Tahun ini Dovi pindah ke tim satelit Tech 3 Yamaha setelah Honda memutuskan untuk kembali memotong jumlah pembalap pabrikannya dari tiga menjadi dua pembalap. Namun tahun ini Dovi bersinar dengan mendapatkan lima podium, podium terbanyak yang pernah dicapai oleh pembalap Tech 3 dalam satu musim balap. Hal ini membawa Dovi berada di posisi keempat dan menjadi pembalap satelit tercepat di klasemen kejuaraan.
Hasil bagus yang diperoleh Dovi pada musim ini ditujukan agar tahun depan dirinya bisa menunggangi motor pabrikan Yamaha, namun kembalinya Rossi ke Yamaha memusnahkan mimpi Dovi untuk membesut M1 spek pabrikan pada tahun depan.
Di atas kertas, Dovi memang kandidat terkuat untuk menggantikan Rossi. Tanpa menyebut bahwa Dovi berkebangsaan Italia, Dovi merupakan pembalap tercepat yang belum memiliki kontrak untuk tahun depan. Akhir tahun ini Dovi akan mencoba Desmosedici yang barang kali akan menggetarkan hatinya. Apakah Dovi bisa menjadi pembalap Italia yang sukses dalam membesut motor Italia, ataukah Dovi akan melanjutkan kutukan pembalap Italia yang mengendarai motor Italia? Kita tunggu tanggal mainnya.
