Hingga awal bulan Mei ini tepat satu tahun saya mengendarai New Grand Livina 1.5 XV. Setahun yang lalu saya menjatuhkan pilihan pada MPV ini dan mendapatkan promo menarik pada saat pembelian, dimana saya diberi kesempatan untuk melempar anak panah ke dartboard yang digantung di dinding showroom. Beruntung anak panah menancap hampir di titik pusat, jadi saya mendapatkan diskon Rp 1,5 juta. Lumayan! :)
Berikut review dari saya mengenai Grand Livina 1.5 XV dengan transmisi manual 5-speed.
Mesin HR15DE ini sangat efisien dalam menghasilkan tenaga, mengingat dengan menggunakan teknologi DOHC yang memberikan tenaga ekstra namun masih sanggup memberikan konsumsi bahan bakar yang cukup irit. Dalam satu hari saya menempuh lebih kurang 40 km dengan kondisi lalu lintas yang bervariasi. Penyempitan jalan pada kedua titik pembangunan fly over selalu membuat kemacetan panjang pada jam sibuk seperti pagi hari saat semua orang hendak beraktifitas, jam makan siang, dan jam pulang kerja di sore hari. Dengan kondisi tersebut, mobil ini memiliki konsumsi BBM sebesar 13,5 hingga 14,7 km/L. Sebagai catatan, saya selalu menyalakan AC dan menutup jendela selama berkendara karena jalanan Pekanbaru kerap berdebu akan cepat mengotori interior mobil.
Gejala jerking acap terjadi pada transmisi satu jika AC dihidupkan. Setelah dikonfirmasi ke pihak Nissan, ternyata ini memang karakter mesin dari Grand Livina itu sendiri. So, saya lah yang harus menyesuaikan diri terhadap mobil, karena ini bukanlah prototype yang dibikin sesuai dengan driving style kita. Trik yang saya gunakan untuk menghilangkan efek jerking adalah dengan segera shifting ke gigi dua pada putaran 2000rpm, namun kita harus tetap menekan pedal akselerator dengan lembut. Dengan sedikit berlatih maka kita akan merasa nyaman.
Yang saya sayangkan dari dari Nissan yaitu tidak memberikan pilihan jok kulit pada tipe Grand Livina 1.5 XV, namun jok berbahan hi-fabric cukup nyaman digunakan karena cukup stabil dalam mempertahankan suhu dalam mobil. Artinya bahan kain ini tidak akan menjadi terlalu panas walaupun setelah dijemur di bawah terik matahari.
Satu lagi kekurangan yang saya rasakan adalah adanya getaran yang ditimbulkan oleh jendela dengan frame ketika menutup pintu depan dengan kondisi jendela diturunkan setengah. Namun tidak ada keanehan indikator bahan bakar seperti yang kerap terjadi pada Grand Livina pada batch awal.
Selama satu tahun mengendarai mobil ini, saya hanya melakukan maintenance ringan seperti mengisi cairan washer dan menjaga tekanan ban agar tetap berada pada tekanan optimum. Believe or not, alhamdulillah cairan radiator hampir tidak menurun ketinggiannya hingga saat ini. So far, mobil ini tidak rewel dan bisa diandalkan. Semoga hal ini bukan hanya karena baru, namun karena high reliability dari mobil ini sendiri.
Buat sobat yang ingin sharing mengenai experience bersama tunggangannya, silakan berikan komentar di page Sobat46.
Berikut review dari saya mengenai Grand Livina 1.5 XV dengan transmisi manual 5-speed.
Mesin HR15DE ini sangat efisien dalam menghasilkan tenaga, mengingat dengan menggunakan teknologi DOHC yang memberikan tenaga ekstra namun masih sanggup memberikan konsumsi bahan bakar yang cukup irit. Dalam satu hari saya menempuh lebih kurang 40 km dengan kondisi lalu lintas yang bervariasi. Penyempitan jalan pada kedua titik pembangunan fly over selalu membuat kemacetan panjang pada jam sibuk seperti pagi hari saat semua orang hendak beraktifitas, jam makan siang, dan jam pulang kerja di sore hari. Dengan kondisi tersebut, mobil ini memiliki konsumsi BBM sebesar 13,5 hingga 14,7 km/L. Sebagai catatan, saya selalu menyalakan AC dan menutup jendela selama berkendara karena jalanan Pekanbaru kerap berdebu akan cepat mengotori interior mobil.
Gejala jerking acap terjadi pada transmisi satu jika AC dihidupkan. Setelah dikonfirmasi ke pihak Nissan, ternyata ini memang karakter mesin dari Grand Livina itu sendiri. So, saya lah yang harus menyesuaikan diri terhadap mobil, karena ini bukanlah prototype yang dibikin sesuai dengan driving style kita. Trik yang saya gunakan untuk menghilangkan efek jerking adalah dengan segera shifting ke gigi dua pada putaran 2000rpm, namun kita harus tetap menekan pedal akselerator dengan lembut. Dengan sedikit berlatih maka kita akan merasa nyaman.
Yang saya sayangkan dari dari Nissan yaitu tidak memberikan pilihan jok kulit pada tipe Grand Livina 1.5 XV, namun jok berbahan hi-fabric cukup nyaman digunakan karena cukup stabil dalam mempertahankan suhu dalam mobil. Artinya bahan kain ini tidak akan menjadi terlalu panas walaupun setelah dijemur di bawah terik matahari.
Satu lagi kekurangan yang saya rasakan adalah adanya getaran yang ditimbulkan oleh jendela dengan frame ketika menutup pintu depan dengan kondisi jendela diturunkan setengah. Namun tidak ada keanehan indikator bahan bakar seperti yang kerap terjadi pada Grand Livina pada batch awal.
Selama satu tahun mengendarai mobil ini, saya hanya melakukan maintenance ringan seperti mengisi cairan washer dan menjaga tekanan ban agar tetap berada pada tekanan optimum. Believe or not, alhamdulillah cairan radiator hampir tidak menurun ketinggiannya hingga saat ini. So far, mobil ini tidak rewel dan bisa diandalkan. Semoga hal ini bukan hanya karena baru, namun karena high reliability dari mobil ini sendiri.
Buat sobat yang ingin sharing mengenai experience bersama tunggangannya, silakan berikan komentar di page Sobat46.