02 May 2009

[3] GP Spanyol (Jerez)

MotoGP kembali ke Eropa dan setelah 2 balapan awal yang diselingi dengan hujan, kali ini para pembalap berharap akan menemukan akhir pekan yang cerah. Beruntung saat ini adalah musim semi di daratan Eropa dan cuaca cendrung bersahabat. Para sobat sekalian pasti udah tau bagaimana kondisi trek Jerez, tapi untuk sekedar mengingatkan sobat yang lupa saya akan sedikit memaparkan kondisi sirkuit sepanjang 4,42 km ini. Jerez adalah trek yang menantang bagi para pembalap untuk mengambil racing line yang efektif, karena trek ini hanya memiliki sedikit titik pengereman maksimal dan sedikit kesempatan untuk membuka gas penuh. Itulah kenapa motor dengan power gahar macam Ducati biasanya kesulitan di sirkuit ini. Trek ini menawarkan kecepatan perubahan arah motor, yang artinya para pembalap membutuhkan settingan keseluruhan yang responsif dan grip yang bagus pada sudut tikungan maksimum. Dan ini lah kenapa Rossi udah mengoleksi 6 kemenangan di sirkuit ini. Karna sirkuit ini benar-benar membutuhkan skill, beda dengan trek di Asia (kecuali Jepang) yang banyak memiliki trek lurus.
Pembukaan GP Spanyol ditandai dengan acara konfrensi pers yang diadakan oleh media Spanyol, kali ini Gibernau diundang sebagai pembalap tuan rumah dan Jorge Lorenzo juga diundang sebagai pemuncak klasemen sementara dan sebagai pembalap tuan rumah. Mungkin para GP mania bertanya-tanya, kenapa bukan Dani Pedrosa yang diundang tapi malahan Gibernau. Jawabannya adalah karna Gibernau punya kisah yang menarik dengan Rossi di Jerez empat tahun yang lalu. Konfrensi pers ini berlangsung cukup menggelitik, Gibernau yang sudah mengubur dalam kekesalannya terhadap Rossi karna dipecundangi Rossi dan terjebak di gravel trap akhirnya menganggap kejadian itu sebagai pengalaman yang paling seru.
Para wartawan Spanyol dan wartawan internasional mengorek kembali kejadian kontroversial yang pernah terjadi, sebagai penyegaran buat info sobat sekalian kejadian yang dimaksud adalah melebarnya Sete Gibernau di tikungan terakhir sebelum garis finish di Jerez pada tahun 2005 yang lalu. Di lap terakhir terjadi salip-salipan yang seru antara Rossi dan Sete dan beruntung Sete berada di depan pada saat akan memasuki tikungan terakhir, sobat semua tau kan gimana hebatnya Rossi ditikungan. Rossi terus membuntuti Sete dengan ketat dan saat Sete agak melebar di tikungan terakhir, Rossi melancarkan serangan do-or-die. Rossi langsung meringsek dari dalam tikungan, Sete yang sadar bahwa dirinya melebar segera kembali ke racing line-nya. Namun sayang di sayang, Rossi udah masuk duluan dan akhirnya bersenggolan dengan Sete dan akhirnya pembalap Spanyol ini kembali melebar dan terjebak di gravel trap. Hahaha.. Oleh sebab itulah Rossi dinobatkan sebagai Raja di Tikungan, karna sebagian besar aksinya dilakukan di tikungan, baik murni overtaking ataupun latebraking-nya. Kalo ini kamu terapin di jalanan, pasti deh sobat semua jadi yang tercepat di jalan raya, asal bisa konsisten. Soalnya udah aq buktiin.. Hehehe...

Ini ada cuplikan hal-hal yang menggelitik kita pada saat pihak media menjejali pertanyaan pada mereka..

Media : "Rossi, apakah kamu akan melakukan hal yang sama kepada Lorenzo di lap terakhir nanti..?"

Rossi : "Hahaha, kalau memang harus, aku akan melakukannya pada Lorenzo."

Lorenzo juga gak mau kalah, akhirnya berkomentar,

Lorenzo : "Aku bakal memodif motorku jadi kereta perang, buat nangkis serangan dari Rossi."
Sete Gernau juga menambahkan nasehat untuk Rookie of The Year,

Sete : "Kalau keliatannya hal itu akan terjadi, saran aku sih cuma BERDOA saja!!"

Media : "Hahaha..."

Ternyata Rossi harus puas start di posisi ke 4 dengan gap 0.7 detik terhadap pace setter yang merupakan rekan satu timnya sendiri.

Karna memiliki pace yang lebih lambat 0,7 detik dari rekan satu timnya, Rossi mengadakan pembahasan yang mendalam bersama Burgess untuk mengecek data secara keseluruhan agar dapat meningkatkan settingan untuk balapan pada hari minggu. Ternyata usaha keras itu membuahkan hasil, terlihat Rossi kembali menempati puncak timesheet pada sesi Warm-up minggu pagi. Berarti Rossi akan dapat berimprovisasi dan selalu meningkatkan lap timenya pada saat balapan nanti.

