01 January 2011

Wawancara Dengan Alex Briggs (Part 2)

Ini adalah wawancara bagian kedua dengan salah satu mekanik Valentino Rossi yang berkebangsaan Australia. Upps, bagi sobat 46 yang belum membaca yang bagian pertama, bisa dibaca dulu. Bagi yang ingin melanjutkan, mari kita menuju TKP! Hehehe!

Vale adalah atlet yang sangat unik. Dia sangat peduli dengan hal-hal kecil, mulai dari stiker yang ada di motornya sampai ribuan hal kecil lainnya. Rossi juga selalu berusaha untuk mendapatkan konsentrasi maksimum. Apakah kamu mendapati ada hal takhyul baru yang dilakukan oleh Rossi belakangan ini?
"Semua pembalap bagus yang aku kenal mempercayai takhyul, tapi aku tidak akan memberitahu rahasia mereka. Biarlah hal itu seperti adanya. Tapi yang orang-orang telah banyak tahu mengenai takhyul dari suatu angka yang membawa nasib buruk: nomor 4 dari Jepang, 13 dari Inggris, Amerika, dan Australia. 17 untuk Italia, pastinya masih ada banyak lagi."
"Valentino juga memiliki kebiasaan seperti hanya naik dan turun dari motor dengan cara yang sama. Memegang pijakan kaki sambil berjongkok di samping motornya, sebelum berkendara. Dalam tim, kami mencari nomor 46 dalam benda-benda yang ada di sekitar dan mengatakan 'ini adalah sebuah pertanda' Ini seperti sebuah permainan, tapi luar biasa sering angka 46 itu muncul!"
"Suatu hal takhyul yang tidak dilakukan Valentino lagi adalah menggesekkan baju balap barunya. Dulu jika Rossi mendapatkan baju balap baru, biasanya dia berbaring di jalur pit dan salah satu dari kami akan menariknya supaya kulit pada baju balapnya yang baru tergesek. Takhyul ini dilakukan supaya terhindar dari kecelakaan, dan Colin Edwards masih melakukannya hingga saat ini. Hingga suatu saat Rossi keluar dari paddock dan berkendara beberapa lap dan terjatuh. Ketika dia kembali ke paddock dengan banyak debu dan berkata 'It doesn't work!', itu adalah terakhir kali kami melakukannya!"
Kecelakaan Vale pada saat Free Practise 2 di Mugello telah menggetarkan dunia balap motor. Semua orang pasti mendoakannya agar cepat pulih dan kembali ke grid MotoGP. Karena komitmen tim terhadap Dorna, tim Fiat Yamaha harus menyetorkan nama pengganti dalam waktu beberapa pekan. Dengan kedatangan pembalap pengganti, apakah kamu memmbuat setelan dasar berdasarkan data yang diperoleh dari Rossi, atau kamu memulai dari arah yang berbeda yang tergantung pada gaya berkendara pembalap pengganti dan kemampuannya untuk memberikan feedback?
"Dalam hal ini sangat penuh dengan hipotesis. Kita anggap saja pembalap pengganti tidak memiliki pengalaman di atas M1 sama sekali, maka hal ini tidak serumit yang dibayangkan. Misalnya jika kita pernah menggunakan motor teman dan berkendara beberapa blok atau mengitari sirkuit, kita akan mengatakan 'Wow, hebat sekali putaran bawahnya, tapi aku tidak suka dengan grip yang kamu miliki' ketika kita kembali. Jadi tidak terlalu berbeda."
"Dengan sedikit bantuan kami, Valentino Rossi telah membuat motor terbaik untuk Honda dan Yamaha. Dalam kedua perusahaan tersebut, motor-motor yang dikembangkan Rossi dapat dikendarai oleh para pembalap yang bervariasi. Setelah kamu menemukan setelan yang sesuai dengan pembalapmu, maka kamu bisa menggunakan data dari VR sebagai bahan referensi. Jadi ketika kamu pidah ke sirkuit berikutnya dan memulai dengan setelan Valentino Rossi tapi tetap menggunakan basis datamu! Aku harap itu bisa dimengerti. Tim kami sangat 'mendengarkan pembalap'. Komputer adalah suatu alat yang sangat hebat dan sangat penting, tapi jika digunakan setelah pembalap memberikan komentarnya, bukan sebelumnya!"
Bisakah kamu memberikan pendapatmu mengenai langkah berikutnya dalam karirmu?
"Orang-orang sering menanyakan hal ini, tepatnya setiap tahun aku ditanya mengenai apa yang akan kulakukan pada tahun depan. Hal ini terjadi setiap tahunnya selama 18 tahun, dan setiap tahun aku juga tidak benar-benar tahu. Aku menandatangani kontrak tahunan."
"Saat ini aku bekerja untuk pembalap terbaik dalam sejarah dan aku akan berada di sana untuk balapan pertama kelas premier dan aku bermaksud untuk tetap berada di sana sampai balapan terakhir!"
"Mungkin aku akan mencoba menjadi seorang kepala mekanik pada masa yang akan datang, tapi bagiku saat ini lebih penting untung berada dalam suatu tim seperti yang kami miliki, dimana kami semua ingin menang dari yang lain dan melakukannya dengan penuh tawa dalam ketekunan setiap hari!"
Tim penyiar di MotoGP.com menyebutmu sebagai 'The King of Twitter' - Bagaimana kamu bisa menjadi sepopuler itu?
"Aku memiliki teman yang bernama Suzi Perry, yang merupakan seorang presenter BBC, dia pernah menyuruhku membuat akun twitter, tapi aku hanya menyepelekannya. Aku dan istriku akhirnya membuat akun yang berbeda untuk melihat bagaimana responnya, sementara aku memiliki 8 follower, 2 dari mereka adalah WTS asal Rusia! Aku merasa sedih ketika aku menghapusnya dan akhirnya follower ku jadi tinggal enam."
"Website ini sangat berguna bagi istriku yang merupakan seorang komedian dan bisa memanfaatkannya untuk mengiklankan acara humor yang akan diputar."
"Awalnya memang aku tidak yakin, tapi sekarang aku menikmatinya. Pada dasarnya aku ingin memberitahu mereka seperti apa rasanya jadi seorang mekanik untuk Valentino Rossi dan untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik pit lane. Ternyata akun ini berkembang pesat alias gila-gilaan pada saat test di Malaysia pada tahun 2010 yang lalu, sebagian karena Suzi dan Ross Noble memberitahukan kepada mereka untuk menjadi follower ku. Aku memberitahukan William, jurnalis kami, bahwa kita akan mendapatkan masalah karena membeberkan kejadian di dalam tim, tapi ternyata mereka sangat tertarik dengan publikasi ini dan mengatakan bahwa Fiat menginginkan kehadiran jejaring sosial dan mereka sangat gembira, sehingga aku diperbolehkan untuk melanjukan publikasi melalui twitter."

Arsip Sobat46