Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat. Setelah melalui proses yang panjang dan alot akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp4500 menjadi Rp6500. Kenaikan sebesar 44,44% ini tentunya meningkatkan biaya pengeluaran masyarakat untuk alokasi pembelian BBM. Sebagai fans The Doctor, saya lebih senang jika kenaikan BBM sebesar 46,46%. Ya, angka keramat 46 selalu lebih menarik di mata saya.
Kita sebagai generasi muda yang cerdas sudah seharusnya mencari cara agar anggaran pengeluaran pribadi kita untuk BBM tidak ikut jebol layaknya anggaran pemerintah. Nah, berikut tips and tricks yang bisa ditempuh yang bisa dilakukan adalah dengan mencanakan rute perjalanan dan menggunakan kendaraan yang fuel efficient.
Namun kedua cara tersebut tampaknya tidak akan membawa penghematan yang signifikan jika tidak ditunjang dengan cara berkendara yang baik.
Merencanakan rute perjalanan memang terlihat sepele, namun memberikan efek yang besar jika Anda mengabaikannya, terutama bagi Anda yang mengendarai mobil. Melewati rute tertentu pada jam sibuk akan memakan waktu yang lebih lama yang akan menguras emosi serta BBM Anda. Pengetahuan dan pengalaman Anda terhadap kondisi jalan yang akan dilalui juga akan banyak membantu Anda dalam memutuskan rute mana yang harus diambil.
Namun jika Anda mengendarai sepeda motor, saya lebih menyarankan untuk melalui jalan arteri atau jalan protokol, bukan jalan tikus yang sempit. Sebab semakin lebar badan jalan, semakin besar pula ruang yang Anda miliki untuk bermanuver untuk melepaskan diri dari kemacetan serta mengembangkan kecepatan. Tapi ingat, keep safety as your highest priority! Sebaliknya jalan potong atau jalan tikus akan membuat Anda tidak bisa mengembangkan kecepatan karena tertahan oleh pengguna jalan lain. Selain itu, jalan tikus juga cenderung memiliki banyak persimpangan yang membutuhkan konsentrasi lebih dan pengaturan kecepatan yang tepat.
Manfaatkan Google Maps untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai rute yang akan Anda lalui. Dengan melihat peta rute yang akan Anda lalui, Anda bisa menganalisis bagian rute yang perlu mendapat perhatian atau merencanakan plan B jika pada rute awal Anda ternyata terjadi kemacetan yang akut.
Kita sebagai generasi muda yang cerdas sudah seharusnya mencari cara agar anggaran pengeluaran pribadi kita untuk BBM tidak ikut jebol layaknya anggaran pemerintah. Nah, berikut tips and tricks yang bisa ditempuh yang bisa dilakukan adalah dengan mencanakan rute perjalanan dan menggunakan kendaraan yang fuel efficient.
Namun kedua cara tersebut tampaknya tidak akan membawa penghematan yang signifikan jika tidak ditunjang dengan cara berkendara yang baik.
Merencanakan rute perjalanan memang terlihat sepele, namun memberikan efek yang besar jika Anda mengabaikannya, terutama bagi Anda yang mengendarai mobil. Melewati rute tertentu pada jam sibuk akan memakan waktu yang lebih lama yang akan menguras emosi serta BBM Anda. Pengetahuan dan pengalaman Anda terhadap kondisi jalan yang akan dilalui juga akan banyak membantu Anda dalam memutuskan rute mana yang harus diambil.
Namun jika Anda mengendarai sepeda motor, saya lebih menyarankan untuk melalui jalan arteri atau jalan protokol, bukan jalan tikus yang sempit. Sebab semakin lebar badan jalan, semakin besar pula ruang yang Anda miliki untuk bermanuver untuk melepaskan diri dari kemacetan serta mengembangkan kecepatan. Tapi ingat, keep safety as your highest priority! Sebaliknya jalan potong atau jalan tikus akan membuat Anda tidak bisa mengembangkan kecepatan karena tertahan oleh pengguna jalan lain. Selain itu, jalan tikus juga cenderung memiliki banyak persimpangan yang membutuhkan konsentrasi lebih dan pengaturan kecepatan yang tepat.
Manfaatkan Google Maps untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai rute yang akan Anda lalui. Dengan melihat peta rute yang akan Anda lalui, Anda bisa menganalisis bagian rute yang perlu mendapat perhatian atau merencanakan plan B jika pada rute awal Anda ternyata terjadi kemacetan yang akut.