MotoGP adalah balapan motor kasta tertinggi dan tercanggih dimana merupakan impian setiap pembalap yang ada di muka bumi ini. Simoncelli merupakan salah satu yang beruntung karena bisa merealisasikan mimpinya untuk membalap di kelas ini.
Namun ketenarannya sejak dua tahun terakhir tidaklah membuatnya lupa daratan, dia tetap baik terhadap semua orang di sekitarnya. Si Kribo ini suka berbagi dengan organisasi penggalang dana sosial, namun tidak suka dipublikasikan. Barangkali dia hanya ingin dikenal sebagai pembalap yang keras di trek balap, ternyata dia memiliki sisi lain yaitu berhati emas.
Carlo Pernat yang merupakan teman sekaligus manajernya telah mengajukan usulan untuk membuat yayasan dengan menggunakan nama Marco. Nantinya organisasi ini akan berperan dalam membantu kaum dhuafa atas nama sang juara yang gugur ini. Sebuah buku mengenai pembalap Italia ini juga akan dipublikasikan dalam beberapa bulan mendatang yang hasil penjualannya akan disumbangkan ke organisasi amal.
Pada foto di atas terlihat Pernat dan Super Sic berpose saat mereka liburan musim panas di Amerika Serikat. Terlihat di foto bahwa tersemat sebatang rokok di antara masing-masing bibir mereka, tapi sebenarnya #58 tidak merokok. Ini murni untuk memberikan efek yang lebih menarik dalam foto saja dan sebenarnya Simoncelli inilah yang membantu Pernat untuk menghilangkan kebiasaannya merokok.
Mungkin bagi para fans yang ingin berhenti merokok, barangkali momen ini sangat tepat sekaligus memberikan penghormatan terakhir bagi Marco Simoncelli. Let's live healthier! So, we could watch MotoGP longer :)
Namun ketenarannya sejak dua tahun terakhir tidaklah membuatnya lupa daratan, dia tetap baik terhadap semua orang di sekitarnya. Si Kribo ini suka berbagi dengan organisasi penggalang dana sosial, namun tidak suka dipublikasikan. Barangkali dia hanya ingin dikenal sebagai pembalap yang keras di trek balap, ternyata dia memiliki sisi lain yaitu berhati emas.
Carlo Pernat yang merupakan teman sekaligus manajernya telah mengajukan usulan untuk membuat yayasan dengan menggunakan nama Marco. Nantinya organisasi ini akan berperan dalam membantu kaum dhuafa atas nama sang juara yang gugur ini. Sebuah buku mengenai pembalap Italia ini juga akan dipublikasikan dalam beberapa bulan mendatang yang hasil penjualannya akan disumbangkan ke organisasi amal.
Pada foto di atas terlihat Pernat dan Super Sic berpose saat mereka liburan musim panas di Amerika Serikat. Terlihat di foto bahwa tersemat sebatang rokok di antara masing-masing bibir mereka, tapi sebenarnya #58 tidak merokok. Ini murni untuk memberikan efek yang lebih menarik dalam foto saja dan sebenarnya Simoncelli inilah yang membantu Pernat untuk menghilangkan kebiasaannya merokok.
Mungkin bagi para fans yang ingin berhenti merokok, barangkali momen ini sangat tepat sekaligus memberikan penghormatan terakhir bagi Marco Simoncelli. Let's live healthier! So, we could watch MotoGP longer :)