pabrikan sendiri, Kecuali jika Honda memutuskan untuk mengambilnya kembali. Skenario tersebut sepertinya tidak mungkin, tapi hal itu mungkin karena HRC lemah saat ini."

"Pedrosa bisa saja menyalip Stoner di Silverstone, tapi dia bahkan tidak mencobanya. Dia melakukan gerakan dengan agak takut seperti seorang rookie. Kelihatannya dia takut. Jika Honda berencana untuk bersandar pada Pedrosa dan Marc Marquez yang masih muda, aku rasa mereka tidak akan berhasil."
Baca Selengkapnya...

18 June 2012

Rossi Berada di Persimpangan Jalan

Valentino Rossi menyebutnya "akhir pekan yang sulit", namun kata "malapetaka" sepertinya lebih cocok karena secara umum, Rossi menjadi penunggang prototype terlambat di trek pada kondisi kering. Pada akhir balapan Rossi berhasil terhindar dari posisi buncit sebagai pembalap pengguna prototype setelah berhasil menyalip Hector Barbera pada paruh akhir balapan.

"Aku punya banyak masalah. Aku kesulitan dari lap pertama. Aku mengalami chattering pada ban depan, terutama di mid-corner. Hal itu membuatku tidak mungkin bertahan dengan pembalap lain. Bahkan aku hampir mengalami crash dua kali, pada tikungan 1 dan 15. Knalpotku juga rusak yang mengakibatkan kehilangan sedikit tenanga, tapi hal itu tidak berpengaruh banyak."

Apa kamu tidak bisa menemukan setup yang tepat?

"Kami melakukan perubahan saat warm-up yang membuatku bisa berkendara lebih baik dan lebih mudah. Saat itu tidak ada tanda chattering, bahkan setelah aku crash saat kualifikasi."

Apakah pilihanmu menggunakan ban keras memperburuk situasi?

"Tentu tidak! Dengan ban soft justru malah akan lebih buruk karena bagian kiri ban tidak akan tahan. Paling tidak dengan ban keras aku bisa menyalip Barbera."

Apa masalah utamamu?

"Hanya satu. Aku tidak bisa mendapatkan grip yang cukup pada ban depan. Tidak tahu kenapa dan kami tidak tahu bagaimana memecahkan masalah itu. Jika kami berhasil memecahkannya, maka kami akan jauh lebih cepat."

Bagaimana hal itu mempengaruhimu berkendara?

"Tanpa bantuan dari ban depan, aku harus membelokkan motor dengan ban belakang. Tapi hal itu memberikan tekanan yang besar pada ban yang mulai sliding."

Yang manakah potensi real Desmosedici? Motor Hayden atau motormu?

"Di trek ini, dia. Hal ini bisa saja terjadi, satu pembalap merasa lebih baik pada sirkuit tertentu ataupun suatu tim bekerja lebih baik daripada tim lainnya, tapi kami berdua masih jauh dari leader."

Apakah performa motor mempengaruhi keputusanmu pada perpanjangan kontrak?

"Ya. Hal itulah yang paling penting. Selain itu sih aku bisa saja teken kontrak sekarang."

Balapan MotoGP semakin tidak seru, kenapa hal itu?

"Mungkin motor-motor ini terlalu sempurna, terutama mengenai elektronik, karena memungkinkanmu berkendara 110% pada setiap tikungan. Dalam situasi seperti ini, sulit bagi pembalap untuk membuat perbedaan. Sisi manusia menjadi kurang penting dan overtaking menjadi semakin sulit."

Apakah perubahan peraturan bisa membantu? Mungkin spec ECU di MotoGP?

"Hingga beberapa tahun yang lalu, Formula 1 berada pada kondisi yang lebih buruk daripada MotoGP, sekarang mereka memiliki balapan yang seru. Peraturan yang tepat bisa merubah situasi dan spec ECU kelihatannya merupakan ide bagus."
Baca Selengkapnya...