CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, berbicara kepada media mengenai pengumuman yang mengejutkan bahwa Dorna akan menjalankan MotoGP dan WSBK mulai musim depan. Grup Bridgepoint yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Dorna sejak tahun 2006, mengakuisisi Infront Sports and Media pada akhir bulan September yang lalu, termasuk Infront Motorsports yang merupakan organizer WSBK selama ini.
"Kita mengadakan beberapa pertemuan pada tahun lalu, mencoba untuk mengakomodasi peraturan dan ternyata mustahil. Jadi akhirnya keputusan Bridgepoint adalah agar kedua kejuaraan tetap menjadi perusahaan yang terpisah, namun berada di bawah payung Dorna Sports. Untuk regulasi WSBK tahun 2013 sudah disepakati oleh FIM dan Infront Motorsports. Untuk 2014 tentunya kami akan bekerja sama dengan pabrikan dan badan hukum lain yang tergabung untuk merubah peraturan."
Tahun 2014 akan menjadi awal rencana Dorna untuk memangkas biaya dan memperbaiki peraturan teknis baik pada MotoGP maupun WSBK.
"Jelas bahwa regulasi teknis saat ini yang ada di kedua kejuaraan menurutku sangat mahal."
Opsi pemangkasan biaya yang saat ini santer dibicarakan di MotoGP adalah mengenai kemungkinan penerapan ECU terstandarisasi dan pembatasan putaran mesin. Ezpeleta menegaskan bahwa ini merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, yaitu balapan yang seru.
"Kami tidak ingin melakukan pembatasan putaran mesin dan ECU, sebenarnya kami hanya ingin menurunkan biaya dan menghasilkan pertunjukan yang seru. Inilah tujuan utama dari kedua kejuaraan."
Dengan demikian, kurang masuk akal untuk membatasi elektronik di balapan grand prix dan memperbolehkan eletronik terbukan di WSBK. Ezpeleta menghindari pertanyaan mengenai pembatasan eletronik di WSBK, namun sangat menyoroti masalah ketahanan mesin.
"Itu terlalu dini. Tidak akan ada perubahan untuk tahun 2013."
Saat ini MotoGP memiliki batasan 6 mesin untuk setiap pembalap, namun tim WSBK saat ini bisa menggunakan sebanyak mungkin mesin yang mereka inginkan. Hal ini tidak hanya menurunkan performance gap antara MotoGP dan WSB, namun juga membuat motor CRT MotoGP yang hanya boleh menggunakan 9 mesin per tahun memiliki tingkat pengaturan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan WSBK. Jelas hal ini menurunkan level MotoGP secara keseluruhan terhadap WSBK.
"Kami berpikir bahwa WSBK yang berasal dari motor produksi yang menggunakan 39 mesin dalam satu musim, sementara di MotoGP kamu hanya menggunakan 6 mesin. Sejujurnya ini tidaklah benar dan kita perlu mengatur kedua kejuaraan dengan spirit mereka masing-masing. Yang satu adalah motor yang berbasis pada produksi masal, sementara satunya lagi adalah prototype. Inilah yang harus kita bicarakan dengan FIM dahulu, kemudian pada pabrikan yang terlibat dalam kedua kejuaraan."
Ezpeleta juga menambahkan bahwa diskusi dengan pabrikan yang terlibat dalam MotoGP mengenai peraturan 2014 terus berlangsung dan bersikap santai terhadap potensi pertikaian besar dengan Honda, yang sangat bertentangan dengan wacana control ECU, namun posisi Honda terlihat semakin melemah dengan restrukturisasi MotoGP dan WSBK.
"Kalau dengan Honda itu selalu mudah untuk bicara. Kami senang berdiskusi dengan semua pabrikan mengenai bagaimana cara untuk menjalankan kejuaraan."
"Kita mengadakan beberapa pertemuan pada tahun lalu, mencoba untuk mengakomodasi peraturan dan ternyata mustahil. Jadi akhirnya keputusan Bridgepoint adalah agar kedua kejuaraan tetap menjadi perusahaan yang terpisah, namun berada di bawah payung Dorna Sports. Untuk regulasi WSBK tahun 2013 sudah disepakati oleh FIM dan Infront Motorsports. Untuk 2014 tentunya kami akan bekerja sama dengan pabrikan dan badan hukum lain yang tergabung untuk merubah peraturan."
Tahun 2014 akan menjadi awal rencana Dorna untuk memangkas biaya dan memperbaiki peraturan teknis baik pada MotoGP maupun WSBK.
"Jelas bahwa regulasi teknis saat ini yang ada di kedua kejuaraan menurutku sangat mahal."
Opsi pemangkasan biaya yang saat ini santer dibicarakan di MotoGP adalah mengenai kemungkinan penerapan ECU terstandarisasi dan pembatasan putaran mesin. Ezpeleta menegaskan bahwa ini merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, yaitu balapan yang seru.
"Kami tidak ingin melakukan pembatasan putaran mesin dan ECU, sebenarnya kami hanya ingin menurunkan biaya dan menghasilkan pertunjukan yang seru. Inilah tujuan utama dari kedua kejuaraan."
Dengan demikian, kurang masuk akal untuk membatasi elektronik di balapan grand prix dan memperbolehkan eletronik terbukan di WSBK. Ezpeleta menghindari pertanyaan mengenai pembatasan eletronik di WSBK, namun sangat menyoroti masalah ketahanan mesin.
"Itu terlalu dini. Tidak akan ada perubahan untuk tahun 2013."
Saat ini MotoGP memiliki batasan 6 mesin untuk setiap pembalap, namun tim WSBK saat ini bisa menggunakan sebanyak mungkin mesin yang mereka inginkan. Hal ini tidak hanya menurunkan performance gap antara MotoGP dan WSB, namun juga membuat motor CRT MotoGP yang hanya boleh menggunakan 9 mesin per tahun memiliki tingkat pengaturan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan WSBK. Jelas hal ini menurunkan level MotoGP secara keseluruhan terhadap WSBK.
"Kami berpikir bahwa WSBK yang berasal dari motor produksi yang menggunakan 39 mesin dalam satu musim, sementara di MotoGP kamu hanya menggunakan 6 mesin. Sejujurnya ini tidaklah benar dan kita perlu mengatur kedua kejuaraan dengan spirit mereka masing-masing. Yang satu adalah motor yang berbasis pada produksi masal, sementara satunya lagi adalah prototype. Inilah yang harus kita bicarakan dengan FIM dahulu, kemudian pada pabrikan yang terlibat dalam kedua kejuaraan."
Ezpeleta juga menambahkan bahwa diskusi dengan pabrikan yang terlibat dalam MotoGP mengenai peraturan 2014 terus berlangsung dan bersikap santai terhadap potensi pertikaian besar dengan Honda, yang sangat bertentangan dengan wacana control ECU, namun posisi Honda terlihat semakin melemah dengan restrukturisasi MotoGP dan WSBK.
"Kalau dengan Honda itu selalu mudah untuk bicara. Kami senang berdiskusi dengan semua pabrikan mengenai bagaimana cara untuk menjalankan kejuaraan."