CRT (Claiming Rule Team) diperkenalkan bagi tim privateer yang menggunakan pengembangan baru motor Superbike yang ikut serta dalam ajang MotoGP sejak awal musim lalu. Hal ini dilakukan untuk mendorong jumlah peseta balap yang kian berkurang. Tujuan utama dari claiming rule adalah untuk membatasi penggunaan teknologi rahasia yang mahal, ternyata pengklaiman mesin dan gearbox yang hanya bisa dilakukan dengan oleh anggota MSMA (Asosiasi Pabrikan) tidak pernah terjadi hingga saat ini.
Yamaha akan menawarkan prototype motor M1 untuk tim privateer pada musim depan, namun motor pabrikan tidak boleh diklaim karena memiliki spesifikasi yang tinggi. Jadi, kini MotoGP menghadapi dua opsi:
1. Menghapuskan CRT, sehingga hanya dua kelas motor di MotoGP, yaitu MSMA yang terdiri dari motor pabrikan dan satelit, serta non-MSMA yang terdiri dari tim privateer.
2. Mengizinkan variasi ketiga, yaitu MSMA, non-MSMA dan CRT seperti sekarang bagi non-MSMA yang merupakan bagian dari claiming rule.
Namun Grand Prix Commision telah memutuskan untuk mengambil opsi pertama.
Di samping sewa mesin yang akan diberikan oleh Yamaha, Honda juga sedang membangun RC213V versi produksi masal, sementara Ducati baru saja mengungkapkan bahwa mereka bisa menawarkan GP13 tahun ini untuk digunakan dengan sistem ECU (Electronic Control Unit) standard, sehingga memberikan pilihan lebih banyak pilihan bagi tim privateer yang ingin unjuk gigi di kelas tertinggi.
Prototype resmi pabrikan akan menggunakan komponen ECU standard mulai tahun depan walaupun masih diizinkan untuk menggunakan software racikan mereka sendiri. Tapi ingat, mereka akan mendapatkan konsekuensi pengurangan 4 liter bahan bakar dan jatah 5 mesin yang bisa digunakan dalam satu musim.
Keputusan penghapisan CRT mengharuskan tim privateer yang ingin tetap bersaing di MotoGP harus melakukan upgrade motor mereka. Hingga saat ini, Aprilia ART yang berbasis pada RSV4 Superbike merupakan satu-satunya motor CRT yang komplet yang ditawarkan oleh pabrikan. Sementara motor lainnya hanya dibangun dengan mengkombinasikan sasis balap pesanan dari FTR, Suter, atau PBM dengan mesin Superbike modifikasi dari Honda, Kawasaki, ataupun BMW.
Tidak seperti Yamaha, Honda akan menjual mesinnya kepada tim privateer yang membutuhkan dengan harga yang lebih murah daripada sewa mesin yang disewakan oleh Yamaha. Namun tim privateer ini tidak akan mendapatkan teknologi canggih di prototype motor Honda RC213V spesifikasi pabrikan seperti prenumatic valve dan seamless-shift gearbox.
Yamaha akan menawarkan prototype motor M1 untuk tim privateer pada musim depan, namun motor pabrikan tidak boleh diklaim karena memiliki spesifikasi yang tinggi. Jadi, kini MotoGP menghadapi dua opsi:
1. Menghapuskan CRT, sehingga hanya dua kelas motor di MotoGP, yaitu MSMA yang terdiri dari motor pabrikan dan satelit, serta non-MSMA yang terdiri dari tim privateer.
2. Mengizinkan variasi ketiga, yaitu MSMA, non-MSMA dan CRT seperti sekarang bagi non-MSMA yang merupakan bagian dari claiming rule.
Namun Grand Prix Commision telah memutuskan untuk mengambil opsi pertama.
Di samping sewa mesin yang akan diberikan oleh Yamaha, Honda juga sedang membangun RC213V versi produksi masal, sementara Ducati baru saja mengungkapkan bahwa mereka bisa menawarkan GP13 tahun ini untuk digunakan dengan sistem ECU (Electronic Control Unit) standard, sehingga memberikan pilihan lebih banyak pilihan bagi tim privateer yang ingin unjuk gigi di kelas tertinggi.
Prototype resmi pabrikan akan menggunakan komponen ECU standard mulai tahun depan walaupun masih diizinkan untuk menggunakan software racikan mereka sendiri. Tapi ingat, mereka akan mendapatkan konsekuensi pengurangan 4 liter bahan bakar dan jatah 5 mesin yang bisa digunakan dalam satu musim.
Keputusan penghapisan CRT mengharuskan tim privateer yang ingin tetap bersaing di MotoGP harus melakukan upgrade motor mereka. Hingga saat ini, Aprilia ART yang berbasis pada RSV4 Superbike merupakan satu-satunya motor CRT yang komplet yang ditawarkan oleh pabrikan. Sementara motor lainnya hanya dibangun dengan mengkombinasikan sasis balap pesanan dari FTR, Suter, atau PBM dengan mesin Superbike modifikasi dari Honda, Kawasaki, ataupun BMW.
Tidak seperti Yamaha, Honda akan menjual mesinnya kepada tim privateer yang membutuhkan dengan harga yang lebih murah daripada sewa mesin yang disewakan oleh Yamaha. Namun tim privateer ini tidak akan mendapatkan teknologi canggih di prototype motor Honda RC213V spesifikasi pabrikan seperti prenumatic valve dan seamless-shift gearbox.