25 December 2013

Honda Mengancam Akan Hengkang dari MotoGP Jika Control ECU Diterapkan

Perlengkapan spec-ECU dan data logging akan diperkenalkan pada tahun depan, namun tim pabrikan masih bisa tetap menggunakan peranti elektronik mereka sendiri jika mereka setuju untuk menggunakan 20 liter bahan bakar dibandingkan dengan 24 liter per balapan jika menggunakan peranti standar MotoGP.

Saat ini diskusi mengenai Spec ECU dan data logging sedang berjalan dan kemungkinan besar pengontrolan ECU akan diterapkan pada tahun 2017 sebagai upaya Dorna untuk menurunkan biaya yang dibutuhkan untuk berkompetisi di kelas elit. Seperti sebelumnya, Honda mengancam untuk hengkang dari MotoGP jika rencana ini benar dilaksanakan. Berikut pendapat Shuhei Nakamoto yang merupakan wakil presiden HRC.

"Jika MotoGP menerapkan pengontrolan ECU, kemungkinan Honda untuk keluar adalah 99%."

"Alasan kenapa Honda mengikuti balapan Grand Prix adalah untuk mengembangkan teknologi dan kami pikir Grand Prix merupakan tolok ukur yang terbaik untuk itu."

"Jika kesempatan untuk pengembangan hilang, maka Honda kehilangan alasan yang sangat penting dan sangat mendasar untuk ikut balapan.

"Posisi Honda tidaklah baru, aku pernah mengatakannya di kesempatan lain dan aku tidak bercanda. Jika tujuan Carmelo adalah untuk menghentikan pengembangan, maka tidak ada alasan lagi bagi pabrikan seperti Honda untuk terus membalap di Grand Prix."

Suzuki akan kembali ke MotoGP pada tahun 2015 dan Aprilia yang kini mensuplai motor untuk kelas Open (sebelumnya disebut kelas CRT) menyatakan bahwa mereka akan kembali sebagai tim resmi pabrikan pada tahun 2016. Semoga kabar ini bukan hisapan jempol belaka dan kompetisi lebih ketat antara pabrikan, tidak hanya Honda dan Yamaha saja seperti yang kita lihat pada tahun ini.

Arsip Sobat46