24 May 2009

Wawancara dengan Pemasok Ban

Grand Prix yang digelar di Le Mans merupakan suatu pengalaman yang sangat penting bagi pabrikan ban tunggal Bridgestone, dan merupakan suatu catatan baik karena mereka dapat memberikan ban yang berkualitas bagi para pembalap MotoGP. Apalagi dengan ditiadakannya ban berjenis imtermediet tentunya lebih menyulitkan Bridgestone tahun ini. Untungnya balapan yang mengharuskan para pembalap mengganti motornya itu berjalan dengan lancar, walaupun Sang Juara Dunia Valentino Rossi dan rookie Mika Kallio terjatuh pada kondisi yang sulit. [Rossi] mengganti ke ban slick (ban tanpa alur, alias mulus-Red) terlalu awal dan Kallio bersenggolan dengan [Hayden] sehingga terpeleset di bagian trek yang basah.

Berikut adalah penuturan dari Tohru Ubukata yang merupakan Manajer Pengembangan Ban Balap Bridgestone...

{Bagaimana Bridgestone mempersiapkan untuk menghadapi kondisi basah sekaligus kering di Le Mans?}
"Kami sudah tau dari pengalaman di masa lalu bahwa cuaca di Le mans sulit diprediksi, tapi biasanya sejuk, apalagi kalau hujan. Karna itulah kami membawa ban slick dengan komponen soft dan medium serta ban basah, seperti yang dipakai di Motegi dimana para pembalap dapat pengalaman menggunakan ban basah. Kita juga melihat ada perbedaat yang besar antara sesi selama akhir pekan ini, tapi aku senang karena satu ban bisa menjangkau keseluruhan kondisi yang ada."

"Sebagai contoh, suhu trek pada saat sesi latihan bebas hari jum'at hanya sebesar 20 derajat Celsius, tapi pada akhir sesi kualifikasi di hari sabtu kondisi trek mencapai 30 derajat Celsius, dan para pembalap bisa menggunakan ban yang sama tanpa masalah. Ini adalah jangkauan suhu yang luas untuk satu komponen ban saja, jadi saya senang dengan hal ini."

{Bagaimana pendapatmu setelah balapan pertama yang basah pada musim ini?}
"Saya sangat senang dengan performa dan ketahanan ban basah setelah balapan di Le Mans ini. Kondisinya tidak sempurna, tidak benar-benar basah ataupun kering. Pada awal balapan MotoGP hujan sudah berhenti walaupun trek masih basah, tapi trek mengering dengan cepat. Kita bisa melihat bahwa ban basah memiliki catatan waktu semakin cepat pada tiap lap, walaupun trek mulai mengering. Pada keadaan normal, ban basah akan memberikan catatan waktu yang lebih lambat pada saat trek mengering, tapi kali ini tidak! Pada kenyataannya memberikan catatan waktu yang lebih cepat hingga trek cukup kering untuk ban slick, di lap kesembilan."

"Kami menggunakan komponen ban soft seperti yang dipakai di Motegi, dimana kondisi di Motegi sangat becek dan dipenuhi genangan air. Sementara kondisi di Le Mans basah dan mulai mengering, jelas ini memperlihatkan performa ban yang sama dengan kondisi basah yang berbeda."

{Kondisi pada saat balapan adalah basah menuju kering. Bagaimana ban basah dan ban slick mengatasinya?}
"Kita bisa melihat bahwa ban basah dan ban kering beroperasi saling tumpang tindih (ban basah masih bisa beroperasi pada kondisi kering, begitu juga sebaliknya-Red). Jorge Lorenzo tetap menggunakan ban basah hingga lap 12, sementara Marco Melandri beralih menggunakan ban slick pada lap 6 dan Dani Pedrosa bahkan lebih cepat, yaitu pada lap 5. Hal ini dengan jelas memperlihatkan bahwa terdapat persilangan yang baik antara ban Bridgestone basah dengan yang slick."

Arsip Sobat46