Kevin Schwatz yakin bahwa hasil akhir MotoGP tahun ini akan sulit dipastikan. Marc Marquez yang melakukan debut dengan sangat gemilang berada di puncak klasemen dengan selisih 39 poin terhadap Jorge Lorenzo yang berusaha mempertahankan gelarnya. Schwantz meyakini bahwa Lorenzo akan terus memberikan tekanan terhadap Marquez pada lima balapan yang tersisa musim ini. Berikut komentar dari juara dunia GP500 tahun 1993 yang sekampung dengan Colin Edwards.
"Aku pikir Jorge memiliki keahlian balap untuk tetap memberi tekanan kepada Marc. Dia harus tetap memberi tekanan pada latihan dan kualifikasi juga. Aku pikir dialah satu-satunya pembalap yang bisa melakukannya dan mengalahkan Marc. Atau Marc dapat menang dengan mudah."
Walaupun dengan performa yang ditunjukkan Marquez sepanjang musim ini, Schwantz masih juga menaruh rasa ragu bahwa pembalap bernomor 93 itu bisa memenangkan gelar juara dunia MotoGP di musim perdananya.
"Aku menonton uji coba pramusim dan dia dia memiliki kecepatan yang bagus dari awal. Tapi saat itu aku belum yakin kalau dia memiliki keahlian membalap karena walaupun motor saat ini sedikit lebih mudah dikendarai jika dibandingkan dengan motor 500cc dulu, motor saat ini tetap tidak mudah untuk dikendarai."
"Jadi dengan melompat ke motor dan memenangkan balapan Austin dengan gaya yang meyakinkan dan jika dia tidak melakukan kesalahan di Mugello, dia mungkin saja bisa menyelesaikan balapan di posisi kedua dan mungkin kini unggul 50 poin di klasemen."
"Dia mengendarai motor dengan cara yang berbahaya. Dia crash pada warm up pagi seperti di Silverstone dan Misano, tapi dia kembali cepat saat balapan! Dia baru berusia 20 tahun dan tidak ada yang bisa membuatnya takut."
"Aku pikir Jorge memiliki keahlian balap untuk tetap memberi tekanan kepada Marc. Dia harus tetap memberi tekanan pada latihan dan kualifikasi juga. Aku pikir dialah satu-satunya pembalap yang bisa melakukannya dan mengalahkan Marc. Atau Marc dapat menang dengan mudah."
Walaupun dengan performa yang ditunjukkan Marquez sepanjang musim ini, Schwantz masih juga menaruh rasa ragu bahwa pembalap bernomor 93 itu bisa memenangkan gelar juara dunia MotoGP di musim perdananya.
"Aku menonton uji coba pramusim dan dia dia memiliki kecepatan yang bagus dari awal. Tapi saat itu aku belum yakin kalau dia memiliki keahlian membalap karena walaupun motor saat ini sedikit lebih mudah dikendarai jika dibandingkan dengan motor 500cc dulu, motor saat ini tetap tidak mudah untuk dikendarai."
"Jadi dengan melompat ke motor dan memenangkan balapan Austin dengan gaya yang meyakinkan dan jika dia tidak melakukan kesalahan di Mugello, dia mungkin saja bisa menyelesaikan balapan di posisi kedua dan mungkin kini unggul 50 poin di klasemen."
"Dia mengendarai motor dengan cara yang berbahaya. Dia crash pada warm up pagi seperti di Silverstone dan Misano, tapi dia kembali cepat saat balapan! Dia baru berusia 20 tahun dan tidak ada yang bisa membuatnya takut."