Ducati akan mulai memanfaatkan keahlian teknis Audi untuk mengembangkan Desmosedici. Rumor yang berkembang adalah bahwa grup engineer Ducati mendapatkan akses pada pengetahuan yang dimiliki oleh Audi. Pabrikan Italia ini mencoba untuk merapatkan gap performa terhadap rivalnya, Honda dan Yamaha, dan Preziosi mengkonfirmasi bahwa dia dan staf teknisnya akan bekerja berdampingan dengan Audi untuk saling bertukar informasi dan gagasan.
Ducati terakhir memenangkan titel MotoGP pada tahun 2007 dan terakhir memenangkan balapan sejak akhir tahun 2010, sementara pembalap legendaris Italia, Valentino Rossi, masih kesulitan untuk membuat Desmosedici kompetitif.
"Audi adalah perusahaan yang besar. Kompetitor kita memiliki departemen balap, namun meerka juga merupakan bagian dari perusahaan besar. Ketika kamu merupakan bagian dari perusahaan yang besar, maka kamu akan memiliki akses terhadap departemen yang ahli dan kamu bisa bicara dengan teknisinya."
"Dulu kami adalah perusahaan kecil, jadi kami tidak mempunyai kesempatan dan sekarang kami punya. Kami bisa bicara dengan Audi mengenai mesin, karena mereka sangat bagus dalam mengembangkan mesin dan juga elektronik, baik dalam hal strategi dan perangkat kerasnya. Kami bisa bicara dengan mereka mengenai material dan mengenai analisis kesalahan ketika ada komponen yang rusak."
"Mereka memiliki keahlian dalam hal mesin, jadi mereka bisa memproduksi komponen prototype. Aku fikir sekarang kita memiliki kesempatan besar. Tentu saja hal ini akan membutuhkan waktu untuk mengetahui orang yang tepat untuk melakukannya, namun mereka sangat tertarik dan ini tentunya kesempatan baru bagi kami."
Walaupun demikian Preziosi mengungkapkan kalau potensi Audi dalam proyek MotoGP tidak akan langsung terlihat di trek.
"Hal tersebut akan berlangsung step-by-step. Diskusi awal yang akan dilakukan mungkin akan menghasilkan ide dan informasi. Tergantung pada ide, mungkin kamu bisa menjadikannya pada strategi berikutnya dalam satu bulan mendatang."
"Atau jika gambaran umum dari desain mesin, mungkin kamu butuh satu tahun. Kamu akan mendapatkan bantuan yang berbeda yang akan menunjukkan potensi mereka dalam jangka waktu yang berbeda."
Ducati terakhir memenangkan titel MotoGP pada tahun 2007 dan terakhir memenangkan balapan sejak akhir tahun 2010, sementara pembalap legendaris Italia, Valentino Rossi, masih kesulitan untuk membuat Desmosedici kompetitif.
"Audi adalah perusahaan yang besar. Kompetitor kita memiliki departemen balap, namun meerka juga merupakan bagian dari perusahaan besar. Ketika kamu merupakan bagian dari perusahaan yang besar, maka kamu akan memiliki akses terhadap departemen yang ahli dan kamu bisa bicara dengan teknisinya."
"Dulu kami adalah perusahaan kecil, jadi kami tidak mempunyai kesempatan dan sekarang kami punya. Kami bisa bicara dengan Audi mengenai mesin, karena mereka sangat bagus dalam mengembangkan mesin dan juga elektronik, baik dalam hal strategi dan perangkat kerasnya. Kami bisa bicara dengan mereka mengenai material dan mengenai analisis kesalahan ketika ada komponen yang rusak."
"Mereka memiliki keahlian dalam hal mesin, jadi mereka bisa memproduksi komponen prototype. Aku fikir sekarang kita memiliki kesempatan besar. Tentu saja hal ini akan membutuhkan waktu untuk mengetahui orang yang tepat untuk melakukannya, namun mereka sangat tertarik dan ini tentunya kesempatan baru bagi kami."
Walaupun demikian Preziosi mengungkapkan kalau potensi Audi dalam proyek MotoGP tidak akan langsung terlihat di trek.
"Hal tersebut akan berlangsung step-by-step. Diskusi awal yang akan dilakukan mungkin akan menghasilkan ide dan informasi. Tergantung pada ide, mungkin kamu bisa menjadikannya pada strategi berikutnya dalam satu bulan mendatang."
"Atau jika gambaran umum dari desain mesin, mungkin kamu butuh satu tahun. Kamu akan mendapatkan bantuan yang berbeda yang akan menunjukkan potensi mereka dalam jangka waktu yang berbeda."