Valentino Rossi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah menyelesaikan uji coba Sepang yang kedua hanya berada di posisi kesebelas dan hampir berjarak dua detik dari pembalap tercepat. Setelah merasa 'cukup yakin' setelah uji coba pada hari pertama yang menempatkan Rossi di posisi kesembilan dengan ban keras dan jarak satu detik dari pembalap tercepat, Rossi terpaksa tidak bisa mengikuti uji coba pada hari kedua karena terserang flu dan demam.
Pada hari ketiga uji coba ini, Rossi menyelesaikan 59 lap di bawah teriknya kondisi Malaysia, namun tidak ada 'hadiah' untuk Rossi. Superstar Italia ini masih kesulitan di tikungan dan kehilangan 0,8 detik terhadap pembalap tercepat, Casey Stoner. Hanya ada dua hari lagi yang tersisa di Qatar nanti, sebelum balapan pertamanya sebagai pembalap Ducati. Tapi semoga saja Rossi cepat menyatu dengan Desmosedici.
"Bagaimanapun, aku merasa baik pada hari ini. Aku melakukan hampir 60 lap dan bekerja keras pada motor, tapi sayangnya kami tidak memperbaiki masalah kami."
"Kami tidak cukup cepat di tikungan. Kami punya masalah dalam membelokkan motor, jadi aku harus selalu melambat untuk mendapatkan line yang bagus. Aku tidak bisa mengendarai Desmosedici dengan cara yang benar."
"Posisinya buruk, karena kami hanya di urutan kesebelas, terutama jarak terhadap yang pertama. Kami cukup khawatir. Kami harus bekerja keras untuk meningkatkan performa kami."
"Ketinggalan satu hari membuat banyak kerugian, tapi tidak cukup itu saja. Maksudku, kita bisa membuat motor sedikit lebih baik, tapi tetap masih besar jarak dengan Honda."
Ketika Rossi ditanya, apakah dia memerlukan komponen baru untuk menyelesaikan masalahnya ataukah bisa dipecahkan melalui set-up motor, Rossi menjawab seperti ini.
"Aku fikir lebih ke set-up, apalagi tinggal 20 hari saja menjelang balapan pertama dan kami harus bekerja dengan materi ini. Kami gembira dengan materi yang ada, kami hanya perlu untuk memahami setting-an dan cara mengendarai motor ini," jawab Rossi.
"Trek ini tidak fantastik untuk motor kami. Biasanya Ducati sangat kuat di Qatar, jadi kami harus bekerja di trek lain untuk memahami potensi kami."
Pada hari ketiga uji coba ini, Rossi menyelesaikan 59 lap di bawah teriknya kondisi Malaysia, namun tidak ada 'hadiah' untuk Rossi. Superstar Italia ini masih kesulitan di tikungan dan kehilangan 0,8 detik terhadap pembalap tercepat, Casey Stoner. Hanya ada dua hari lagi yang tersisa di Qatar nanti, sebelum balapan pertamanya sebagai pembalap Ducati. Tapi semoga saja Rossi cepat menyatu dengan Desmosedici.
"Hari pertama tidak terlalu buruk, karena aku udah memiliki catatan waktu yang sama dengan uji coba pertama pada awal bulan ini dan kami tertinggal satu detik dari yang tercepat."
"Kami cukup yakin untuk menghadapi hari kedua karena kami memiliki banyak komponen yang akan dicoba, seperti setelan yang berbeda untuk bagian belakang, beberapa penghubung lengan ayun, dan beberapa suspensi yang berbeda."
"Bagaimanapun, aku merasa baik pada hari ini. Aku melakukan hampir 60 lap dan bekerja keras pada motor, tapi sayangnya kami tidak memperbaiki masalah kami."
"Kami tidak cukup cepat di tikungan. Kami punya masalah dalam membelokkan motor, jadi aku harus selalu melambat untuk mendapatkan line yang bagus. Aku tidak bisa mengendarai Desmosedici dengan cara yang benar."
"Posisinya buruk, karena kami hanya di urutan kesebelas, terutama jarak terhadap yang pertama. Kami cukup khawatir. Kami harus bekerja keras untuk meningkatkan performa kami."
"Ketinggalan satu hari membuat banyak kerugian, tapi tidak cukup itu saja. Maksudku, kita bisa membuat motor sedikit lebih baik, tapi tetap masih besar jarak dengan Honda."
Ketika Rossi ditanya, apakah dia memerlukan komponen baru untuk menyelesaikan masalahnya ataukah bisa dipecahkan melalui set-up motor, Rossi menjawab seperti ini.
"Aku fikir lebih ke set-up, apalagi tinggal 20 hari saja menjelang balapan pertama dan kami harus bekerja dengan materi ini. Kami gembira dengan materi yang ada, kami hanya perlu untuk memahami setting-an dan cara mengendarai motor ini," jawab Rossi.
"Trek ini tidak fantastik untuk motor kami. Biasanya Ducati sangat kuat di Qatar, jadi kami harus bekerja di trek lain untuk memahami potensi kami."