Kali ini Ducati cukup mengejutkan karena mereka memulai persiapan musim 2013 ini dengan menggunakan Desmosedici versi lama. Mereka berharap mesin lawas ini bisa memberikan pendekatan yang tepat untuk membantu mereka mengejar Honda dan Yamaha. Walaupun motor yang diperlihatkan di resor ski Madonna di Campiglio beremblem GP13, namun jeroan motor ini sebagian besar adalah GP12. Ducati menahan godaan untuk melakukan perubahan redikal karena meyakini bahwa konsep lama yang diusung GP12 belum memperlihatkan potensinya secara keseluruhan.
Bos baru Ducati, Bernhard Gobmeier, mengatakan bahwa penekanan pada tahun ini lebih pada evolusi, bukanlah revolusi.
"Kami melihat potensi besar dengan motor tahun ini dan kami masih harus mengambil semua potensinya. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hal pengaturan per, geometri dan kekakuan. Belum semuanya dicoba dan aku benci berganti ke hal baru untuk sekedar eksperimen sebelum kami mencoba semuanya."
"Kami juga harus bekerja pada sisi mesin untuk meningkatkan torsi dan kemudahan dikendarai, juga akan ada strategi baru baik pada hardware maupun software. Kita akan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki oleh perusahaan dalam hal elektronik. Jantung dari kebiasaan berkendara motor MotoGP adalah pada software, jadi kita memiliki banyak ide untuk meningkatkan dinamika berkendara untuk meningkatkan kontrol pada motor buas ini."
"Ketika kamu memiliki tenaga kuda dan torsi seperti ini yang bertumpu pada dua bidang kecil karet ban, maka dibutuhkan kontrol yang bagus. Pastinya kami harus membantu pembalap untuk dapat tetap mengontrol ini itu dan lebih banyak ke software daripada hardware. Langkah awal adalah dengan menyelidiki potensi dan memodifikasi motor hingga mencapai titik optimalnya, kami juga punya beberapa hal dalam perencanaan sasis, elektronik, dan mesin."
"Aku yakin bahwa pembalap kebingungan dengan banyaknya perubahan dan aku percaya bahwa lebih baik untuk tidak membuat mereka bingung, juga tidak membingungkan kita dengan solusi yang belum terbukti. Jadi ini akan menjadi pendekatan baru pada pengembangan motor tahun ini."
Gobmeier mengatakan bahwa konsep mesin V dengan sudut 90 derajat akan tetap menjadi ciri khas Ducati di masa yang akan datang. Banyak pihak yang berpendapat bahwa sudut V-90 yang digunakan Ducati merupakan penyebab understeer yang kronis yang mengganggu Desmosedici, hal ini telah dikomplain Roosi sejak awal.
"Konfigurasi mesin saat ini akan tetap dipakai dan kami akan meningkatkannya, jadi tidak ada yang salah dengan hal itu. Sebenarnya justu sebaliknya. Kami melihat dari analisis bahwa konfigurasi V saat ini memiliki hasil terbaik untuk performa dan tentunya kami masih harus bekerja pada kemudahan motor untuk dikendarai."
Gobmeier juga mengatakan bahwa Ducati tetap akan menggunakan sistem katup Desmodromic pada motor mereka.
"Kami tidak melihat alasan untuk merubah teknologi yang saat ini bekerja dengan sangat baik untuk diganti menjadi sesuatu yang bukan merupakan DNA Ducati. Desmodromic adalah bagian dari Ducati dan kami akan tetap menggunakannya kecuali ada peraturan baru yang tidak memperbolehkannya. Ada rumor yang menyatakan bahwa salah satu masalah Ducati adalah sistem Desmo, tapi melihat fakta dan dari sisi teknik, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya."
Bos baru Ducati, Bernhard Gobmeier, mengatakan bahwa penekanan pada tahun ini lebih pada evolusi, bukanlah revolusi.
"Kami melihat potensi besar dengan motor tahun ini dan kami masih harus mengambil semua potensinya. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hal pengaturan per, geometri dan kekakuan. Belum semuanya dicoba dan aku benci berganti ke hal baru untuk sekedar eksperimen sebelum kami mencoba semuanya."
"Kami juga harus bekerja pada sisi mesin untuk meningkatkan torsi dan kemudahan dikendarai, juga akan ada strategi baru baik pada hardware maupun software. Kita akan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki oleh perusahaan dalam hal elektronik. Jantung dari kebiasaan berkendara motor MotoGP adalah pada software, jadi kita memiliki banyak ide untuk meningkatkan dinamika berkendara untuk meningkatkan kontrol pada motor buas ini."
"Ketika kamu memiliki tenaga kuda dan torsi seperti ini yang bertumpu pada dua bidang kecil karet ban, maka dibutuhkan kontrol yang bagus. Pastinya kami harus membantu pembalap untuk dapat tetap mengontrol ini itu dan lebih banyak ke software daripada hardware. Langkah awal adalah dengan menyelidiki potensi dan memodifikasi motor hingga mencapai titik optimalnya, kami juga punya beberapa hal dalam perencanaan sasis, elektronik, dan mesin."
"Aku yakin bahwa pembalap kebingungan dengan banyaknya perubahan dan aku percaya bahwa lebih baik untuk tidak membuat mereka bingung, juga tidak membingungkan kita dengan solusi yang belum terbukti. Jadi ini akan menjadi pendekatan baru pada pengembangan motor tahun ini."
Gobmeier mengatakan bahwa konsep mesin V dengan sudut 90 derajat akan tetap menjadi ciri khas Ducati di masa yang akan datang. Banyak pihak yang berpendapat bahwa sudut V-90 yang digunakan Ducati merupakan penyebab understeer yang kronis yang mengganggu Desmosedici, hal ini telah dikomplain Roosi sejak awal.
"Konfigurasi mesin saat ini akan tetap dipakai dan kami akan meningkatkannya, jadi tidak ada yang salah dengan hal itu. Sebenarnya justu sebaliknya. Kami melihat dari analisis bahwa konfigurasi V saat ini memiliki hasil terbaik untuk performa dan tentunya kami masih harus bekerja pada kemudahan motor untuk dikendarai."
Gobmeier juga mengatakan bahwa Ducati tetap akan menggunakan sistem katup Desmodromic pada motor mereka.
"Kami tidak melihat alasan untuk merubah teknologi yang saat ini bekerja dengan sangat baik untuk diganti menjadi sesuatu yang bukan merupakan DNA Ducati. Desmodromic adalah bagian dari Ducati dan kami akan tetap menggunakannya kecuali ada peraturan baru yang tidak memperbolehkannya. Ada rumor yang menyatakan bahwa salah satu masalah Ducati adalah sistem Desmo, tapi melihat fakta dan dari sisi teknik, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya."