MotoGP mulai memasuki fase sibuknya dengan empat balapan dalam rentang satu bulan. Giacomo Agostini, juara dunia 15 kali, memberikan komentarnya mengenai mundurnya Stoner pada akhir musim ini.
"Menurutku gampang saja, dia tidak cinta dengan balapan lagi. Hal itu terjadi pada banyak pasangan ketika mereka terpisah dan tidak ada yang aneh mengenai hal itu. Sekarang dia lebih memilih untuk tinggal di negaranya bersama keluarganya. Hanya satu hal yang aneh, dia masih sangat muda, dengan banyak tawaran yang bisa diberikan kepada olahraga ini dan banyak uang yang masih bisa didapatkan. Tapi ini adalah keputusannya, dan itu harus dihormati."
"Kepergian Casey benar-benar membuka pasaran. Yang paling penting adalah Lorenzo. Aku harap dia tetap di Yamaha. Itu adalah tim yang benar-benar dia kenal dan sekarang menjadi seperti keluarga baginya. Kelihatannya atmosfer di Yamaha lebih manusiawi dan bersahabat jika dibandingkan dengan di Honda. Dulu aku merasa senang di Yamaha, sekarang mereka bahkan memperlakukan pembalap sangat baik."
Setelah Lorenzo akhirnya memutuskan untuk tinggal di Yamaha selama dua tahun ke depan, berarti ada satu kursi Repsol Honda yang masih kosong. Siapakah yang akan mendapatkan kesempatan untuk mengisi posisi Stoner?
Lalu bagaimana dengan Rossi?
"Sulit bagi Rossi. Ducati memiliki sponsor yang penting dan itu tetap menjadi opsi terbaik mereka secara ekonomi. Aku tidak tahu benar apakah dia memang punya kesempatan untuk kembali ke Honda. Walau demikian, sulit baginya untuk memenangkan 7 dari 10 balapan seperti dulu lagi. Semua pembalap memberikan yang terbaik, namun para juara bisa memberikan 110%. Dulu dia ada diantaranya, tapi sekarang mungkin dia 'hanya' bisa memberikan 100%. Tapi jika dia menemukan motor yang dia suka, yakinlah kalau dia bisa lebih baik dari sekarang. Rossi tetap merupakan pembalap yang paling sempurna. Dari sudut pandang ini, Lorenzo bisa mendekatinya selama beberapa tahun ini. Stoner bisa cepat seketika, tapi tentu dia tidak sekomplit Lorenzo, apalagi Rossi."
"Menurutku gampang saja, dia tidak cinta dengan balapan lagi. Hal itu terjadi pada banyak pasangan ketika mereka terpisah dan tidak ada yang aneh mengenai hal itu. Sekarang dia lebih memilih untuk tinggal di negaranya bersama keluarganya. Hanya satu hal yang aneh, dia masih sangat muda, dengan banyak tawaran yang bisa diberikan kepada olahraga ini dan banyak uang yang masih bisa didapatkan. Tapi ini adalah keputusannya, dan itu harus dihormati."
"Kepergian Casey benar-benar membuka pasaran. Yang paling penting adalah Lorenzo. Aku harap dia tetap di Yamaha. Itu adalah tim yang benar-benar dia kenal dan sekarang menjadi seperti keluarga baginya. Kelihatannya atmosfer di Yamaha lebih manusiawi dan bersahabat jika dibandingkan dengan di Honda. Dulu aku merasa senang di Yamaha, sekarang mereka bahkan memperlakukan pembalap sangat baik."
Setelah Lorenzo akhirnya memutuskan untuk tinggal di Yamaha selama dua tahun ke depan, berarti ada satu kursi Repsol Honda yang masih kosong. Siapakah yang akan mendapatkan kesempatan untuk mengisi posisi Stoner?
Lalu bagaimana dengan Rossi?
"Sulit bagi Rossi. Ducati memiliki sponsor yang penting dan itu tetap menjadi opsi terbaik mereka secara ekonomi. Aku tidak tahu benar apakah dia memang punya kesempatan untuk kembali ke Honda. Walau demikian, sulit baginya untuk memenangkan 7 dari 10 balapan seperti dulu lagi. Semua pembalap memberikan yang terbaik, namun para juara bisa memberikan 110%. Dulu dia ada diantaranya, tapi sekarang mungkin dia 'hanya' bisa memberikan 100%. Tapi jika dia menemukan motor yang dia suka, yakinlah kalau dia bisa lebih baik dari sekarang. Rossi tetap merupakan pembalap yang paling sempurna. Dari sudut pandang ini, Lorenzo bisa mendekatinya selama beberapa tahun ini. Stoner bisa cepat seketika, tapi tentu dia tidak sekomplit Lorenzo, apalagi Rossi."