10 October 2009

Aku Akan Setia Menantimu

Kalian pasti udah tau tentang proyek Jembatan Selat Sunda kan? Jembatan ini akan membentang sepanjang 30 km dengan lebar 60 meter, dengan masing-masing sisi yang memiliki 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan jalur ganda untuk kereta api. Jembatan ini juga memiliki ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air laut, tentunya tidak akan menyulitkan kapal besar sekalipun apa bila melintas di bawahnya. Dengan konsep yang sedemikian hebatnya, pastinya akan menghabiskan dana yang tidak sedikit. Dalam tahap perencanaan awal disebutkan bahwa jembatan ini akan menghabiskan dana sekitar 10 miliar Dollar Amerika atau sekitar 100 triliun rupiah. Semoga ibu pertiwi masih punya uang.
Sebagai pecinta travelling tentunya pembangunan jembatan selat sunda ini akan memberikan nuansa baru dan akan menjadi salah satu venue yang harus dilalui dalam rangkaiang touring keliling nusantara. Proyek pembangunan JSS ini akan dimulai pada tahun 2010, kalau saja proses penyelesaian jembatan ini memakan waktu hingga 15 tahun, tentunya saya baru bisa melalui jembatan ini pada usia 37 tahun. Wah, ini akan menjadi hal yang menarik!

Ternyata gagasan untuk membangun Jembatan Selat Sunda ini telah ada sejak tahun 1960, gagasan ini terlahir dari Prof. Sedyatmo (Alm) – seorang guru besar di ITB – dengan nama Tri Nusa Bimasakti. Pada awalnya desain yang diuji adalah terowongan bawah tanah sebagai penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, ternyata dari hasil study diperoleh bahwa pembangunan sebuah jembatan lebih layak bila dibandingkan dengan pembangunan sebuah terowongan dasar laut sebagai penghubung kedua pulau besar ini. Kalau ingin tahu lebih detil tentang prakarsa jembatan ini, silakan datangi wikipedia.
Teknologi yang akan diusung dalam pembangunan jembatan ini adalah teknologi terapan Delta Qualstone S.K.125 yang telah mendapatkan Hak Paten dan telah diuji di Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik, Bandung. Teknologi ini dinyatakan sanggup memberikan toleransi terhadap gempa hingga 9 skala Richter.

Rute yang akan dilalui oleh jembatan ini adalah:

  • Pulau Jawa – Pulau Ular (3 km) : Merupakan jalan layang (viaduct)
  • Pulau Ular – Pulau Sangiang (8 km) : Merupakan jembatan gantung (suspension bridge)
  • Pulau Sangiang (5 km) : Jalan raya darat dan rel kereta api
  • Pulau Sangiang – Pulau Panjurit (8 km) : Merupakan jembatan gantung (suspension bridge)
  • Pulau Panjurit (7,6 km) : Jalan raya darat dan rel kereta api
  • Pulau Panjurit – Pulau Sumatera (3 km) : Merupakan jalan layang (viaduct)