Balapanpun dimulai, Rossi bisa mempertahankan posisi startnya di tikungan pertama. Hal ini merupakan start yang cukup baik bagi Rossi agar tidak kehilangan waktu dalam menyalip pembalap di depannya untuk sampai ke pimpinan lomba. Dani Pedrosa seperti biasa start dengan baik dan langsung dibuntuti oleh Casey Stoner, sementara itu Lorenzo berada di posisi ke-3. Rossi tetap menunggu kesempatan di belakang Lorenzo, akhirnya pada lap kedua di tikungan kanan setelah dua tikungan cepat ke-8 dan ke-9, Rossi dapat mengambil alih Lorenzo. Rossi mulai merangkak mendekati Stoner dengan mencetak rekor fastest lap baru, yaitu 1'39,818 pada lap ketiga, rekor ini lebih cepat 0,298 dari rekor Pedrosa pada tahun lalu. Setelah tepat di belakang Stoner dan mendapatkan kesempatan, Rossi menyalipnya berhasil menyalip Stoner di tikungan terakhir lap 5, namun power Desmo GP9 milik Stoner terlalu besar buat M1 Rossi sehingga Rossi di salip balik di home straight pada saat akan masuk ke tikungan pertama lap 6. Rossi tentunya gak bakalin ngebiarin Stoner melenggang gitu aja. Akhirnya Rossi kembali menbuntuti Stoner dengan sabar, akhirnya di tikungan terakhir lap 6 yang merupakan hairpin ke kiri, Rossi kembali memperlihatkan bahwa di benar-benar adalah raja tikungan. Namun Stoner gak bisa melakukan hal yang sama kali ini, karena Rossi keluar tikungan terakhir tadi dengan baik dan membawa kecepatan yang lebih besar, selain itu late braking yang dilakukan Rossi setelah trek lurus merupakan usahanya untuk defensif, agar tidak kehilangan waktu untuk mengejar pembalap tuan rumah Dani Pedrosa.
Setelah itu Stoner pun gak bisa tetap bertahan bersama Rossi, karna Rossi memiliki irama balap yang jauh lebih cepat. Rossi sedikit demi sedikit berusaha untuk memangkas gap dengan Pedrosa, namun Pedrosa cukup lama bertahan sebagai pimpinan lomba, tapi pada akhirnya Pedrosa banyak kehilangan waktu di tikungan karena beberapa kali melebar di hairpin yang membuatnya kehilangan waktu hingga 0,5 detik per lap. Sementara Rossi tetap konsisten dan sangat baik di tikungan. Sehingga akhirnya Rossi sampe juga tepat di belakang motor Pedrosa pada lap kesepuluh, Rossi kembali menunjukkan bahwa dia sangat menguasai tikungan kesepuluh dengan menyalip Pedrosa. Pedrosa beusaha menempel untuk memberikan tekanan pada Rossi, namun pace Rossi semakin meningkat dan dapat meninggalkan Pedrosa.
Dengan 4 lap tersisa, Lorenzo masih di posisi ke-4. Rekan Rossi yang pada hari senin (4 May) merayakan ulang tahunnya yang ke-22 tentunya mengharapkan hadiah terbaik dari balapan di rumah sendiri. Tadinya dia mengharapkan menjadi juara balapan ini, tapi setelah start yang buruk tentunya Lorenzo harus realistis dan hanya berharap dapat memacu Stoner untuk mendapatkan podium 3. Namun sayangnya di banking tikungan kanan ke-10, Lorenzo melebihi sudut tikungan sehingga kehabisan grip ban depannya dan terjatuh. Kemudian ia berlari ke motor, dengan bantuan para marshall sirkuit dia kembali belik ke trek, ternyata motornya rusak dan ia terpaksa harus kembali ke pit dan menikmati hadiah ulang tahun terburuknya.
Apesnya Lorenzo memberikan hibah posisi buat Melandri yang sedang berada diposisi ke-6 sehingga bisa maju selangkah menjadi posisi 5. Sementara posisi ke-4 diisi oleh de Puniet yang cukup konsisten sepanjang lomba. Pencapaian yang didapat oleh Melandri memang berada di atas harapan tim Hayate yang sebenarnya hanya menginginkan pembalapnya top 10 dan konsisten disana. Semoga aja dengan performa Melandri yang bagus dia bisa mendapatkan tunggangan yang lebih kompetitif di musim depan.
Nicky Hayden yang diprediksi bakalan sanggup menguasai Desmosedici ternyata hanya akan mengulang mimpi buruk para pembalap-pembalap kursi kedua di Ducati Marlboro seperti Melandri dan Gibernau.

Sampai jumpa di GP berikutnya ya sobat pecinta balap semua. Balapan berikutnya akan di gelar di Perancis, di Le Mans.

Arsip Sobat46