Tanggal empat Juli merupakan hari yang sangat spesial di Amerika Serikat dan sekarang akan menjadi hari yang spesial juga bagi Andrea Iannone. Pembalap muda Italia ini akan selalu mengingatnya sebagai hari pertamanya mengendarai mesin MotoGP, bukan cuma motor MotoGP, tapi juga Ducati dan dikendarai di Sirkuit Mugello, Italia pula.
Tentu saja Ianonne akan mulai merasa nyaman seingin dengan waktu dan hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk menyamai catatan waktu terbaik yang ditorehkan oleh Slyvain Guintoli.
"Aku harus berterimakasih kepada Pramac untuk kesempatan ini. Aku sangat gembira dan puas karena penasaranku sudah terjawab. Masa depanku? Aku sedang memutuskan mengenai rencana jangaka panjang, tapi untuk jangka pendek sih tidak ada yang berubah sampai dengan kemarin: Aku ingin melakukan yang terbaik di Sachsenring, di Moto2, dan mencoba untuk membuka kembali pertarungan untuk meraih gelar. Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, aku rasa aku masih punya peluang."
Ayah Ianonne, Regalino, who let out a little chuckle ketika dia mendengarnya. Defisit poin pada saat ini adalah 83, namun dia bangga karena anaknya tidak pernah menyerah.
"Rasanya hebat mengendarai motor MotoGP, terutama di Mugello ini dimana kamu benar-benar bisa merasakan kecepatannya. Kecemasan terbesarku sebelum mencobanya adalah ban, setiap orang memberitahuku untuk hati-hati pada lap pertama sampai ban memanas. Jadi aku santai pada awalnya dan kemudian semua terasa normal."
"Apa hal yang paling mengesankanku? Tingkat grip dan fakta bahwa motor akan terbang seketika kamu membuka gas. Motor ini juga cenderung mengangkat pada bagian depan. Aku harus mengakuinya kalau ini sedikit mengerikan."
Tentu saja Ianonne akan mulai merasa nyaman seingin dengan waktu dan hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk menyamai catatan waktu terbaik yang ditorehkan oleh Slyvain Guintoli.
"Aku harus berterimakasih kepada Pramac untuk kesempatan ini. Aku sangat gembira dan puas karena penasaranku sudah terjawab. Masa depanku? Aku sedang memutuskan mengenai rencana jangaka panjang, tapi untuk jangka pendek sih tidak ada yang berubah sampai dengan kemarin: Aku ingin melakukan yang terbaik di Sachsenring, di Moto2, dan mencoba untuk membuka kembali pertarungan untuk meraih gelar. Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, aku rasa aku masih punya peluang."
Ayah Ianonne, Regalino, who let out a little chuckle ketika dia mendengarnya. Defisit poin pada saat ini adalah 83, namun dia bangga karena anaknya tidak pernah menyerah.